Monday, January 13, 2014

Hakekat Wujud dan Watak Mahluk Halus


Ada banyak jenis mahluk halus dan wujudnya pun bermacam-macam.
Ada yang menyeramkan, ada juga yang cantik / ganteng, enak dipandang. Ada yang menyerupai manusia, banyak juga yang menyerupai binatang.

Banyak orang menganggap bahwa bila ada mahluk halus sosoknya besar, gagah, seram, pasti juga sakti. Tetapi yang sebenarnya, apapun bentuk wujudnya, bukan merupakan tolok ukur dari kesaktian / kekuatan gaibnya.
Apapun wujudnya, kesaktiannya adalah bersifat relatif

Kekuatan / kesaktian mahluk halus lebih ditentukan oleh besarnya energinya, kepadatan dan ketajaman energinya, dan kondisi energi setiap mahluk halus berbeda-beda, tidak sama.

Tetapi yang pasti, apapun wujudnya (wujudnya yang asli, bukan berubah dengan maksud menyamar / menipu)  merupakan gambaran kepribadian, perwatakan dan perilakunya, yang semuanya sesuai dengan gambaran sosok aslinya masing-masing.

Misalnya :
 - sosok macan, berarti watak dan perilakunya seperti macan, galak, mudah marah, setia, mudah berteman.
 - sosok ular, berarti watak dan perilakunya seperti ular, pikirannya sulit ditebak, bisa menyerang tanpa alasan.
 - sosok ular naga, berarti watak dan perilakunya seperti naga, berwibawa dan berkuasa, setia. - sosok raksasa seperti buto, berarti watak dan perilakunya seperti raksasa, kurang pikir, suka main
   kekerasan.
  

 - sosok manusia, berarti watak dan perilakunya seperti manusia, bisa diajak bertukar pikiran.
 - sosok seperti kuntilanak, berarti watak dan perilakunya seperti manusia perempuan, tetapi sikap berpikirnya
   sederhana.

 - sosok seperti ibu-ibu jawa memakai kain kemben, berarti watak dan perilakunya seperti manusia ibu-ibu,
   galak dan berwibawa seperti orang tua ibu-ibu.
Sebagian besar juga bersifat mengayomi.
 - sosok seperti bapak-bapak berjubah, berarti watak dan perilakunya seperti manusia bapak-bapak. Sebagian
   juga bersifat mengayomi.
 - sosok seperti anak-anak, berarti watak dan perilakunya seperti manusia anak-anak, penurut, mau disuruh
   apa saja, tapi sebagian bandel dan suka bercanda bermain-main, sebagian tidak bisa diajak bertukar pikiran

   karena kesederhanaan wataknya yang seperti anak-anak.

Contohnya, ada sesosok gaib berwujud macan dan besarnya seperti gajah. Besar sekali, gagah dan galak. Macan ini menjadi penjaga gaib di sebuah rumah. Seringkali wujud macan ini diartikan sebagai sosok gaib yang tergolong sakti, apalagi sosoknya gagah dan besar. Tetapi ternyata, sosok gaib berwujud macan tersebut kadar kesaktiannya rendah, bahkan lebih rendah dibandingkan kesaktian kuntilanak yang di antara para mahluk gaib termasuk
yang berkesaktian paling rendah. Jadi, sosok macan ini tidak menggambarkan tingkat kesaktiannya, tetapi sosok macan ini menggambarkan kepribadian / perwatakannya. Sosok macan ini berarti mahluk tersebut mudah marah, mudah tersinggung, tetapi memiliki kesetiaan tinggi kepada tuannya dan mudah diajak berteman, tetapi tidak memiliki sikap dan kemampuan berpikir seperti manusia.

Di saat lain Penulis pernah menemukan sesosok mahluk halus berwujud anak laki-laki gundul yang penampilan dan penampakkannya persis seperti tuyul di sinetron televisi, dan suka bercanda. Tidak memakai baju. Hanya memakai celana seikat kain putih, persis seperti tuyul di televisi. Anak laki-laki itu menunggang seekor macan loreng yang kelihatannya jinak dan suka bercanda.

Orang-orang yang bisa melihatnya,
seringkali mereka tertipu. Seringkali sosok anak-anak itu dianggap tuyul, dan macannya juga hanya dianggap sama dengan sosok halus macan lain yang biasa menjadi khodam seseorang. Tetapi yang sesungguhnya adalah sosok anak-anak dan macan itu adalah dari jenis bangsa jin, dan mereka berkesaktian tinggi. Si anak laki-laki yang dianggap tuyul itu kesaktiannya 5 kalinya kesaktian Ibu Ratu Kidul dan si macan kesaktiannya 2 kalinya kesaktian Ibu Ratu Kidul. Sosok jin anak laki-laki itu sebenarnya sudah tua, tapi ia berwujud seperti anak-anak, sesuai dengan karakternya yang suka bermain dan bercanda. Kadang-kadang penampilan memang bisa menipu, terutama bagi yang hanya bisa melihat gaib, tapi tidak punya kebatinan / spiritualitas yang lebih.

Ada banyak sosok gaib dari golongan bangsa jin yang sosoknya tinggi, besar, seram, seperti
sosok raksasa buto. Wujud seperti raksasa buto di pewayangan, yang rambutnya gondrong panjang semrawut, hidungnya besar, biasanya menggambarkan intelijensi yang rendah dan perilakunya seperti raksasa buto, yaitu kurang pikir dan suka main kekerasan. Bila sosok raksasa itu adalah asli dari jenis bangsa jin, maka sosok itu menggambarkan intelijensinya yang rendah dan kesaktian yang juga rendah.Tetapi bila sosok raksasa itu adalah asli bangsa buto, maka intelijensinya rendah, tetapi kesaktiannya tinggi sekali, bisa sampai 1000 kalinya kesaktian ibu ratu kidul.

Ada jenis bangsa jin yang sosoknya hitam tinggi besar dan berbulu lebat di seluruh tubuhnya, yang sering sekali menjadi khodam ilmu / pendamping seseorang, atau menjadi penghuni benda-benda gaib dan jimat, tinggal di dalam perabotan rumah tangga, atau tinggal di rumah manusia. 
Jika menjadi khodam ilmu / pendamping atau menjadi khodam benda gaib, biasanya sosok halus seperti itu tidak memberikan tuah yang khusus, tetapi secara otomatis akan memberikan tuah untuk kekuatan berkelahi.
Sosok jenis ini sifatnya penurut dan mau diperintahkan untuk memberikan tuah apa saja.

Penulis tidak menggolongkan jenis ini sebagai bergolongan putih atau hitam, tetapi dalam kondisi aslinya di alam jenis ini berenergi negatif yang dapat memunculkan banyak sakit-penyakit di tubuh manusia, apalagi jika ada sosok ini yang tinggal bersemayam di dalam tubuh manusia.
Jenis bangsa jin hitam tinggi besar itu juga sebagian besar berintelijensi rendah, seperti orang utan, yang dalam bertindak lebih banyak menggunakan insting / nalurinya, yang dalam kategori Penulis digolongkan sebagai jenis yang harus diwaspadai, karena sering dalam usahanya mencari tempat tinggal mereka masuk bersemayam di tubuh manusia yang dapat mengakibatkan selain si manusia mengalami gangguan kesehatan, juga banyak yang sampai mengalami gangguan jiwa (gila). Tentang ini Penulis sudah menuliskan fenomenanya dalam halaman berjudul Pengaruh Gaib thd Manusia.
Keberadaan mahluk halus tersebut di dalam tubuh atau di dekat manusia mungkin tidak berpengaruh negatif untuk yang sengaja dipasang sebagai khodam pendamping atau khodam ilmu, atau khodam benda gaib, karena mahluk halus itu sebelumnya telah menyelaraskan dahulu energinya dengan energi si manusia.
Tetapi jika jenis itu datang sendiri kepada manusia atau datang sendiri masuk menjadi "isi" benda gaib kita, kemungkinan besar ia masih dalam kondisi aslinya yang memancarkan energi negatif, sehingga si manusia tetap beresiko mendapatkan pengaruh negatif energinya terhadap kesehatan dan psikologisnya dan beresiko suatu saat khodam tersebut masuk bersemayam di dalam tubuhnya.
Jika sosok jin hitam itu tinggal bersemayam di dalam badan manusia, keberadaannya itu dapat menjadi khodam kekuatan bagi si manusia, tetapi nantinya pasti akan menyulitkan dalam proses kematian si manusia.
Jika sosok jin hitam itu menjadi khodam ilmu / pendamping manusia, keberadaannya itu dapat menjadi khodam bagi si manusia, tetapi sebagian besar nantinya akan menyulitkan dalam proses kematian si manusia. Walaupun sosok jin hitam tinggi besar itu sudah tinggal dan menjadi khodam benda gaib maupun khodam pendamping kita, karena intelijensinya yang rendah, tetap saja ada resiko bahwa sosok itu kemudian akan masuk bersemayam di dalam tubuh kita, atau kita mendapatkan pengaruh negatif energinya terhadap kesehatan kita. Sosok jin hitam tinggi besar itu juga akan pergi jika kita mengoleskan minyak jafaron pada benda-benda kita atau mengoleskannya ke tubuh kita, atau setelah mereka terkena asap bakaran minyak jafaron.
Sosok jin hitam tinggi besar itu dan sosok-sosok halus lain yang berenergi negatif, jika dianggap mengganggu, keberadaannya dapat dibersihkan / diusir / akan pergi jika kita mengoleskan minyak jafaron pada benda-benda kita atau ke tubuh kita jika kita ketempatan mahluk tersebut, atau kita mandi dengan campuran minyak jafaron. Mereka juga akan pergi setelah terkena asap bakaran minyak jafaron.
Tatacara pembersihannya sudah dituliskan dalam judul  Pembersihan Gaib 2.

Dalam kondisi aslinya memang sosok jin hitam besar itu berenergi negatif. Jenis itu bisa dengan mudah diusir hanya dengan mengoleskan minyak jafaron ke bendanya. Tetapi jika anda mempunyai benda-benda gaib yang khodamnya adalah bangsa jin hitam tinggi besar tersebut, sebaiknya dicoba dulu bendanya diwiridkan amalan gaib yang sesuai dengan tuah yang anda inginkan, misalnya diwiridkan amalan gaib untuk tuah kekuatan, pengasihan, penglaris dagangan, dsb  (amalan gaibnya bisa dicari di internet). Mudah-mudahan sesudah tersugesti mengikuti isi amalan gaibnya sosok hitam itu akan berubah karakter energinya, tidak lagi berenergi negatif seperti aslinya. 
Tips lain. Jika anda mempunyai benda berkhodam semisal batu akik yang isinya bangsa jin berbulu hitam tinggi besar tersebut, jika benda itu bertuah biasanya tuah utamanya adalah untuk kekuatan badan, dengan isi khodam jenis itu biasanya batu anda itu, jika dipakai, tuahnya kuat dan terasa, bagus sebagai jimat, jadi mungkin bisa dipertimbangkan untuk tidak diusir.
Cobalah dengan cara sambat persuasif atau dengan cara-cara tayuhan seperti dicontohkan dalam tulisan berjudul Ilmu Tayuh Keris khodam batunya itu diperintahkan supaya merubah energinya menjadi positif dan selalu positif, supaya tidak lagi berenergi negatif dan tidak perlu lagi anda usir dengan jafaron.
Dengan cara-cara itu usahakan supaya khodamnya benar-benar berubah menjadi berenergi positif dan selalu dipantau apakah benar kondisinya selalu positif dan ditayuh juga apakah jika batunya dioleskan minyak jafaron khodamnya itu masih akan pergi. Kalau masih berenergi negatif maka khodamnya akan pergi jika batunya dioleskan minyak jafaron, tetapi jika sudah benar-benar berubah menjadi positif dan selalu positif, khodamnya tidak akan pergi oleh minyak jafaron. Coba juga anda rasakan apakah rasa energi negatifnya atau rasa mengganggu ketika memakai cincin itu masih ada terasa.
Lebih baik lagi kalau dengan cara-cara persuasif itu anda bisa juga mengsugesti khodam jin berbulu hitam itu untuk merubah wujudnya secara permanen menjadi bersosok seperti manusia, sehingga intelijensinya pun akan menjadi lebih baik, karena ia akan menjiwai kondisi wujudnya yang sudah seperti manusia, tidak lagi seperti sebelumnya yang seperti orang utan. Sampaikan juga jika nanti ia mempunyai pasangan dan anak, pasangan dan anaknya itu pun supaya berubah wujud juga menjadi seperti manusia. 
Jin berbulu hitam itu aslinya memang berenergi negatif, entah dia baik ataukah jahat.
Kita bisa memerintahkannya untuk memperbaiki kondisi energinya menjadi positif, tapi itu tidak langgeng, sewaktu-waktu bisa kembali lagi negatif seperti aslinya.
Lebih baik kalau dia, pasangannya dan anak-anaknya kita perintahkan merubah wujud menjadi seperti manusia.
Sesudah berubah kemudian disuruh juga supaya mereka merubah energinya supaya positif sesuai dengan wujudnya dan psikologisnya yang sudah seperti manusia. Dengan begitu perubahannya akan bersifat langgeng.
Sebaiknya berubahnya energinya menjadi positif sampai benar-benar mereka tidak terpengaruh lagi oleh minyak jafaron, karena kalau masih terpengaruh minyak jafaron berarti energi positifnya tidak 100% positif, masih ada negatifnya.

Kalau benar kondisinya sudah positif dan selalu positif, maka khodamnya itu tidak perlu lagi anda usir dengan minyak jafaron. Batunya dioleskan dengan minyak jafaron pun sekarang khodamnya tidak akan pergi, bahkan minyak jafaron itu sekarang bisa menjadi sesajinya.Masukan-masukan di atas adalah untuk orang-orang yang memiliki sosok jin hitam besar tersebut sebagai khodam benda gaibnya, bukan untuk orang-orang yang di dalam badannya sudah ketempatan jenis halus tersebut dan bukan untuk orang-orang yang memiliki jenis halus itu sebagai khodam ilmu / pendamping. Untuk orang-orang itu sebaiknya ia melakukan pembersihan gaib.  
Cara merubah negatif menjadi positif di atas bisa juga dilakukan terhadap khodam pendamping jenis itu, tetapi Penulis tidak merekomendasikan itu. Untuk khodam pendamping sebaiknya anda memiliki yang intelijensinya lebih baik daripada jenis itu.
Untuk yang di badannya sudah ketempatan mahluk halus tersebut sebaiknya ia segera membersihkan dirinya dengan menggunakan minyak jafaron. Bagi yang di dalam badannya ketempatan jin jenis itu, sebaiknya jangan cuma mengoleskan minyaknya saja, lebih baik mandi saja dengan campuran minyak jafaron supaya dengan cara mandi itu juga membersihkan sisa-sisa energi negatif jin itu dari badannya.
Tetapi kalau anda merasa sayang jika kehilangan khodam, maka anda bisa menggunakan cara-cara persuasif di atas untuk merubah wujudnya secara permanen menjadi bersosok seperti manusia, sehingga intelijensinya pun akan menjadi lebih baik, karena ia akan menjiwai kondisi wujudnya yang sudah seperti manusia, tidak lagi seperti sebelumnya yang seperti orang utan. Tapi sebaiknya anda perintahkan supaya ia keluar dari tubuh anda, menjadi khodam pendamping anda, tidak lagi tinggal di dalam tubuh. Sampaikan juga jika nanti ia mempunyai pasangan dan anak, pasangan dan anaknya itu pun supaya berubah wujud juga menjadi seperti manusia.

Ada juga mahluk halus yang wujudnya ular. Ada yang besar, ada juga yang kecil. Ini berarti sosok halus tersebut menggambarkan watak ular yang sulit ditebak jalan pikirannya, dan lebih banyak menggunakan insting / naluri dalam bertindak, bisa menyerang tanpa sebab yang jelas. Dan sudah pasti berintelijensi rendah. Jika menyerang manusia, mereka tidak memperhitungkan akibat perbuatannya pada manusia itu, apakah akan menjadikannya sakit atau mati. Sebagian mahluk halus bersosok ular ini ada yang suka bertempat tinggal / bersemayam di dalam tubuh manusia.
Mahluk halus bersosok ular ini sering sekali menyerang manusia, membuat sakit manusia (kesambet), karena tanpa sadarnya ia sudah menendang / menginjak si ular yang posisinya memang di bawah.
Sosok ular naga, berarti watak dan perilakunya seperti naga, berwibawa dan berkuasa.Sosok ular naga ini biasanya menjadi khodam kewibawaan, kekuasaan dan penjagaan gaib. Hawa aura yang ditimbulkannya biasanya menjadikan si manusia kelihatan berwibawa dan berkuasa dan akan menjauhkan manusia atau mahluk halus yang bersifat / bertendensi negatif. Sosok gaib jenis ini biasanya tetap berdiam di dalam bendanya, tidak menjadi khodam pendamping.
Sosok ular naga jawa (badan dan kepalanya seperti ular naga, tetapi tidak berkaki), berarti watak dan perilakunya seperti perpaduan ular dan naga, galak ( / ganas) dan berkuasa.Sosok ular naga jawa ini biasanya menjadi khodam kekuasaan dan penjagaan gaib. Hawa aura yang ditimbulkannya biasanya menyebabkan manusianya kelihatan berkuasa, ada juga yang berhawa menakutkan dan akan menjauhkan manusia atau mahluk halus yang bersifat / bertendensi negatif. Tetapi banyak jenis khodam ini yang energinya panas dan tajam. Sosok gaib jenis ini biasanya tetap berdiam di dalam
bendanya, tidak menjadi khodam pendamping.

Tetapi ada juga yang perwujudan aslinya campur-aduk. Misalnya seperti sosok mahluk halus Nyi Blorong yang wujudnya adalah manusia perempuan dengan bagian pinggang ke bawah seperti ular  (baca: Bangsa Siluman). Perwujudan seperti ini melambangkan perwatakan kombinasi antara manusia dan ular, dapat berpikir seperti manusia, tetapi berpikiran pendek dan dapat marah dan jahat seperti ular.

Banyak sosok halus yang wujudnya seperti manusia. Tingginya sama seperti manusia. Berpakaian dan berpenampilan seperti manusia, misalnya sosoknya seperti laki-laki kekar bertelanjang dada, ibu-ibu jawa yang memakai kain kemben, atau bapak-bapak berjubah, berpakaian prajurit atau seperti seorang ksatria / pendekar, berbaju hitam seperti baju petani atau baju seragam pencak silat, atau berpenampilan seperti anggota kerajaan. Mereka berpikir dan berbicara seperti manusia. Kesaktian mereka relatif, ada yang tinggi, ada yang rendah. Sosok-sosok seperti manusia ini menggambarkan kepribadian mereka yang seperti manusia, dapat berpikir dan bertindak seperti manusia. Jenis-jenis gaib seperti inilah yang sering dijadikan tempat untuk bertanya, meminta ilmu, meminta petunjuk, wangsit, dsb. Tetapi seperti halnya manusia, mereka juga bisa menipu.
Sosok-sosok halus seperti manusia di atas, jika mengikut kepada manusia, sebagian akan berperan sebagai khodam pendamping, atau walaupun aslinya mereka adalah khodam benda-benda gaib, dalam menjalankan fungsinya, sebagian akan keluar dari benda gaibnya dan mendampingi si manusia, berperilaku sebagai khodam pendamping, dan selain memberikan tuah tertentu, biasanya mereka juga aktif memberikan ide dan ilham, atau rasa dan firasat.

Bila ada sesosok halus yang tubuh dan wajahnya seperti manusia laki-laki, berbadan kekar dan bertelanjang dada, kulitnya coklat gelap atau kemerahan, kepalanya botak, biasanya perwatakannya seperti manusia, yaitu berintelijensi tinggi, dan biasanya berwatak keras, dan menonjolkan kekuatan dan kegagahan, cocok untuk menjadi khodam kekuatan / kesaktian kanuragan.
Sosok halus seperti manusia laki-laki kekar bertelanjang dada itu berwatak keras dan sangat menonjolkan kekuatan dan kegagahan, artinya ia punya idealisme tentang kegagahan karakter dan kualitas kekuatan tubuh.
Jika menjadi khodam benda gaib, biasanya sosok itu akan tetap berdiam di dalam benda gaibnya, tidak keluar mendampingi manusia pemiliknya, dan bendanya itu dapat berpotensi menjadi jimat kebal, tergantung tingkat kekerasan watak masing-masing khodamnya.
Jika menjadi khodam ilmu / pendamping seseorang, biasanya sosok ini akan masuk bersemayam di dalam badan si manusia dan menjadi khodam kekuatan / kesaktian, tidak di luar mendampingi si manusia.

Sesuai sosoknya yang berwatak keras dan idealis tentang kualitas kesempurnaan kekuatan gaib, maka jika sosok seperti manusia laki-laki kekar bertelanjang dada itu menjadi khodam sebuah benda jimat, bendanya akan berpotensi menjadi jimat kebal.

Sosok halus seperti manusia laki-laki kekar bertelanjang dada itu berbeda karakter dengan sosok-sosok seperti manusia lainnya, misalnya sosok bapak-bapak berjubah atau ibu-ibu jawa yang tidak menonjolkan kegagahan, tapi lebih banyak menonjolkan kesepuhan, atau sosok-sosok seperti ksatria yang walaupun juga berkarakter keras dan gagah, tapi tidak menonjolkan kekerasan, sehingga sekalipun kesaktian mereka tinggi, tapi jarang sekali bisa membuat kebal.

Ada juga sesosok halus seperti manusia laki-laki ksatria berbadan tinggi besar  (memakai baju, tidak bertelanjang dada), biasanya watak dan perilakunya bersifat seperti seorang manusia laki-laki yang berbadan tinggi dan besar, yang menonjolkan kekuatan, kesaktian dan kewibawaan, dan siap setiap saat untuk bertarung. Jika menjadi khodam dari suatu benda gaib, sosok gaib jenis ini biasanya tetap berdiam di dalam bendanya, tidak menjadi khodam pendamping.

Secara umum kehidupan mahluk halus, apapun wujudnya, mirip dengan kehidupan manusia.
Misalnya yang sosoknya seperti manusia, awalnya wujudnya adalah anak-anak.
Setelah dewasa akan mengambil wujud laki-laki ksatria.
Setelah lebih sepuh akan mengambil wujud bapak-bapak atau kakek-kakek.
Sosok halus itu, sesuai jenisnya masing-masing, sejak bersosok anak-anak sampai bersosok manusia dewasa kekuatannya sama, tidak berbeda jauh, kecuali ia mendapatkan tambahan kekuatan. Hanya sisi kedewasaan psikologisnya saja yang membedakan sosok wujudnya.
Begitu juga mahluk halus lain yang sosoknya tidak seperti manusia, awalnya dimulai dari sosok anak-anak.

Penulis ada menemui beberapa fenomena unik pada benda-benda gaib dengan isi gaib di atas, yaitu yang semula isi gaibnya adalah seperti manusia laki-laki tinggi besar, suatu saat kemudian sosok itu berubah menjadi sosok bapak-bapak berjubah setelah istrinya datang bergabung tinggal di dalam kerisnya. Dengan demikian benda tersebut khodamnya berubah sosoknya, tidak lagi seperti sesosok manusia laki-laki berbadan tinggi besar, tapi sudah berubah menjadi sepasang suami istri bapak-bapak berjubah dan ibu-ibu jawa (memakai kain kemben).

Penulis juga pernah mendapati benda gaib yang semula isi gaibnya bersosok manusia laki-laki tinggi besar, kemudian berubah rupa menjadi bapak-bapak atau kakek-kakek berjubah, atau kadang-kadang isi gaibnya berganti-ganti rupa, yaitu suatu saat sosoknya laki-laki tinggi besar, di saat yang lain sosoknya adalah
bapak-bapak atau kakek-kakek berjubah. Perubahan wujud itu terjadi mengikuti kondisi psikologis khodamnya. Ketika kondisinya merasa idealis seperti laki-laki berbadan tinggi besar, maka sosok rupanya adalah laki-laki tinggi besar, tetapi jika dirinya merasa sepuh, atau si pemilik bendanya menonjolkan sifat kesepuhan, atau menjalani keilmuan kebatinan / spiritual yang bersifat kesepuhan, maka isi gaibnya akan mengambil wujud seperti bapak-bapak atau kakek-kakek berjubah.

Memang ada beberapa sosok mahluk halus yang karena kondisi perwatakannya sudah berubah kemudian ia mengambil wujud lain yang berbeda daripada wujudnya sebelumnya. Perubahan wujud itu mengikuti kondisi psikologisnya / perwatakannya, bukan untuk maksud menipu.

Contohnya adalah mahluk halus yang sosoknya seperti laki-laki ksatria yang menonjolkan kewibawaan dan kegagahan, pantang direndahkan, dan siap setiap saat untuk bertarung. Ketika ia merasa dirinya sepuh, maka ia akan mengambil wujud seperti bapak-bapak berjubah yang lebih menunjukan sifat sepuh seorang bapak-bapak, walaupun tetap masih siap setiap saat untuk bertarung. Jika merasa lebih sepuh lagi, maka ia akan mengambil wujud kakek-kakek berjubah.

Contoh lainnya adalah mahluk halus yang sosoknya seperti perempuan ksatria yang menonjolkan kewibawaan dan kegalakan seorang perempuan dan siap setiap saat untuk bertarung. Ketika ia merasa dirinya sepuh, maka ia akan mengambil wujud seperti ibu-ibu jawa (memakai kemben) yang lebih menunjukan sifat sepuh seorang ibu-ibu, walaupun tetap masih siap setiap saat untuk bertarung. Jika merasa lebih sepuh lagi, maka ia akan mengambil wujud nenek-nenek.

Begitu juga Hanoman, Dewa yang sangat merendahkan hatinya sehingga mau menjadi prajurit, dan mau diperlakukan sebagai prajurit, yang dulunya aslinya berwujud seperti kera putih besar kekar. Ketika kekuatannya sudah meningkat tinggi, ia mengambil wujud seekor naga merah besar. Sekarang setelah ia merasa sepuh, ia mengambil wujud seorang wiku. Tetapi wujud-wujud barunya itu belum dikenal oleh manusia dan mahluk halus lain, sehingga untuk orang-orang dan mahluk halus tertentu yang ada keperluan dengannya, maka mereka akan ditunjukkan wujudnya yang kera putih besar supaya mereka mengenali bahwa itu adalah Hanoman.

Walaupun wujud-wujud di atas itu adalah ubahan, tetapi itu adalah wujud aslinya sekarang, bersifat permanen, mengikuti jalannya kepribadian mereka yang semakin sepuh, sehingga orang akan melihat mereka dalam bentuknya sekarang yang tetap, walaupun tidak sama lagi dengan wujud aslinya sebelumnya. Karena itulah dikatakan bahwa perwujudan asli mahluk halus menggambarkan kondisi psikologis dan perwatakan mereka.

Mungkin sama dengan manusia yang kalau ia meninggal ketika masih anak-anak, maka sosok sukmanya adalah anak-anak, tapi kalau meninggalnya ketika sudah tua, maka sosok sukmanya adalah orang tua yang lebih sepuh daripada anak-anak.

Perubahan-perubahan wujud di atas berbeda dengan perubahan wujud yang berubah jadi-jadian untuk tujuan menipu. Ini banyak terjadi di tempat-tempat orang "ngalap berkah". Perubahan-perubahan yang seperti itu sifatnya hanya sementara saja, nantinya akan kembali lagi ke wujud aslinya. Tapi ada juga yang perubahan wujudnya itu untuk jangka panjang, supaya orang atau mahluk halus lain melihatnya sebagai wujud ubahannya itu. Tapi tetap saja masih ada selisih antara kebatinan / kepribadian aslinya dengan bentuk sosoknya yang baru. Tetapi jika bentuk sosok barunya itu sejalan dengan kepribadiannya yang sekarang, maka wujud barunya itu akan menjadi wujudnya yang tetap, menjadi wujud aslinya yang sekarang.

Ada juga perbedaan penglihatan wujud mahluk halus yang terjadi karena adanya ilusi / halusinasi. Ini memang disengaja untuk menipu.

Kalau perubahan wujud itu bersifat tetap, yang sejalan dengan kepribadiannya yang sekarang, maka orang akan melihatnya dengan wujud barunya itu. Kalau orang berusaha melihat wujud aslinya yang dulu dan menganggap wujud aslinya yang dulu itu adalah wujudnya yang asli, justru menjadi salah, karena wujud yang dulu itu tidak sejalan lagi dengan kepribadian sosok halus itu yang sekarang.

Tetapi kalau perubahan wujud itu bersifat jadi-jadian untuk tujuan menipu, atau karena adanya ilusi / halusinasi, maka supaya tidak tertipu ya orangnya harus mempertajam kepekaan batinnya supaya tidak tertipu dengan penglihatannya / perasaannya sendiri, harus punya kepekaan untuk mendeteksi kepribadian asli si mahluk halus yang tidak sejalan dengan sosok wujudnya.
Jadi jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan hanya dengan cara melihat saja.


Jika sesosok mahluk halus menjadi khodam bagi manusia :

Jika sosoknya seperti seorang ksatria (laki-laki atau perempuan), biasanya melambangkan pribadi yang energik, bisa menyesuaikan dirinya dengan kehidupan manusia yang diikutinya.
Jika sosoknya seperti anak-anak, biasanya melambangkan pribadi yang penurut dan energik,
biasanya bisa menyesuaikan dirinya dengan kehidupan manusia yang diikutinya dan akan menuruti semua perintah si manusia, tetapi tidak semuanya bisa untuk diajak bertukar pikiran karena kesederhanaan berpikirnya yang seperti anak-anak.
Jika sosoknya seperti seorang bapak-bapak / kakek-kakek berjubah atau seperti nenek-nenek / ibu-ibu jawa, biasanya melambangkan pribadi yang seperti orang tua, lebih bijaksana, bisa menyesuaikan dirinya dengan kehidupan manusia yang diikutinya, bisa memberikan keteduhan hati dan pengayoman moral, dan akan aktif memberikan ide dan ilham untuk kebaikan kehidupan si manusia dan akan memberikan peringatan berupa rasa dan firasat bila si manusia akan mengalami suatu masalah / musibah.
Sosok yang seperti kakek-kakek dan bapak-bapak berjubah, berarti watak dan perilakunya seperti manusia bapak-bapak. Apapun jenis tuah yang mereka berikan biasanya mengandung hawa kewibawaan seorang bapak-bapak yang bersifat mengayomi, dan melambangkan juga perwatakan yang sepuh, yang akan membantu seseorang kalau juga menekuni keilmuan kesepuhan. Penampilan berjubah itu juga melambangkan kekerasan watak yang siap setiap saat menggunakan kesaktiannya untuk bertarung, jika diperlukan.

Sosok-sosok gaib yang wujudnya seperti manusia laki-laki berjubah ini melambangkan perwatakan yang seperti manusia, melambangkan kekerasan watak yang siap setiap saat menggunakan kesaktiannya untuk bertarung, jika diperlukan. Yang berjubah putih (putih keabu-abuan) melambangkan perwatakan yang lebih kalem dan bijaksana, sedangkan yang berjubah hitam perwatakannya lebih keras dan menonjolkan kesaktian. Umumnya yang banyak ditemui adalah sosok-sosok yang berjubah putih, yang berjubah hitam jarang sekali ditemui.

Yang dimaksud sosok-sosok berjubah ini adalah berjubah seperti seorang panembahan, jubahnya putih sedikit keabuan, jubahnya panjang sampai ke lutut dan terbuka di bagian depannya, terikat di bagian pinggangnya, bukan berjubah putih bersih seperti penggambaran para Wali di televisi.
Sosok yang seperti ibu-ibu jawa memakai kain kemben, berarti watak dan perilakunya seperti manusia ibu-ibu, galak dan berwibawa seperti orang tua ibu-ibu. Apapun jenis tuah yang mereka berikan biasanya mengandung hawa kewibawaan seorang ibu-ibu yang galak dan berwibawa yang mempengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk tidak bersikap merendahkan dan menjauhkan orang-orang yang berniat jahat / curang. Tetapi hawa aura ibu-ibu itu juga akan memberikan suasana yang menarik orang untuk datang berkumpul (membantu hubungan sosial / pergaulan).

Yang sosoknya seperti ibu-ibu jawa ini biasanya tuah utamanya adalah untuk kerejekian. Sekalipun tuah utamanya adalah untuk kerejekian, tetapi banyak dari mereka yang berwatak keras dan galak dan mempunyai kekuatan gaib yang tinggi yang bahkan masih lebih tinggi daripada kekuatan khodam-khodam yang biasa digunakan untuk kekuatan / kesaktian / kekebalan dan kewibawaan, sehingga bisa juga dimintai bantuannya untuk membantu kewibawaan, penjagaan gaib dan pembersihan gaib. Tetapi walaupun kekuatan gaibnya tinggi dan berwatak keras dan galak, biasanya tidak cocok digunakan sebagai khodam kekuatan / kesaktian, karena karakternya halus seperti ibu-ibu yang tidak suka berkelahi fisik seperti laki-laki.

Ada jenis mahluk halus yang sehari-hari biasa kita sebut  iblis,  yaitu yang sosok aslinya seperti ular tanah berwarna hitam dengan panjang tubuh + 2 meter. Sosok ini beraura hitam dan kelicikannya luar biasa. Sekalipun tingkat kesaktiannya rendah (biasanya kekuatan gaibnya antara 1 - 5 kalinya kekuatan gaib mustika merah delima), tetapi dia tidak takut dengan yang kekuatannya lebih tinggi, karena dia bisa mendatangkan teman-temannya yang juga beraura hitam dan berkesaktian tinggi untuk membantunya. Karena kekuatannya tidak cukup tinggi, maka kelicikannya adalah senjatanya yang diandalkannya. Waspadalah bila anda menemukan sosok gaib jenis ini.
Ada juga jenis mahluk halus yang sosoknya seperti manusia, tubuh dan wajahnya seperti manusia, tetapi memiliki tanduk di kepalanya. Biasanya sosoknya tinggi besar di atas 2 meter. Badannya kekar bertelanjang dada seperti manusia. Badan dan wajahnya biasanya hitam / coklat kemerahan. Kesaktiannya ada yang tinggi, ada juga yang rendah.
Ada yang bertanduk satu seperti tanduk badak, ada yang bertanduk dua seperti tanduk kerbau aduan. Ada yang tanduknya pendek, ada yang panjang. Kekuatannya ada yang rendah seperti gondoruwo, ada juga yang menengah dari beberapa puluh kalinya kekuatan gaib mustika merah delima sampai beberapa kalinya kekuatan gaib ibu ratu kidul.
Yang bertanduk satu lebih sering membunuh atau mencelakakan manusia.

Yang bertanduk dua, yang biasa merasuk membuat kesurupan, atau mencelakakan dan membunuh manusia biasanya kekuatannya rendah. Tetapi yang bertanduk dua itu, yang biasa menyesatkan manusia, atau yang biasa memberi jasa pesugihan, biasanya kekuatannya kelas menengah dari beberapa puluh kalinya kekuatan gaib mustika merah delima sampai beberapa kalinya kekuatan gaib ibu ratu kidul.
Sosok manusia dengan tanduk di kepalanya melambangkan sifat yang jahat dan suka menyesatkan, tetapi tidak cukup licik jika dibandingkan dengan sosok ular hitam di atas, tetapi jenis bertanduk ini suka menyerang atau merasuki manusia, atau mencelakakan dan membunuh manusia. Menghindarlah segera bila bertemu dengan sosok jenis ini, atau jika anda mengetahui ada keberadaannya di sekitar tempat tinggal anda lakukanlah usaha pembersihan gaib.

Sosok-sosok yang disebutkan di atas adalah sosok-sosok mahluk halus yang secara fisiknya dapat dengan mudah dibedakan dari mahluk halus lainnya, sehingga manusia yang bisa melihat dan menemukannya akan dapat dengan mudah melakukan pembedaan dan dapat segera melakukan tindakan yang diperlukan. Selain mereka, ada banyak sosok halus lain golongan hitam yang sosoknya tidak bertanduk, tetapi aura kejiwaannya hitam.
Sebaiknya kita berwaspada, mereka ada dimana-mana. Jenis mahluk halus iblis dan yang dari golongan hitam dan abu-abu jika ada keberadaannya bersama anda dalam bentuk khodam ilmu / pendamping, khodam jimat dan pusaka, atau tinggal di tempat tinggal anda atau di sekitarnya, sebaiknya keberadaannya diusir saja, lakukan saja dengan cara yang mudah, yaitu menggunakan minyak jafaron. (Baca : Pembersihan Gaib 2). 



Banyak mahluk halus yang ditemui manusia berwajah pucat pasi, pandangan matanya kosong dan pendiam. Ini adalah ciri-ciri umum sosok mahluk halus yang hidup sendiri, tidak berkomunitas dan berkesaktian rendah. Selama bertahun-tahun, ratusan tahun atau ribuan tahun, mahluk halus itu hidup sendiri, maka wajar saja jika pandangan matanya kosong dan wajahnya pucat tidak menunjukkan adanya semangat hidup. Hanya matanya saja yang kadangkala menyorot tajam dan dalam, karena yang sehari-harinya aktif memang hanya pikirannya saja. Tetapi biasanya itu hanya menggambarkan sosok-sosok halus yang tingkat kesaktiannya rendah. Mahluk halus yang kesaktiannya tinggi, walaupun hidup sendiri, wajah mereka tidak pucat, pandangan mata mereka tajam dan tidak kosong, karena mereka memperhatikan kehidupan lain di sekitarnya sampai jarak yang jauh, sesuai tingkat kesaktian mereka.

Mahluk halus yang sosoknya menakutkan, rambut panjang gondrong awut-awutan, wajah menyeringai menyeramkan, kuku-kuku yang panjang, berbulu hitam tebal, dsb, biasanya adalah mahluk halus kelas bawah yang kekuatan / kesaktian gaibnya rendah. Sosok dan wajah yang menakutkan juga menggambarkan kondisi psikologis yang tidak stabil dan perwatakan yang galak, suka menakuti dan mencelakakan orang, suka marah dan menyerang. Sorot matanya juga biasanya menggambarkan watak pemarah, galak dan suka menyerang, apalagi bila sengaja diperintahkan untuk menyerang oleh mahluk gaib atasannya atau oleh manusia. Mereka juga suka berkelahi dengan sesamanya, walaupun lawan yang dihadapinya lebih kuat. Mereka juga akan menerima tantangan berkelahi dari orang berilmu jika dipandangnya kekuatannya tidak jauh berbeda dari mereka, walaupun mereka tahu setelah berkelahi itu mereka akan kalah. Tapi mereka akan segera menyingkir jika yang dihadapinya kekuatannya jauh di atas mereka.

Mahluk halus kelas atas, yang berkesaktian tinggi,
biasanya sosoknya lebih baik, lebih bagus dan lebih enak dilihat, karena biasanya kondisi psikologisnya lebih stabil, lebih berkarakter, dan juga tidak suka menakuti atau menyerang manusia. Biasanya pendiam, tidak banyak bicaranya. Sorot matanya biasanya tajam, berwatak keras, tetapi tidak menggambarkan watak yang pemarah, galak atau suka menyerang. Mereka tidak suka berkelahi dengan sesamanya, karena mereka bisa mengukur kekuatan masing-masing. Mereka lebih bijaksana. Yang kekuatannya lebih rendah akan memilih mundur daripada kalah dan menanggung banyak luka. Biasanya keberadaan mereka lebih sulit untuk dilihat, bahkan jarang ada manusia yang bisa mendeteksi keberadaannya dan melihat sosok mereka, walaupun mereka ada di dekatnya.

Yang sering berinteraksi dengan manusia, yang suka mengganggu atau menyerang manusia
biasanya adalah mahluk halus kelas bawah, yang kesaktiannya rendah, bukan yang kelas atas yang kesaktiannya tinggi. Jadi seringkali manusia suka sombong, merasa hebat, dengan kekuatan jimat, ilmu gaib atau tenaga dalam, merasa mampu menghadapi atau menaklukkan semua mahluk halus, padahal yang dihadapinya hanyalah mahluk-mahluk kelas bawah yang kekuatannya rendah, bukan yang kelas atas yang keberadaannya saja tidak terdeteksi.

Jadi, apapun bentuk wujudnya, bukan merupakan tolok ukur dari kesaktian / kekuatan gaibnya.
Tetapi bentuk sosok wujud itu merupakan gambaran kepribadian, perwatakan dan perilaku, yang sesuai dengan gambaran sosoknya masing-masing. Diperlukan kemampuan khusus untuk bisa mengukur dan mengetahui kesaktian mahluk halus beserta sifat-sifat kesaktiannya. Tentang itu Penulis sudah menuliskannya dalam tulisan tersendiri berjudul Kesaktian Mahluk Halus. Juga diperlukan kemampuan khusus untuk bisa mengetahui ketika terjadi suatu penampakkan sesosok mahluk halus, apakah itu sebenarnya sukma manusia (arwah) ataukah itu sebenarnya bangsa jin, kuntilanak, dhanyang, dsb. Tentang itu Penulis sudah menuliskannya dalam tulisan tersendiri berjudul  Penggolongan Mahluk Halus , Kesaktian Mahluk Halus, dan  Roh Manusia / Sukma / Arwah.
Masing-masing sosok mahluk halus mempunyai karakter kepribadian sendiri-sendiri. Jika sosok-sosok halus itu menjadi khodam ilmu / pendamping atau khodam benda-benda gaib, maka apapun jenis tuahnya, tuahnya akan membawa sifat-sifat yang sesuai dengan karakter khodamnya. Mengenai itu sudah Penulis tuliskan dalam tulisan berjudul  Khodam dan Kualitas Tuah


Bentuk fisik mahluk halus bersifat energi hidup. Bentuk wujud energinya itu akan mengikuti kondisi psikologis mahluk halusnya, sehingga apapun bentuk wujudnya, wujud itu menggambarkan kondisi psikologis dan perwatakan si mahluk halus.

Pada manusia bisa juga terjadi begitu. Kondisi psikologis yang sedang lesu, sedang malas, sedang marah, sedang bersemangat, dsb, akan tergambar pada sinar mata dan wajahnya. Begitu juga sering terjadi pada sepasang suami istri. Seringkali wajah dan sinar mata keduanya menjadi mirip. Ini diartikan bahwa di antara mereka telah ada keselarasan rasa dan hati, sehingga kondisi tersebut tergambar di dalam sinar mata dan wajah mereka yang menjadi mirip, berbeda dibandingkan kondisi mereka sebelumnya ketika masih hidup sendiri-sendiri. Ini juga menjadi petunjuk bahwa jika sepasang suami istri tidak ada kemiripan pada sinar mata dan wajah mereka, bisa diartikan bahwa di antara keduanya belum ada keselarasan rasa dan hati. 

Hakekatnya roh itu hidup, tidak sama dengan sebentuk energi seperti tenaga dalam yang tidak memiliki roh dan kehidupan. Bentuk dan wujud roh itu dominan ditentukan oleh kondisi psikologis dan perwatakannya.
Secara wujudnya, sukma manusia yang spiritualitasnya tinggi biasanya sosok wujudnya bagus seperti manusia aslinya dan bersih auranya. Yang spiritualitasnya biasa-biasa saja, sosok wujudnya juga biasa-biasa saja dan auranya banyak yang kotor sesuai kondisi psikologis dan perwatakan aslinya.

Dalam tulisan Bangsa Siluman  Penulis menuliskan fenomena wujud roh manusia / arwah dari seseorang yang sudah meninggal yang berubah menjadi tidak sama lagi seperti wujud manusia aslinya. Ada yang berubah menjadi siluman kera, siluman kerbau, buaya putih, dsb. Itu terjadi selain mungkin karena adanya kutukan atas perilaku dan perbuatan seseorang semasa hidupnya, juga karena sifat perwatakan manusia itu sendiri semasa hidupnya, sehingga setelah meninggal rohnya berubah wujud menjadi sejenis siluman, yang tidak sama lagi dengan wujud asli manusianya dan tidak sama lagi dengan jenis-jenis sukma manusia yang umum.




ARTKEL TERKAIT



No comments: