Thursday, January 9, 2014

Meditasi Energi

KOMPAS.com — Kini semakin banyak dokter yang tidak hanya mengandalkan obat farmasi untuk kesembuhan pasiennya, tetapi juga terapi komplementer seperti yoga atau meditasi. Data di Amerika Serikat menunjukkan, 3 persen pasien di sana melakukan terapi keseimbangan tubuh dan jiwa karena rekomendasi dokternya. Setelah disurvei, ternyata lebih dari 3 persen orang melakukan terapi atas anjuran dokternya. Penelitian tersebut dilakukan berdasarkan National Health Interview Survey tahun 2007 terhadap 23.000 rumah tangga.
Pada tahun 2007, 38 persen orang Amerika menggunakan pengobatan alternatif dan komplementer. Terapi keseimbangan tubuh dan jiwa, seperti yoga atau tai-chi yang mulai dikenal sejak tahun 2002, saat ini mengalami kenaikan popularitas hingga 75 persen.
Hasil survei menunjukkan 6,3 juta penduduk menggunakan terapi keseimbangan tubuh dan jiwa berdasarkan rekomendasi dokternya dan 34,8 persen melakukannya atas inisiatif sendiri. Kelompok yang mengikuti saran dokter itu pada umumnya memiliki kesehatan yang lebih buruk.

 "Para dokter itu menganjurkan pasiennya untuk melakukan terapi komplementer sebagai upaya terakhir saat terapi konvensional gagal. Karena itu, kami menduga, jika terapi komplementer itu dilakukan sejak awal, mungkin hasilnya lebih baik," kata Dr. Aditi Nerurkar dari Harvard Medical School yang melakukan riset ini.
Kecenderungan yang sama juga bisa dilihat di perkotaan di Indonesia. Meski belum dianjurkan dokter, terapi komplementer seperti yoga atau meditasi kini makin mudah ditemukan, bahkan termasuk dalam program di pusat-pusat kebugaran.
Menurut dr. Surjo Dharmono, Sp.KJ(K) dari Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, terapi semacam meditasi dianjurkan kepada pasien bukan untuk mengobati penyakit. "Tujuannya adalah mengurangi stres akibat penyakit yang diderita. Ketika stres berkurang, kekebalan tubuh akan meningkat sehingga diharapkan penyakitnya lebih cepat sembuh," katanya.

------------

Setiap tubuh manusia memiliki mekanisme penyembuhan diri, hanya saja mereka kurang menyadari hal tersebut. Kebanyakan orang lebih memilih lari dari permasalahan yang mereka hadapi atau mengupayakan penyembuhan dengan cara-cara yang praktis atau yang modern. Tetapi tidak semua penyakit dapat disembuhkan dengan cara-cara modern, karena itu banyak juga yang mengupayakan penyembuhan dengan cara-cara tradisional, seperti pengobatan menggunakan tanaman obat (herbal), pijat refleksi, akupunktur, tenaga dalam / prana sampai pengobatan dengan cara gaib.
Olah raga, diet dan perawatan medis, bisa membantu menjaga kesehatan dan penyembuhan penyakit. Menonton film, menyanyi, berlibur dan bersenang-senang bisa mengurangi stres dan kejenuhan sehari-hari. Curhat kepada sahabat atau datang ke psikolog bisa membantu meringankan masalah dan tekanan batin yang dialami.
Ada juga cara mudah dan praktis untuk menenangkan hati dan pikiran, yaitu yang disebut Terapi Musik. Hampir setiap orang senang mendengarkan musik. Apalagi ketika sedang stres, musik bisa memberikan ketenangan dan perasaan lega, karena secara psikis, musik bisa membuat seseorang merasa rileks. Dalam keadaan rileks, metabolisme tubuh bisa bekerja dengan lebih baik dan lebih teratur. Jenis musiknya bisa apa saja, yang terbaik terutama adalah musik / lagu kegemarannya.
Namun ada satu prinsip dasar yang sangat membantu proses penyembuhan, paling tidak dapat mengurangi penderitaan seseorang karena sakitnya atau masalahnya, yaitu Sikap Menerima , itu membantu penyembuhan. Dengan cara itu berarti kita sudah menyelaraskan pikiran, perasaan dan batin kita untuk tidak ruwet karena masalah, untuk tidak memperkeruh keadaan di dalam diri kita.


Salah satu bentuk upaya penyembuhan diri adalah dengan cara meditasi. Metode ini telah terbukti bisa mengatasi berbagai masalah yang bersifat psikologis maupun biologis. Secara ilmu kedokteran maupun ilmu psikologi meditasi sangat membantu proses penyembuhan. Bukan berarti dengan meditasi ini semua masalah langsung selesai, tetapi dengan jalan meditasi seseorang akan menemukan ketenangan hati dan dapat berpikir dengan tenang, jernih dalam memecahkan masalah, dan membantu proses kesembuhan.
Secara umum, Meditasi diartikan sebagai suatu cara konsentrasi mengheningkan cipta untuk suatu tujuan psikologis tertentu, dengan cara merelaksasikan pikiran dan melepaskan pikiran dari semua hal, baik yang menarik, membebani, ataupun yang mencemaskan dalam hidup sehari-hari.
Ada banyak ajaran meditasi dan kita bisa mengikuti salah satunya dengan ikut serta dalam komunitas / perkumpulan meditasi yang ada di tempat tinggal kita, atau mencari informasi tatacaranya secara on line di internet. Bentuk meditasi yang diajarkan tergantung pada tujuannya, seperti untuk kekhusyukan agama (komunitas keagamaan), ketenangan hati, penyembuhan penyakit, pembangkitan tenaga prana / kundalini, kemampuan gaib spiritual, dsb.
Suatu penelitian menemukan bahwa mereka yang melakukan meditasi secara teratur akan kurang merasakan rasa sakit karena otak mereka mengantisipasi rasa sakit yang kurang. Mungkin ada beberapa pasien nyeri kronis yang bisa mendapatkan manfaat dari terapi meditasi lebih daripada yang lain. Jika kita dapat mengetahui mekanisme kerja dari meditasi untuk mengurangi rasa sakit, kita mungkin dapat membantu para penderita nyeri kronis supaya tidak bergantung pada obat-obatan penghilang rasa sakit.


------------



Secara umum laku meditasi ada dalam ranah kebatinan - spiritual, tetapi pada jaman sekarang ini ada banyak bentuk meditasi yang diadaptasikan untuk banyak macam tujuan.
Ada banyak macam bentuk meditasi dan ada banyak macam tujuan orang bermeditasi, misalnya :

1. Meditasi mengheningkan cipta,
Dalam dunia keilmuan gaib, kebatinan / spiritual ataupun tenaga dalam, dalam laku meditasi jenis ini biasanya ada istilah untuk mengosongkan pikiran, rasa dan karsa, menidurkan panca indera, hening menuju titik nol, suwung, tidak ada apa2, tidak ada siapa2, kosong, yang jika titik nol itu tercapai biasanya orangnya kemudian akan mendapatkan suatu "pengetahuan" tertentu atau "kesadaran baru" atau kondisi tubuh tertentu, ada juga yang mengatakannya sebagai mendapatkan "pencerahan".

Dalam masyarakat umum biasanya meditasi jenis ini digunakan untuk relaksasi, untuk penyembuhan, untuk melatih mengendalikan pikiran dan panca indera, untuk melatih kejernihan dan konsentrasi berpikir, untuk mendatangkan ide dan ilham (untuk membantu berimajinasi), untuk melatih menyelaraskan pikiran dan energi tubuh, dsb.

2. Meditasi untuk tujuan kebatinan / spiritual,
Jenis meditasi ini sering digunakan sebagai jalan mendapatkan sasmita / wangsit / wahyu.
Meditasinya difokuskan kepada sosok-sosok gaib tertentu yang diharapkan darinya ada wangsit / wahyu yang turun. Biasanya dilakukan bersama dengan laku berpuasa, menjadi sarana untuk berdoa meminta petunjuk untuk dikabulkannya suatu permohonan.

Pada jaman dulu jenis meditasi ini sering digunakan untuk mendapatkan wangsit / wahyu, dilakukan dengan bertapa brata dan membacakan doa-doa tertentu, dan orangnya tidak akan menghentikan tapanya sebelum ada wangsit / wahyu yang turun kepadanya (sebelum ada pemberitahuan bahwa permohonannya dikabulkan atau tidak dikabulkan).

Jenis meditasi ini juga dilakukan dalam laku kebatinan ketuhanan, selain sebagai tata laku yang sudah rutin dilakukan sebagai ritual pribadi, juga menjadi sarana untuk meminta diturunkannya wahyu / wangsit / ajaran / pengetahuan, dan untuk mendapatkan "Pencerahan".
Jenis meditasi ini juga banyak dilakukan orang sambil bertirakat di tempat-tempat yang wingit dan sakral dalam rangka "ngelmu gaib" atau untuk "ngalap berkah".

3. Meditasi untuk kanuragan / kesaktian
Pada tingkatan dasar jenis meditasi ini banyak digunakan di masyarakat untuk membantu kesehatan, biasanya dilakukan dengan tambahan gerakan-gerakan khusus / pernafasan, misalnya yoga dan senam Taichi atau senam-senam lain yang gerakan-gerakannya khusus dan lambat yang berbeda dengan jenis senam aerobik.
Meditasi jenis ini yang tujuannya khusus untuk kesaktian kanuragan maupun kesaktian gaib contohnya adalah meditasi pembangkitan kundalini, meditasi memutar cakra / tenaga dalam, meditasi untuk membangkitkan dan membangun kekuatan kebatinan dan tenaga dalam atau untuk "menurunkan" / menyerap energi alam.
Biasanya meditasinya dilakukan bersamaan dengan berpuasa, dan supaya hasilnya optimal untuk laku dan tujuan keilmuan tertentu biasanya dilakukan juga dengan olah gerak dan olah nafas tertentu.

Tetapi ternyata, walaupun kelihatannya sepele, ternyata tidak semua orang bisa langsung mendapatkan hasil dari tujuannya bermeditasi, bahkan banyak yang tidak berhasil menyelesaikan laku meditasinya.
Mengenai laku meditasi, memang tidak selalu mudah awalnya bagi semua orang, apalagi kalau orangnya memiliki suatu masalah di dalam dirinya yang sebelumnya tidak disadarinya.
Misalnya :

1. Ada orang-orang yang tidak biasa hening, sehingga agak susah awalnya untuk langsung bisa hening,
    mungkin juga akan tidak sabar dalam bermeditasi.

2. Ada orang-orang yang terbiasa keras berpikir, sehari-harinya lebih aktif dengan pikirannya, kepalanya
    penuh dan penat dengan energi,
sehingga agak sulit ketika ia harus mengendorkan pikirannya, mungkin
    untuk hening pun ia akan keras
berkonsentrasi supaya bisa hening, bukannya mengendorkan pikirannya.    Ketika bermeditasi memejamkan mata, gelombang energi pikiran akan tampak berkecamuk seperti
    sinar-sinar atau garis-garis bersinar merah atau lingkaran-lingkaran sinar yang bergerak liar, atau merasa
    melihat ada kilatan-kilatan cahaya atau ada suara-suara letupan di dalam pikiran atau di telinga (saraf
    keseimbangan). Nantinya sesudah terbiasa bermeditasi gelombang pikirannya akan menjadi lebih halus
    dan teratur, karena sudah terbiasa untuk selaras menuju keheningan.


3. Ada orang-orang yang mengalami ketidakseimbangan saraf, sehingga sebentar saja memejamkan mata,
    ia merasa dirinya goyang hendak jatuh.

4. Ada juga orang-orang yang ada ketidakselarasan gelombang energi dalam tubuhnya, sehingga sebentar
    saja memejamkan mata, ia merasa dirinya melambung.

5. Ada juga orang-orang yang kondisi saraf dan energi otak dan jantungnya kurang baik, sehingga ketika
    memaksakan diri untuk bermeditasi, kepalanya terasa pening atau pusing, tekanan darahnya turun, dsb,
    gejalanya seperti orang masuk angin.


Jadi laku bermeditasi itu sebenarnya juga menjadi cara untuk kita mendeteksi adanya masalah di dalam diri kita. Walaupun dalam kondisi sehari-harinya masalah-masalah itu tidak muncul, tidak terasa gejalanya, tetapi sesudah menjalankan laku meditasi itu kemudian masalahnya akan tampak dan terasa gejalanya. Nantinya kalau sudah terbiasa bermeditasi, maka masalah-masalah di atas akan bisa diatasi, karena tubuh, pikiran dan energinya akan beradaptasi menyelaraskan diri menuju titik nol. Itu juga sebenarnya manfaat meditasi yang ditawarkan dalam meditasi-meditasi untuk relaksasi, penyembuhan, dsb.

Untuk mengatasi masalah-masalah di atas, bagi yang mengalaminya, untuk latihan awalnya bisa saja meditasinya dilakukan siang hari dan tidak
memejamkan mata. Pada saat yang lain, meditasinya dilakukan malam hari dalam kondisi ruangan gelap gulita, mata boleh tidak terpejam, tetapi tetap santai, seperti orang melamun, pandangan diarahkan santai ke bawah. Tetapi pada latihan meditasi selanjutnya sebaiknya membiasakan diri untuk memejamkan mata, untuk memunculkan aktivitas batin dan sukma yang sebenarnya, yang juga berfungsi untuk mengsugesti diri untuk menyelaraskan semua energi, pikiran dan batin, untuk selaras menuju titik nol.

Pada jaman dulu orang-orang yang sedang khusus menjalani laku kebatinan dan spiritual (olah batin) biasanya akan melakukannya dengan jalan menyepi, berpuasa, semadi, atau tapa brata. Selain dilakukan untuk tujuan mendapatkan pencerahan spiritual yang terkait dengan kesaktian atau dunia spiritual, kekuatan dari laku mereka itu akan menambah tinggi kekuatan gaib kebatinan dan spiritual mereka, sekaligus juga menambah tinggi kekuatan kesaktian kanuragan mereka.
Pada masa sekarang, metode meditasi dan bacaan mantra / amalan dibuat sesederhana mungkin sesuai kebutuhan manusia pada jaman sekarang yang ingin "berilmu" dengan cara mudah dan dalam tempo yang singkat, sehingga tidak banyak orang yang menyadari bahwa laku meditasi, bacaan amalan / mantra dan ajian sebenarnya dulu pada saat manusia masih hidup di jaman kesaktian, merupakan pelajaran tingkat tinggi, bukan untuk orang yang baru belajar. Yang melakukannya hanyalah orang-orang "senior" yang telah menekuni dan melewati masa-masa olah kanuragan, yang untuk menapak ke tingkatan selanjutnya yang lebih tinggi akan mulai banyak melakukan laku tirakat, puasa, berprihatin, meditasi, bahkan tapa brata, untuk memperdalam dan meningkatkan kekuatan keilmuannya.
Pada masa sekarang orang lebih terdorong untuk langsung bisa cepat memiliki kesaktian (kanuragan maupun gaib), sehingga pembelajaran amalan-amalan dan mantra, aji-aji, tenaga dalam murni, pembangkitan kundalini, dijadikan objek latihan yang utama, bahkan sudah banyak diwujudkan menjadi suatu perguruan khusus yang mengajarkan keilmuan itu. Sekalipun kemudian orangnya merasa berhasil menguasai keilmuan yang tinggi, karena ilmu yang dilatih itu juga sebenarnya keilmuan tingkat tinggi, tetapi karena materi dasar keilmuannya dan sisi kebatinan / spiritualnya yang sebenarnya adalah pondasi dari keilmuannya tidak lebih dulu dikuasai, maka kemudian keilmuannya itu tidak dalam, dangkal, dan mudah dipunahkan (hanya mengolah apa yang ada di luar saja, ilmu kulit, tidak mengolah yang ada di dalam, ilmu dalaman / sepuh).

Semua laku meditasi merupakan laku tingkat tinggi yang untuk menjalaninya seseorang diharapkan sudah cukup "sepuh" secara psikologis dan mental untuk bisa mengendalikan pikiran dan perasaannya, untuk bisa mengendapkan gelombang hasrat dan energi tubuh, pikiran dan perasaan, untuk diselaraskan dalam laku meditasinya. Jika itu belum bisa dikuasai, maka akan sulit seseorang berhasil menjalani suatu laku meditasi, apalagi mencapai hasil dari tujuannya bermeditasi.

Bukan berarti laku meditasi hanya cocok dilakukan oleh orang-orang yang sudah cukup sepuh psikologisnya, justru laku meditasi itu bisa menjadi sarana untuk belajar mengendalikan dan mengendapkan gelombang hasrat dan energi tubuh, pikiran dan perasaan, untuk belajar membentuk psikologis yang sepuh.

Yang perlu dipahami jika seseorang ingin melakukan meditasi adalah sebelumnya seseorang harus sudah tahu, memiliki pemahaman tentang tujuan meditasinya dan proses lakunya, sehingga laku meditasinya menjadi lebih terarah, lebih fokus kepada tujuannya, supaya menjadi lebih efektif dalam mencapai apa yang menjadi tujuan meditasinya, tidak mengambang mengawang-awang. Semua proses lakunya harus dijalankan dengan benar, jangan ada kesalahan, jangan menyimpang, jangan dicampurkan dengan metode-metode lain yang berbeda, supaya lakunya bermeditasi tidak sia-sia dan tidak mendatangkan efek resiko dari adanya kesalahan prosedur.

Biasanya tatalaku dan prosedur, tahapan-tahapan laku dalam bermeditasi sudah disusun sistematis sedemikian rupa untuk bisa dipelajari dan dipraktekkan sekalipun oleh orang-orang yang masih awam dan tidak akan mendatangkan resiko / masalah selama prosedur-prosedur dan tahapan lakunya dijalankan dengan benar. Karena itulah tatalaku dalam bermeditasi (termasuk meditasi untuk tujuan melatih keilmuan) seringkali oleh para pelakunya dianggap tidak praktis, bertele-tele, dsb. Tetapi sebaiknya aturan itu tetap harus dihormati. Bagaimanapun juga itu adalah prosedur standar yang sudah disusun sedemikian rupa supaya seseorang aman melakukannya. Jika seseorang benar sudah menguasai proses lakunya dan benar sudah berhasil mencapai tujuan dari meditasinya, barulah ia boleh melakukan improvisasi untuk menambah kepraktisan dan efektivitas dari laku meditasinya, atau diimprovisasikan supaya bisa juga digunakan untuk tujuan meditasi yang lain.
Pada halaman-halaman berikutnya Penulis mencoba menuliskan beberapa metode meditasi kebatinan spiritual. Penulis coba menuntun proses meditasinya dengan cara-cara yang sederhana dan mudah. Karena itu jika anda ingin mempelajarinya jangan dipikirkan secara rumit, nanti malah bingung sendiri. Lakukan saja sesuai petunjuknya. Juga jangan dicampurkan dengan metode orang lain, nanti malah keliru dan mungkin dapat menimbulkan efek yang tidak dikehendaki.

Penulis sudah menuliskan beberapa contoh metode yang sudah sangat disederhanakan dari meditasi energi dengan sugesti kebatinan-spiritual. Jika seseorang menguasai pemahaman tentang olah energi, olah kebatinan dan olah spiritual, maka energi yang berhasil dihimpun dari laku meditasi kebatinan spiritual itu bisa diolah menjadi energi kekuatan kanuragan dan tenaga dalam, energi kekuatan kebatinan atau energi kekuatan spiritual, juga bisa diolah menjadi kekuatan roh / sukma yang berasal dari kekuatan sugesti kebatinan / spiritual.

Dalam laku meditasi energi, energi yang berhasil dihimpun dari alam (energi potensial) jika sudah diolah menjadi bentuk energi kekuatan kanuragan, atau menjadi kekuatan kebatinan / spiritual, kemudian akan menjadi berbeda sifat dan karakteristiknya, tidak sama lagi dengan energi aslinya yang dari alam, mengikuti bentuk pengolahannya.

Energi alam sangat besar dan berlimpah, tetapi sifatnya halus, tidak padat dan tidak tajam.

Jika energi alam itu hanya dihimpun / ditampung saja di dalam tubuh, maka kemudian akan menjadi energi potensial yang akan menambah kekuatan tubuh, stamina dan kesehatan, yang sewaktu-waktu bisa juga digunakan dalam aktivitas tertentu, biasanya kekuatannya akan muncul sendiri tanpa disengaja, misalnya ketika sedang emosi, atau sedang berkelahi. Tetapi jika seseorang menguasai teknik penggunaan energi, maka energi potensial itu akan dapat digunakan untuk banyak tujuan penggunaan energi, bisa untuk pengobatan gaib, pagaran gaib, pembersihan gaib atau untuk menyerang kekuatan mahluk halus sampai yang kekuatannya setingkat dengan energi potensial itu.

Jika energi potensial itu berhasil disatukan dengan energi tubuh, akan menjadikan tubuh seseorang terasa bertenaga, padat dengan energi. Metode ini berguna sekali untuk orang-orang yang aktif secara fisik, para pesilat, olah ragawan, dsb, yang jika mahir menguasai tekniknya akan bisa dengan seketika menyerap energi alam untuk menambah kekuatannya sehingga tubuhnya terasa padat bertenaga, dan untuk mengisi kembali energinya yang habis terkuras (recharge), dan untuk membersihkan tubuh dari sampah-sampah energi sisa-sisa pembakaran tubuh dan menggantinya dengan energi baru yang bersih.

Jika energi hasil laku meditasi energi itu berhasil disatukan dengan tenaga dalam, energinya mengisi cakra-cakra tubuh, yang sesudahnya diolah kembali bersama dengan olah gerak dan olah nafas untuk menyatukan energinya dengan energi tenaga dalamnya, akan bisa memperbesar kandungan energi tenaga dalam seseorang.

Jika energi hasil laku meditasi energi itu berhasil disatukan dengan kekuatan kebatinan, energinya akan menjadi besar dan padat, diolah dengan olah kebatinan yang mengedepankan kekuatan rasa di dada (dan visualisasi). Selain murni untuk kemampuan kebatinan, energi kebatinan ini juga dapat diolah untuk tujuan mempertinggi kekuatan kanuragan seseorang (dikombinasikan dengan kekuatan tenaga dalam atau bahkan menggantikan kekuatan tenaga dalam).

Jika berhasil disatukan dengan kekuatan spiritual, energinya akan menjadi halus tetapi tajam, diolah dengan olah spiritual yang mengedepankan kekuatan pikiran (dan visualisasi). Kekuatan spiritual ini lebih banyak bersifat kekuatan gaib yang tajam yang dapat disalurkan melalui kekuatan pikiran.

Dalam laku meditasi tersebut, kekuatan energi potensial di dalam tubuh bisa diolah menjadi kekuatan fisik / kanuragan, atau diolah dengan sugesti kebatinan supaya menjadi energi gaib yang besar dan padat, atau diolah dengan sugesti spiritual supaya menjadi energi gaib yang tajam.

Contoh lain, jika energi itu dijadikan pagaran gaib, dengan sugesti kebatinan diolah supaya energi pagarannya menjadi besar dan padat, dan dengan sugesti spiritual diolah supaya energi pagarannya menjadi tajam, sehingga kesudahannya energi pagarannya akan menjadi besar, padat dan tajam, yang hasilnya akan jauh berbeda dengan pagaran energi yang hanya berbentuk bola atau perisai energi saja, tetapi energinya tidak besar, tidak padat dan tidak tajam, yang akan mudah ditembus walaupun oleh serangan gaib yang rendah kekuatannya.


Dalam latihan resmi pengolahan tenaga dalam yang menggunakan teknik olah pernafasan tenaga dalam, dasar asumsinya adalah mengisi tubuh dengan energi dari olah gerak nafas, dimasukkan / dihisap ke dalam tubuh, ditekan / dipompa ke dalam cakra-cakra tenaga dalam untuk merangsang / membangikitkan / menambah besar kandungan isi tenaga dalamnya di cakra-cakra yang terkait. Ini adalah teknik dasar pengolahan tenaga dalam yang diterapkan untuk para pemula.

Pada tingkatan keilmuan yang tinggi orang melakukannya tidak lagi melulu dengan teknik pernafasan dan olah gerak, tetapi dengan laku kebatinan dan spiritual, dengan teknik meditasi energi dan doa-doa sugesti, bahkan menyepi, berpuasa dan bertapa brata berhari-hari untuk bisa lebih efisien dan efektif memasukkan energi yang besar ke dalam tubuhnya, sesudah itu barulah disempurnakan penyatuannya dengan tenaga dalamnya dengan olah pernafasan dan olah gerak.

Dengan demikian teknik meditasi energi itu adalah teknik keilmuan tingkat tinggi yang jika seseorang belum memiliki pemahaman tentang teknik pengolahan energi, maka efektivitasnya dalam memperbesar tenaga dalam seseorang atau untuk keperluan kanuragan, atau untuk kekuatan tubuh, menjadi terbatas. Begitu juga jika seseorang belum memiliki pemahaman tentang olah batin dan olah spiritual. Karena itu diharapkan orangnya sudah rutin menjalani latihan tenaga dalam / beladiri di perguruannya masing-masing supaya lebih bisa merasakan peningkatan kekuatannya yang drastis dan kemudian bisa mewujudkannya menjadi kekuatan kanuragan, yang itu tidak akan bisa dicapainya dengan hanya menjalani olah nafas dan olah gerak. Diharapkan juga orangnya memiliki pemahaman yang cukup tentang olah batin dan olah spiritual.
Begitu juga jika laku meditasi dilakukan untuk tujuan kebatinan / spiritual, sebelumnya seseorang harus sudah memiliki pemahaman tentang tujuan meditasinya dan proses lakunya, sehingga laku meditasinya menjadi lebih terarah, lebih fokus kepada tujuannya, supaya menjadi lebih efektif dalam mencapai apa yang menjadi tujuan dari meditasinya, tidak mengambang mengawang-awang.
Karena itu teknik meditasi bukanlah suatu ilmu / teknik yang berdiri sendiri, tetapi adalah tingkatan yang lebih tinggi, tingkatan lebih lanjut dari keilmuan lain yang menjadi dasarnya, bersifat menambahkan efektivitasnya, bukan menggantikan. Karena itu para pelakunya diharapkan sudah mengikuti pelatihan tenaga dalam, atau sudah memiliki pemahaman yang cukup tentang olah energi, olah kebatinan dan olah spiritual, supaya laku meditasi itu bisa efektif secara signifikan meningkatkan kapasitas kemampuan seseorang.

Harap diperhatikan, menimbang resiko negatif yang mungkin ada, maka Penulis memaksudkan meditasi-meditasi tersebut :
 - tidak untuk tujuan membangkitkan prana / kundalini, 

 - tidak untuk membuka cakra-cakra tubuh, dan

 - tidak untuk kemampuan melihat gaib,
jadi janganlah mencoba digunakan untuk maksud itu. Bagi yang ingin mencoba meditasinya, lakukanlah dengan tulus sesuai laku dan tujuan meditasinya masing-masing.
Masing-masing metode meditasi mempunyai tujuan sendiri-sendiri, dan pelaksanaannya harus dilakukan dalam kerangka besar tujuan sugesti masing-masing meditasinya. Jangan mencampur-adukkan langkah-langkah dalam satu metode meditasi dengan metode meditasi yang lain.

Meditasi-meditasi yang akan diuraikan oleh Penulis diurutkan sesuai tujuan sugestinya dan tingkatan meditasinya masing-masing sebagai berikut :
1.   Meditasi Inti - Meditasi Pembuka – untuk pembersihan diri dari beban pikiran dan sakit-penyakit.
2.   Meditasi Ringan – untuk ketenangan hati.
3.   Meditasi Dasar  – untuk kesehatan, pembersihan diri dan penyembuhan.
4.   Meditasi Tingkat Lanjut 1 – untuk kesehatan, pembersihan diri dan penyembuhan.
5.   Meditasi Tingkat Lanjut 2 – untuk menghimpun energi alam raya.
6.   Meditasi Tingkat Lanjut 3 – untuk menghimpun energi elemen-elemen alam.
7.   Meditasi Olah Rasa dan Energi – untuk mendayagunakan kekuatan rasa dan energi.

Metode-metode meditasi di atas mengandung unsur pengolahan kekuatan kesaktian gaib tingkat tinggi. Janganlah disalahgunakan, jangan dijadikan kesombongan, jangan juga digunakan sembarangan untuk menghilangkan kandungan gaib jimat, pusaka, susuk, atau keilmuan seseorang. Gunakanlah secara bijaksana, karena apapun yang anda lakukan, kebaikan atau pun keburukan, akan dituntut pertanggungjawaban. Semakin banyak seseorang diberi, daripadanya akan semakin banyak dituntut.
Bagi yang ingin mencoba menjalankan meditasi-meditasi di atas, sugestikan dalam hati dan pikiran anda bahwa anda melakukan meditasi-meditasi tersebut karena tersugesti untuk mengikuti meditasi dalam tulisannya masing-masing dan isi tulisan dalam halamannya masing-masing semuanya dijalankan dengan benar, karena hasilnya akan berbeda antara anda melakukannya karena keinginan anda sendiri dengan anda melakukannya karena mengikuti sugesti dalam tulisannya.

Dalam metode-metode meditasi tersebut di atas digunakan sugesti untuk menerima / menghimpun energi alam. Bagi yang sudah mahir, dalam meditasinya bisa disugestikan untuk menerima / menghimpun energi dari elemen-elemen alam seperti yang tertulis dalam tulisan Energi Alam dan Meditasi. Pilih yang sifatnya baik. Yang sifatnya tidak baik jangan digunakan. Dilakukan dengan cara membayangkan sasaran / lokasi objeknya (suasana alam dari suatu lokasi) dan menjulurkan tangan atau mengangkat tangan ke atas untuk menghisap / menerima energinya.

Seberapa jauh anda bisa memanfaatkan hasil meditasinya tergantung pada penguasaan anda. Diharapkan anda memiliki pengetahuan yang cukup tentang cara-cara penggunaan energi. Diharapkan juga anda telah menguasai dengan mahir meditasi-meditasi lain sebelum meditasi itu serta cara-cara penggunaannya. Anda juga dapat membaca contoh-contoh penggunaan energi, misalnya dalam tulisan tips penggunaan tenaga dalam murni.  Anda juga bisa membaca cara-cara pemanfaatan energi dari sumber-sumber lain.

Di dalam semua meditasi dan selama pelaksanaannya diharapkan anda mampu melakukan sugesti dan bisa menerapkan kepekaan rasa, supaya anda dapat mengarahkan sugesti meditasi anda, bisa merasakan berhasil tidaknya usaha meditasi anda dan bisa merasakan hasil yang sesuai dengan tujuan meditasinya. Istirahatkan pikiran, biarkan batin yang bekerja.


Faktor terbesar yang menjadi penghalang pencapaian keberhasilan dari suatu laku meditasi adalah adanya khodam ilmu / pendamping atau adanya mahluk halus yang berdiam di dalam kepala atau badan (ketempatan mahluk halus) yang keberadaan mereka itu sering sekali memberikan bisikan gaib dan penglihatan yang bersifat fiktif, ilusi dan halusinasi, terutama dalam meditasi mata terpejam. Mungkin malah orangnya sampai dibuat seolah-olah dirinya merogoh sukma, rohnya terbang ke langit atau berjalan-jalan di alam gaib atau berhalusinasi bertemu dengan sosok halus tertentu.

Kondisi di atas dalam segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia gaib, bisa dikatakan bahwa orang itu masuk ke dunia gaib fiktif, sering sekali dialami oleh orang-orang yang ketempatan mahluk halus di dalam kepalanya, terutama yang jenis gaibnya adalah sukma manusia.

Dengan kondisi gaib yang serba fiktif itu jika pun orang itu menjalani keilmuan kebatinan yang lain, misalnya menurunkan energi, melihat gaib, merogoh sukma, dsb, semuanya itu tidak benar-benar terjadi. Walaupun orangnya merasa berhasil menurunkan energi yang besar, merasa bisa melihat mahluk halus, merasa rohnya keluar dari raganya, tetapi semuanya fiktif, karena sesungguhnya tidak ada energi yang diturunkan, sosok wujud mahluk halus yang dilihatnya tidak sama dengan aslinya, dan rohnya tidak sungguh-sungguh keluar dari raganya, semuanya fiktif.

Dan jika orang itu mencocokkan penglihatan gaibnya kepada orang lain yang ternyata juga bisa melihat gaib karena ada ketempatan mahluk halus di kepala atau badannya, maka kemungkinan besar hasil terawangan orang itu juga fiktif sifatnya, karena sosok wujud mahluk halus yang dilihatnya tidak sama dengan aslinya.

Karena itu jika anda sadar diri anda berkhodam sebaiknya sebelum bermeditasi anda sampaikan kepada khodam-khodam anda itu dan semua mahluk halus yang bersama anda supaya jangan memberikan gambaran dan bisikan gaib apapun. Perintahkan supaya mereka mengikuti saja jalan pikiran anda.

Kondisi memejamkan mata juga dapat mendorong munculnya gambaran-gambaran ilusi / halusinasi yang berasal dari alam bawah sadar anda dan mungkin juga muncul kejadian-kejadian gaib lain karena adanya reaksi dari gaib-gaib di sekitar anda berada. Karena itu dalam rangka bermeditasi (yang memejamkan mata), jika ada gambaran-gambaran gaib yang tampak di mata atau di pikiran anda, baik itu hanya ilusi / halusinasi, ataupun yang benar ada sosok gaibnya, sebaiknya diabaikan saja, tidak perlu dipikirkan dan tidak perlu dipermasalahkan.
Kondisi memejamkan mata juga dapat mendorong munculnya gambaran-gambaran ilusi / halusinasi, terutama jika anda berkhodam atau di dalam kepala / badan anda ketempatan mahluk halus, yang mungkin sampai membuat anda merasa seperti merogoh sukma, atau merasa roh anda terbang tinggi ke langit. Jika anda mempunyai khodam ilmu / pendamping sebaiknya khodam-khodam anda itu diperintahkan untuk tidak memberikan gambaran-gambaran ataupun bisikan-bisikan gaib, supaya netral mengikuti saja aktivitas anda. Tetapi jika di tubuh anda ketempatan mahluk halus, mungkin perlu dipertimbangkan untuk anda melakukan pembersihan gaib, jika mahluk halusnya tidak baik.

Sesudah diperintahkan begitu mudah-mudahan semua gaib yang bersama anda tidak akan memberikan halusinasi kepada anda, tetapi gaib yang di dalam badan / kepala, terutama yang jenisnya adalah sukma (arwah) manusia, kemungkinannya akan tetap memberikan halusinasi, karena sudah watak dasarnya menipu dan menyesatkan. Karena itu atas adanya jenis gaib sukma di dalam tubuh manusia Penulis menganjurkan untuk diisolasi dan dikeluarkan saja. Selebihnya tinggal anda sendiri untuk kritis membedakan mana yang nyata dan mana yang fiktif / ilusi, jangan sampai terbawa mengikuti yang sifatnya fiktif / menipu. Usahakan untuk belajar bisa fokus kepada sedulur papat kita sendiri dalam hal inspirasi, ide dan ilham dan gambaran gaib, jangan kepada yang lain.

ARTKEL TERKAIT



No comments: