Thursday, January 9, 2014

Keris Berpamor Pemilih


Di dunia perkerisan jaman sekarang ada dikenal istilah keris-keris dengan pamor pemilih. Maksudnya, keris-keris dengan bentuk pamor tertentu bersifat pemilih, akan memilih-milih orang yang cocok untuk menjadi pemiliknya, tidak bisa sembarang orang cocok untuk memiliki keris-keris itu. Ada kriteria tertentu yang orang akan cocok dengan keris tersebut. Selebihnya, orang lain tidak cocok memiliki keris-keris itu.


------

Beberapa cuplikan di bawah ini diambilkan dari tulisan-tulisan di internet untuk menambah wawasan kita :

” Ada banyak sekali jenis dari keris yang berpamor pemilih dan berpamor yang kurang baik, hal ini dikarenakan oleh berbagai macam faktor”
Sering kita mendengar cerita di masyarakat tentang orang yang tidak cocok pada keris pusakanya, baik keris dari warisan, pemberian orang, mas kawin atau yang mendapatkan dengan cara-cara lainnya. Ada banyak sekali jenis dari keris yang berpamor pemilih dan berpamor yang kurang baik, hal ini dikarenakan oleh berbagai macam faktor diantaranya :
1. Saat Empu membabar / membuat pusaka konsentrasinya terganggu oleh sesuatu hal sehingga mantra yang seharusnya baik menjadi salah ucap atau tidak sesuai maka mengakibatkan keris tersebut mempunyai tuah yang kurang baik Contohnya : Pusaka Empu Gandring, sebelum keris selesai dibuat sang Empu dibunuh oleh Ken Arok dan mengucapkan kata – kata kutukan yang masuk ke keris tersebut, dan terbukti keris tersebut mempunyai tuah seperti maksud dari kutukan empu Gandring.

2. Pamor adalah sebuah bentuk ilustrasi atau gambar yang muncul di permukaan bilah keris. Nama-nama pamor sangat banyak dan beragam sesuai bentuk dan kemiripannya dengan alam, sebagai contoh pamor Beras Wutah, pamor Sasa Sakler, pamor Blarak Ngirid, pamor Udan Mas, dsb.
Ada beberapa jenis pamor yang mempunyai tuah yang kurang baik antara lain :
 - Pamor Satria Wirang : membawa kesengsaraan pemiliknya.
 - Pamor Sujen Nyawa : pusaka ini menginginkan pemiliknya untuk segera meninggal.
 - Pamor Dengkiling : mempunyai angsar cengkiliing / jahil pada pemiliknya.
 - Pamor Yoga Pati : angsarnya anak pemilik pusaka sering sakit sakitan.
 - Pamor Tundung : membuat pemiliknya sering pindah-pindah tempat / usaha.
 - Ada beberapa pusaka yang pemilih, maksudnya pusaka ini hanya cocok pada orang–orang tertentu saja, sehingga kalau tidak cocok dengan seseorang yang memilikinya maka akan menjadikan pemiliknya tidak nyaman atau tidak tentram dalam berbagai kehidupan. Pusaka ini biasa tersirat pada pamor atau juga dapur pusakanya. Sebagai contoh sebuah keris dapur Kebo Lajer adalah keris untuk para petani dan peternak, tidak akan cocok atau tidak sesuai jika dimiliki oleh seorang pejabat. Keris Dapur Sangkelat adalah keris untuk para petinggi tidak akan cocok untuk petani.

 - Pusaka yang sudah cacat atau tidak WUTUH juga mempunyai pengaruh kurang baik pada pemiliknya, seperti pegat waja, pugut / putus, Nyangkem kodok, Randa beser dan yang sudah terlalu aus sehingga sudah tidak terbentuk lagi sebagai pusaka.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, semua hasil karya manusia yang gagal atau salah dalam perhitungan, pengerjaan atau perencanaan akibatnya akan dapat membahayakan manusia. Tidak hanya keris, jembatan, rumah, toko, gedung, juga memiliki pengaruh yang tidak baik bagi yang menempati / memilikinya jika terdapat kegagalan dalam proses pembuatannya. intinya jika sesuatu hal itu dirancang dan dikerjakan dengan perencanaan yang matang, hati yang baik dan iklas maka hasilnya juga akan baik.
Pamor pemilih :
 - Garis seperti singkir, adeg, adeg iras, jumlah tiga buah terletak sepanjang tengah bilah. Memiliki angsar
   menangkal musibah termasuk makhluk halus.
 - Menyerupai udan mas, namun garis bulatannya lebih banyak, diameter 1 cm. Letaknya di tengah sor-soran.
   Memiliki angsar untuk mencari rejeki.
 - Mirip pamor ujung gunung, tetapi terbalik dengan ujungnya di bawah. Dianggap memiliki angsar menjadi
   kuat wibawanya.
 - Berupa garis lurus dari ujung bilah hingga pangkal bawah, dan pada ganja terpecah (bercabang) menjadi dua.
   Sebagian masyarakat percaya memiliki angsar pencari rejeki.
 - Menyerupai gambar rantai yang berderet dihubungkan garis pamor. Masyarakat percaya keris ini mempunyai
   angsar pemiliknya tidak boros.
 - Menyerupai bulatan lingkaran bersusun berderet dari pangkal hingga ujung bilah. Dianggap memiliki angsar
   mendatangkan rejeki kepada pemiliknya.
 - Berupa garis-garis lurus mirip goresan kuas besar pada sebuah bidang lukisan. Tuahnya biasanya
   menambah kewibawaan dan menunjang karier seseorang. Menurut istilah Jawa bisa menjunjung derajat.
 - Buntel Mayit, kalau cocok akan cepat menanjak karirnya, kalau tidak cocok akan mendapat malapetaka.

Pamor tidak pemilih :

 - Menyerupai garis-garis membujur dari pangkal ke ujung bilah, ada yang utuh ada yang putus-putus, serta
   bercabang bagai percikan air yang mengalir. Memiliki angsar memperlancar rejeki dan memperluas
   pergaulan.
 - Gambar semacam serabut-serabut kasar yang saling menyilang arahnya, namun tidak saling tindih.
   Dianggap memiliki angsar pemilik lebih teguh hati dan lebih besar tekad.
 - Menyerupai segitiga anak panah terletak di bagian pucukan, dengan sudutnya menghadap bagian luar (atas).
   Dianggap memiliki angsar terhindar dari perbuatan jahat orang lain.
 - Wos Wutah, berkhasiat baik untuk ketentraman dan keselamatan pemiliknya, bisa digunakan untuk
   mencari rejeki, cukup wibawa dan disayang orang sekelilingnya,

 - Ngulit Semangka, sepintas seperti kulit semangka, tuahnya seperti Sumsum Buron, memudahkan
   mencari jalan rejeki dan mudah bergaul pada siapa saja dan dari golongan manapun.

 - Pulo Tirto, seperti Wos Wutah hanya gumpalan gambarnya terpisah agak berjauhan, seperti bentuk
   pulau pada peta. Tuahnya sama dengan pamor Wos Wutah.
 - Sumsum Buron, pamor ini juga mirip Wos Wutah, gumpalan juga terpisah agak berjauhan seperti Pulo
   Tirto hanya agak lebih besar dan lebih menyatu. Tuahnya baik, tahan godaan dan murah rejeki.

 - Melati Rinonce, bentuknya mirip pamor Rante tetapi umumnya bulatannya lebih kecil dan tidak
   berlubang. Bulatan itu berupa pusaran-pusaran mirip dengan pamor Udan Mas tapi agak lebih besar sedikit.

   Tuahnya mencari jalan rejeki dan menumpuk kekayaan. Untuk pergaulan juga baik
.

Beberapa cuplikan di atas diambilkan dari tulisan-tulisan di internet untuk menambah wawasan kita. Walaupun pandangan-pandangan di atas tidak selalu sejalan dengan pendapat Penulis, tetapi itu adalah pandangan-pandangan di sebagian masyarakat kita tentang keris yang perlu juga kita tahu. Penulis sendiri lebih suka mempelajari sisi kegaiban keris dengan melihat satu per satu kerisnya untuk diperiksa isi dan kegaibannya, bukan hanya dengan melihat bentuk fisik / pamor keris atau bentuk casing-nya saja, karena sisi kegaiban keris ditentukan oleh kegaibannya itu sendiri, yang tidak selalu sejalan dengan penerjemahan kita atas bentuk fisik dan simbol pada keris.

Memang ada keris-keris tertentu yang bersifat pemilih, yang hanya cocok untuk dimiliki oleh orang-orang tertentu saja, misalnya keris-keris keningratan. Juga ada juga banyak kejadian dan kondisi yang menyebabkan sebuah keris tidak cocok dan tidak mau menyatukan dirinya dengan pemiliknya. Ada banyak tulisan Penulis yang mengulas tentang itu.
Para empu keris memang ada mengikuti pakem tertentu dalam pembuatan keris-kerisnya, sehingga bentuk pamor dan dapur keris yang sama, biasanya tuahnya juga sama dan sejenis. Tetapi ada sisi kegaiban lain yang tidak semuanya tergambar pada bentuk fisik keris, dan bentuk fisik keris tidak semuanya secara sederhana bisa diterjemahkan artinya. Bila ada bentuk dapur dan pamor keris atau simbol lain pada fisik keris yang tidak sejalan dengan makna sisi gaibnya, bukan berarti bentukan para empu keris itu salah, tetapi manusianya saja yang salah dalam mengartikan bentuk fisik dan simbol pada keris, karena menyama-ratakan arti dan maknanya.

ARTKEL TERKAIT



No comments: