Monday, January 13, 2014

ELEGI ANTARA GATHUTKACA DAN SUPERMAN

Persamaan antara Gatutkaca dan Superman adalah kedua-duanya sama-sama pahlawan yang memiliki kemampuan terbang. Selain itu keduanya terkenal memiliki tubuh yang sekeras baja serta tidak kalah pentingnya, keduanya bukan tokoh asli Indonesia.
 Gathutkaca[1] adalah seorang pahlawan super yang berasal dari India. Beliau tenar melalui kitab Mahabharatta rancangan pujangga bernama (Walmiki ?). Di negeri asalnya, dia dikenal sebagai raksasa besar putra Bima yang menjadi panglima perang dalam pertempuran akbar melawan senopati kurawa yang bernama Karna[2]. Setelah tiba di Nusantara, gathutkaca mampu beradaptasi dengan budaya setempat dan menjadi sosok manusia ksatriya yang ditangan Mpu Panuluh dan Mpu Sedhah dalam Kitab Bharattayuddha. Pada saat Jawa mengalami era Islam, Gathutkaca telah tumbuh menjadi sosok jago para Dewa. Debut kemampuannya yang pertama dilukiskan oleh Sunan Kali Jaga[3] melalui perlawanannya terhadap Kala Sekipu yang mengobrak-abrik kayangan untuk memenuhi hasratnya melamar Dewi Supraba. Dalam cerita tersebut, konsep dewa pasca datangnya Islam telah mengalami de4mitologisasi dan desakralisasi sehingga kedudukannya tidak lebih dari sekedar bangsa jin yang juga mampu dikalahkan oleh raja raksasa bernama Sekipu. Dalam cerita pewayangan pasca Islam nyatanya Gathutkaca mampu menempatkan dirinya sebagai hamba Allah swt dan bukan hamba para Dewa yang kalah oleh para raksasa. Dibalik kekuatan super yang dimilikinya, Gathutkaca hanyalah gambaran sosok manusia normal yang tunduk kepada hukum Allah berupa kematian ditangan Adipati Karna, pamannya sendiri.
Sementara itu Superman merupakan tokoh yang mewakili imajinasi Barat dengan segala worldviewnya. Dia mewakili nasionalisme Amerika dan sikap adikuasanya. Dari segi penampilannya dia mewakili slogan kebebasan di negera Barat dengan pakaiannya yang terkesan “ala kadarnya”[4]. Sedangkan perilaku Superman pada kenyataannya bukan menunjukkan prilaku manusia Planet Kryptonite tempatnya berasal namun pada kenyataannya dia lebih Amerika dari orang Amerika sendiri. Salah satu gaya hidupnya ditunjukkan dengan kehidupan seksual di luar nikahnya bersama Louis Lane. Bahkan dia masih sempat “mengganggu” rumah tangga mantan pacarnya saat Louis Lane telah menikah. Sebagaimana Gathutkaca, Superman juga hanya seorang manusia biasa. Hanya bedanya Superman belum mati. Atau barangkali dapat dikatakan tidak ada matinya. Dalam salah satu cerita komik yang menceritakan tentang kematian Superman nyatanya sang pengarang tidak memiliki “kerelaan” jika pahlawan Supernya harus kalah oleh ajal. Sehingga dalam komik tersebut Superman akhirnya bias dihidupkan kembali melalui berbagai teknik perekayasaan dan mutakhirnya perangkat teknologi.
Walaupun keduanya adalah Pahlawan namun karena tumbuh dalam framework pemikiran dan peradaban yang berbeda maka sikap dan sifatnya jelas bertolak belakang. Saat gathutkaca datang ke Indonesia, dia secara supel mampu beradaptasi dan bertoleransi dengan budaya setempat. Namun berbeda dengan Superman, yang secara sadar ataupun tidak dengan sifat adisupernya telah memaksakan gaya hidupnya atas nama kebebasan berekspersi melalui celana dalam dan perilaku menyimpangnya. Wacana kebebasan berat sebelah itulah yang telah dibawa dan dipaksakan diterimakan oleh Superman kepada penduduk dunia. Hegemoni dunia Barat telah tumbuh dalam framework pemikiran Superman dan merasuk kedalam pemikiran setiap manusia yang berhasil dipengaruhinya. Wacana kebebasan yang pada hakikatnya nisbi dari kebebasan itu sendiri. Ironis memang, pada saat kebebasan dipaksakan tanpa batas maka pada hakikatnya tidak ada kebebasan.

[1] Nama Gathutkaca diyakini berasal dari kata “gathu’” dan “akaca
[2] Nama Karna artinya adalah “telinga”. Hal ini mengingatkan kejadian bahwa Karna adalah anak Dewi Kunti dan Dewa Surya yang dilahirkan melalui telinganya untuk mencegah aib dimana Kunthi melahirkan anak seblum memiliki suami yang sah.
[3] Sunan Kalijaga merupakan nama tenar dari raden Sahid, salah satu wali pengajar agama Islam yang paling dikenaL dalam masyarakat Jawa. Salah satu versi menyebutkan bahwa nama kalijogo sebenarnya berasal dari penyebutan jabatan Raden Sahid yaitu sebagai Qadli Zaka. Nama Qadli Zaka tersebut kemudian diucapkan dalam lidah Jawa menjadi Kali Jaga.
[4] Superman digambarkan hanya mengenakan celana dalam dalam menjalankan aksi kepahlawanannya.

ARTKEL TERKAIT



No comments: