Secara umum orang-orang awam
maupun paranormal dan praktisi supranatural menyebut nama jenis mahluk
halus berdasarkan penampakan sosoknya, misalnya semua sosok hitam besar
berbulu di sekujur tubuhnya disebut gondoruwo. Atau yang bersosok ular
disebut siluman. Atau yang bersosok perempuan berjubah putih panjang
sampai ke tanah disebut kuntilanak. Tetapi seringkali penyebutan
jenisnya berdasarkan sosok-sosok tersebut tidak selalu tepat, karena
banyak mahluk halus yang sosoknya serupa, tetapi sebenarnya dari jenis
yang berbeda.
Begitu juga terjadi di dunia manusia, misalnya manusia mengelompokkan jenis binatang berdasarkan anatomi tubuhnya, misalnya singa, harimau, phanter, macan tutul, macan kumbang, dsb, dikelompokkan sebagai jenis "kucing besar", walaupun perwatakan mereka sama sekali tidak mirip dengan kucing. Yang wataknya bisa dikategorikan mirip dengan kucing mungkin hanya hewan-hewan seperti cheetah, kucing hutan dan kucing gunung.
Berdasarkan hemat penulis, seringkali sikap berpikir dan generalisasi pengelompokkan mahluk halus berdasarkan sosok wujudnya, selain tidak selalu tepat, juga dapat menjadi kendala yang jika terjadi masalah dengan suatu mahluk halus tertentu menyebabkan penanganannya menjadi sulit, bahkan keliru.
Ada beberapa kriteria dasar pengertian yang Penulis gunakan dalam menilai mahluk halus untuk membedakan jenis-jenisnya, karakternya dan tentang pengaruh keberadaannya masing-masing terhadap manusia. Diperlukan suatu kemampuan kebatinan - spiritual khusus untuk dapat melakukan pembedaan ini ketika kita menemukan sesosok mahluk halus tertentu, sehingga mungkin apa yang Penulis tuliskan disini akan berbeda sekali dengan pengertian orang-orang lain pada umumnya.
Penulis membuat penggolongan besar mahluk halus bukan sekedar berdasarkan penampakkan sosok wujudnya saja seperti yang sudah diungkapkan dalam tulisan : Wujud dan Watak Mahluk Halus, tetapi juga berdasarkan pandangan dari sisi asal-usulnya, sifat energinya, sifat pengaruh energinya dan 'rasa' energinya, dan penilaian atas karakter dan perwatakannya yang merupakan bagian yang mendasar dari sisi kepribadian suatu mahluk halus yang akan membedakan antara suatu mahluk halus dengan mahluk halus lainnya, walaupun sosok wujudnya mirip.
Untuk belajar mendeteksi keberadaan mahluk halus, mencaritahu sifat perwatakannya, tujuan dan pengaruh keberadaannya, dapat dibaca dalam tulisan : Olah Rasa dan Kebatinan dan Ilmu Tayuh / Menayuh Keris.
Berdasarkan kriteria penilaian di atas, terhadap masing-masing jenis mahluk halus dilakukan penggolongan yang akan membedakannya antara satu jenis dengan jenis lainnya, sehingga jenis kuntilanak, gondoruwo, peri, sukma / arwah, dsb, akan berbeda dengan jenis bangsa jin dan berbeda juga dengan jenis bangsa buto. Sehingga walaupun sosok wujud penampakan bangsa jin banyak yang mirip dengan sosok dan wujud mahluk halus lain, tetapi rasa dan sifat energinya berbeda, kekuatan dan karakternya juga berbeda, sehingga bisa diketahui bahwa walaupun sosok penampakannya sama, tapi sebenarnya mereka tidak sama, berbeda jenisnya.
Semua penggolongan itu menggunakan kriteria dasar yang kita sendiri akan bisa juga mempelajarinya dan kriterianya didasarkan juga dari sisi pengaruhnya masing-masing terhadap manusia.
1. Penggolongan mahluk halus berdasarkan asal-usulnya
Berdasarkan asal-usulnya, semua mahluk halus dibagi dalam 2 kelompok pokok :
Pertama : Makhluk halus yang aslinya adalah roh / sukma manusia.
Kedua : Makhluk halus yang asli tercipta sebagai makhluk halus.
Yang termasuk dalam kategori pertama, yaitu makhluk halus yang aslinya adalah roh / sukma manusia, adalah arwah manusia, roh manusia yang moksa, roh sedulur papat, roh manusia yang merogoh sukma, pocong, dan bangsa siluman. Bangsa siluman disini asal-usulnya adalah sukma manusia, yang karena sesuatu sebab, mungkin juga karena kutukan, setelah kematiannya kemudian wujud sukmanya berubah menjadi sosok lain yang tidak sama lagi dengan sosoknya dulu ketika masih hidup, atau mungkin karena kekuatan ilmunya, kemudian sifat energinya berubah menjadi seperti bangsa jin, yang tidak lagi sama dengan sifat energi sukma manusia pada umumnya (baca : Bangsa Siluman).
Yang termasuk dalam kategori kedua, yaitu makhluk halus yang asli tercipta sebagai makhluk halus, adalah jenis-jenis mahluk halus lain yang sejak awal memang sudah tercipta sebagai mahluk halus, yang tidak berasal dari manusia yang dulu pernah hidup, seperti bangsa kuntilanak, gondoruwo, jin, buto, bidadari, dsb.
Pembedaan asal-usul suatu sosok mahluk halus apakah aslinya berasal dari sukma manusia ataukah sebenarnya merupakan jenis mahluk halus yang lain adalah pembedaan yang bersifat sangat mendasar dan penting (sekaligus juga sensitif), karena terkait dengan rahasia kehidupan manusia yang sudah meninggal dan rahasia kehidupan manusia di alam roh.
Banyak tabir rahasia yang tidak terungkap mengenai kehidupan manusia sesudah kematiannya. Sekalipun sebenarnya banyak manusia yang bisa mengetahuinya, namun seringkali justru manusia sendiri yang menutup-nutupinya, ditambah lagi adanya pandangan yang dengan sengaja membelokkan pemahaman manusia dan menjadikannya tabu untuk dibicarakan, menyebabkan rahasia ini menjadi semakin tersamar, yang kemudian justru memunculkan banyak cerita mitos dan tahayul, pengkultusan dan syirik, yang tidak jelas kebenarannya. Padahal sebenarnya inilah hakiki dari semua kepercayaan kepada Tuhan.
Kesalah-pemahaman dan salah penafsiran tentang rahasia itu telah banyak menyebabkan manusia yang telah berada di alam roh merasa bingung mendapati kondisi yang tidak pernah terbayangkan semasa hidupnya dan sama sekali berbeda dari apa yang pernah diketahuinya. Adanya kekeliruan pemahaman dan salah penafsiran telah membelokkan manusia dari pemahaman yang benar, padahal nantinya semua manusia juga akan membuktikan sendiri kebenarannya, karena semua manusia juga nantinya akan berpindah ke alam roh, yang juga menyebabkan manusia yang masih hidup, sekalipun tekun beribadah dan merasa beriman, tidak akan pernah siap menerima kematiannya dan tidak tahu nantinya akan kemana.
Secara spiritual, sesosok mahluk halus sukma manusia / arwah bisa ditelusuri hubungannya dengan seseorang (perihal garis keturunan seseorang dengan leluhurnya), sedangkan mahluk halus dari jenis lain secara umum tidak ada kaitan keturunan dengan manusia.
Dalam tulisan Kesaktian Mahluk Halus Penulis sudah menuliskan sifat energi mahluk halus yang membedakan roh / sukma manusia dengan jenis mahluk halus lain. Dari perbedaan sifat energi tersebut akan menjadi semakin jelas apakah sesosok halus yang ditemui oleh manusia sebenarnya adalah bangsa jin, kuntilanak, dsb, walaupun mengaku-aku atau menampakkan diri sebagai sosok sukma manusia tertentu yang sudah meninggal. Mengenai kehidupan manusia yang sudah berada di alam roh, Penulis sudah menuliskannya dalam tulisan berjudul Roh Manusia / Sukma / Arwah.
Upaya penggolongan-penggolongan yang lain di bawah ini akan semakin memperjelas perbedaan asal-usul suatu sosok mahluk halus apakah aslinya berasal dari sukma manusia ataukah sebenarnya merupakan jenis mahluk halus lain yang bukan sukma manusia.
2. Penggolongan mahluk halus berdasarkan "rasa" energinya
Dalam melihat gaib mungkin akan lebih baik kalau kita bisa meminta sosok halusnya untuk duduk atau berdiri di hadapan kita atau di samping kita untuk berkomunikasi, sehingga akan lebih jelas tampilan sosoknya dan terasa hawa energinya, bukan hanya berupa gambaran sosoknya saja.
Bila hawanya terasa dingin seperti uap es, ini menggambarkan sosok gaibnya tidak mengedepankan emosinya, banyak yang lebih mengedepankan naluri / instingnya.
Hawa panas di atas tidak selalu menggambarkan perwatakan sosok gaib yang galak / ganas, tetapi lebih menggambarkan perwatakannya yang keras dan menonjolkan kewibawaan, tetapi sebagiannya memang juga emosional dan mudah marah.
Hawa dingin di atas juga bukan berarti menggambarkan perwatakan sosok gaib yang kalem / teduh, tetapi lebih menggambarkan perwatakannya yang tidak mengedepankan emosi, banyak yang lebih mengedepankan naluri / instingnya.
Banyak sosok gaib yang hawa energinya dingin seperti uap es, tetapi jauh lebih galak dan ganas dan jauh lebih berbahaya daripada yang hawanya panas. Contohnya adalah sosok-sosok gaib yang seperti macan kumbang (macan hitam), yang seperti ular, dan yang seperti ular naga jawa (berbadan dan berkepala seperti naga, tetapi tidak berkaki). Sosok-sosok itu biasanya jauh lebih ganas dan berbahaya daripada yang hawanya panas. Biasanya juga tidak emosional. Dari rasa / hawa energinya tidak terasa kondisi psikologisnya karena lebih mengedepankan naluri / instingnya yang sewaktu-waktu dapat menyerang tanpa ada sebab / alasan yang jelas.
Jadi dalam rangka mengenal kepribadian sesosok mahluk halus, selain hawanya, kita juga harus tahu dengan tepat sosok wujudnya, karena sosok wujudnya itu juga menggambarkan bentuk kepribadiannya.
Dari rasa energinya kita juga bisa membedakan apakah sesosok mahluk halus itu adalah arwah manusia ataukah roh lain seperti jin, dsb. Tetapi ini hanyalah patokan awal, tidak bisa dijadikan patokan mutlak, karena ada juga mahluk halus lain yang rasa energinya halus mirip seperti sukma manusia.
Selain belajar mempertajam kepekaan rasa di tangan kita, tulisan di atas juga memberikan tuntunan untuk kita belajar mempertajam kepekaan rasa batin, sehingga walaupun keberadaan suatu sosok mahluk halus tidak terasakan kehadiran energinya, dan tidak dapat dilihat dengan kemampuan melihat gaib, tetapi kita bisa mendeteksi keberadaannya dengan adanya rasa berat di dada pada jarak yang lebih jauh sebelum muncul rasa merinding.
Secara alami semua mahluk halus akan memancarkan suatu hawa / aura energi dari tempat keberadaannya masing-masing yang sesuai dengan sifat psikologis dan perwatakan mahluk halusnya. Bila kita sudah cukup peka rasa dan batin, kita akan dapat mengenali dari hawa / aura energinya apakah sesosok mahluk halus itu bersikap bersahabat atau tidak, sedang marah atau tidak, sedang sedih atau tidak, apakah sifat wataknya menonjolkan kesaktian dan kegagahan, apakah sifat energinya baik atau tidak untuk manusia, apakah keberadaannya berbahaya untuk kita, dsb.
Dan masing-masing rasa energi itu akan berbeda antara energi dari keberadaan sesosok sukma manusia, bangsa jin, kuntilanak, gondoruwo, buto, dsb, dan juga berbeda bila energi itu berasal dari keberadaan mustika dan pusaka di alam gaib yang lokasinya berada di dekat kita, sehingga tanpa melihat sosok wujudnya, dari pengenalan rasa itu kita bisa mengenali sosok halus jenis apa yang ada di tempat tersebut. Rasa energi itu akan terasa ketika kita datang / berada di suatu tempat sebagai rasa dari suasana alam di tempat tersebut, sesudah itu barulah digunakan kemampuan melihat gaib untuk menegaskan sosok wujudnya seperti apa.
3. Penggolongan mahluk halus berdasarkan sifat energinya
4. Penggolongan mahluk halus berdasarkan sifat pengaruh energinya
Penggolongan ini didasarkan pada pengaruh energi masing-masing mahluk halus terhadap manusia.
1. Golongan Berenergi Positif.
Sesudah berubah kemudian disuruh juga supaya mereka merubah energinya supaya positif sesuai dengan wujudnya dan psikologisnya yang sudah seperti manusia. Dengan begitu perubahannya akan bersifat langgeng.
Sebaiknya berubahnya energinya menjadi positif sampai benar-benar mereka tidak terpengaruh lagi oleh minyak jafaron, karena kalau masih terpengaruh minyak jafaron berarti energi positifnya tidak 100% positif, masih ada negatifnya.
Cara merubah negatif menjadi positif di atas bisa juga dilakukan terhadap khodam pendamping jenis itu, tetapi Penulis tidak merekomendasikan itu. Untuk khodam pendamping sebaiknya anda memiliki yang intelijensinya lebih baik daripada jenis itu.
Sosok jin hitam tinggi besar itu dan sosok-sosok halus lain yang berenergi negatif, jika dianggap mengganggu, atau ingin diusir, keberadaannya dapat dibersihkan / diusir / akan pergi jika kita mengoleskan minyak jafaron pada benda-benda kita atau ke tubuh kita jika kita ketempatan mahluk tersebut, atau kita mandi dengan campuran minyak jafaron. Mereka juga akan pergi setelah terkena asap bakaran minyak jafaron. Tatacara pembersihannya silakan dibaca dalam tulisan berjudul Pembersihan Gaib 2.
Penggolongan positif dan negatif dalam tulisan ini adalah berdasarkan pengaruh energi dari sesosok mahluk halus terhadap manusia. Tetapi ada orang lain yang menyebutkan suatu mahluk halus bersifat positif atau negatif dari sifat mahluk halusnya apakah bertendensi menyerang manusia ataukah tidak. Perbedaan dalam menggolongkan sifat mahluk halus ini, yang berbeda dasar pengertiannya walaupun menggunakan istilah yang sama positif dan negatif, cukuplah untuk menjadi tambahan pengetahuan bagi kita.
5. Penggolongan mahluk halus berdasarkan sifat perwatakannya
Penggolongan ini didasarkan pada sifat perwatakan masing-masing mahluk halus dan pengaruhnya terhadap manusia (juga pengaruhnya terhadap mahluk halus lain).
1. Golongan Putih.
3. Golongan Abu-Abu.
Yang dari gol.putih bukan berarti mereka adalah dari golongan yang pasti baik dan bukan juga berarti tidak akan mencelakakan / merugikan manusia, tetapi penekanannya adalah bahwa mereka sehari-harinya, baik berada di sekitar manusia ataukah tidak, tidak berkecenderungan jahat terhadap manusia, sedangkan yang gol.hitam dan abu-abu sehari-harinya sudah berpikiran jahat / jahil / iseng terhadap manusia, banyak efek negatifnya bagi manusia. Juga ada pengelompokan golongan mahluk halus yang harus diwaspadai, karena memang perbuatan mereka seringkali sebelumnya tidak terduga dan bisa merugikan / mencelakakan manusia.
Jadi terhadap suatu perbuatan mahluk halus atau keberadaannya,
bila kita mengetahui / menyadarinya, entah golongan putih ataukah dari
golongan yang lain, kita tetap
harus waspada, terutama adalah pada efek pengaruh dan resikonya
terhadap kita.
Ada sejenis bangsa jin yang sosoknya berbulu hitam tinggi besar yang sering sekali menjadi khodam ilmu / pendamping seseorang, atau menjadi penghuni benda-benda gaib dan jimat, atau tinggal di perabotan / rumah manusia. Penulis tidak menggolongkan jenis ini sebagai bergolongan putih atau hitam, tetapi sosok halus jenis ini berenergi negatif yang pengaruh energinya itu dapat memunculkan sakit-penyakit di tubuh manusia, apalagi jika ada sosok gaib jenis ini yang tinggal bersemayam di dalam tubuh manusia yang dapat menyebabkan si manusia sampai mengalami kelainan / gangguan kejiwaan.
Sosok jin hitam tinggi besar itu dan sosok-sosok halus lain yang berenergi negatif, jika dianggap mengganggu, atau ingin diusir, keberadaannya dapat dengan mudah dibersihkan / diusir / akan pergi jika kita mengoleskan minyak jafaron pada benda-benda kita atau ke tubuh kita jika kita ketempatan mahluk tersebut, atau kita mandi dengan campuran minyak jafaron. Mereka juga akan pergi setelah terkena asap bakaran minyak jafaron. Tatacara pembersihannya sudah dituliskan dalam halaman berjudul Pembersihan Gaib 2.
Mahluk Halus Golongan Putih dan Hitam
Penulis ada mengelompokkan sebagian mahluk halus dalam golongan putih dan golongan hitam dari sisi perwatakannya.
Mahluk halus golongan putih adalah
golongan mahluk
halus yang perwatakannya tidak berkecenderungan jahat terhadap manusia.
Bukan berarti tidak jahat atau tidak berbahaya dan tidak akan menyerang / mencelakakan manusia,
tetapi tidak berkecenderungan bersikap jahat dan tidak bertendensi mengganggu / menyakiti manusia.
Walaupun
begitu, manusia tetap harus berhati-hati dan waspada, karena dapat saja
suatu
saat mereka menyerang / mencelakakan manusia, terutama jika manusia
"dianggap" melakukan kesalahan kepada mereka. Tetapi selama tidak ada
perbuatan manusia yang menyalahi mereka ("dianggap" menyalahi mereka),
manusia dan mahluk halus tersebut dapat hidup berdampingan.
Mahluk halus yang dari gol.putih ini bukan berarti mereka adalah dari golongan yang pasti baik dan bukan juga berarti tidak akan mencelakakan / merugikan manusia, tetapi penekanannya adalah bahwa mereka sehari-harinya, baik berada di sekitar manusia ataukah tidak, tidak berkecenderungan jahat terhadap manusia.
Mahluk halus golongan hitam, yang hidup sendiri, yang kekuatan gaibnya tinggi, melakukan penyesatan tidak dengan mempengaruhi satu per satu individu, tetapi melakukannya secara masal, yaitu dengan memancarkan hawa aura jahat yang mempengaruhi psikologis manusia dan mahluk halus lain di dalam area pengaruhnya yang radiusnya bisa sampai beratus-ratus kilometer. Manusia dan mahluk halus lain, beragama ataupun tidak, yang tidak eling dan tidak menjaga kelurusan dan kesucian hati dan pikirannya akan menjadi terpengaruh, sehingga menjadi berhati dan berpikiran jahat atau menjadi berperilaku menyimpang dari budi pekerti dan kesusilaan.
Mahluk halus golongan hitam menyesatkan manusia dengan cara mengajarkan berbagai pengetahuan dan keilmuan (melalui ilham yang mengalir dalam pikiran manusia), menyebabkan manusia merasa hebat, sakti, atau merasa lebih tahu dan akhirnya akan menjadi sombong, atau dengan mengajarkan kebijaksanaan dan ilmu agama dan mewujudkan banyak keinginan si manusia, menyebabkan si manusia merasa dekat dengan Tuhan, karena merasa doa-doanya dikabulkan Tuhan dan kata-katanya manjur selalu terjadi, merasa suci dan benar sendiri, merasa pantas menjadi tokoh panutan atau bahkan merasa menjadi wakil / perantara Tuhan di bumi, hatinya akan dipengaruhi menjadi sok suci dan benar, tetapi penuh dengan kebencian dan permusuhan dan akan juga menyebarkan kebencian dan permusuhan, dan pikirannya akan penuh dengan ide-ide jahat untuk mengumbar kebencian dan permusuhan itu.
Mahluk halus golongan hitam sering mengikut kepada orang-orang yang rajin berdoa / zikir / wirid, termasuk kepada orang-orang yang sering mengamalkan amalan doa atau amalan ilmu, apalagi orang-orang yang kuat berdoanya karena kondisi yang terpaksa. Keberadaannya akan bersifat menyesatkan, membuat orangnya merasa benar jalan agama dan ibadahnya, doa-doa dan kata-katanya ampuh selalu terwujud, banyak mendapat keberuntungan, tetapi pelan-pelan dan halus orangnya akan disimpangkan menjadi jauh dari Tuhan, merasa benar sendiri dan akhirnya orangnya akan memuliakan dirinya sendiri (dalam perbuatan-perbuatannya mengatas-namakan Tuhan tetapi sebenarnya hanya memuliakan dirinya sendiri).
Jika orangnya sampai terpengaruh, maka pelan-pelan nantinya hatinya akan menyimpang, merasa dekat dengan Tuhan tapi sebenarnya jauh dari Tuhan, merasa benar sendiri dan akhirnya akan memuliakan dirinya sendiri (menganggap dirinya mulia). Jadi sekalipun orangnya kuat agamanya dan rajin ibadahnya, dan mulutnya manis selalu memuji Tuhan, tapi hatinya akan dipenuhi dengan pemujaan akan kemuliaan dirinya sendiri, kemunafikan, rasa kebencian, dan akan dipenuhi dengan pikiran-pikiran jahat dan kelicikan (tipu muslihat), sehingga tanpa disadarinya ia juga terpengaruh ikut menjadi golongan hitam.
Dalam cerita lama kerohanian / agama atau cerita dunia spiritual, mahluk halus golongan hitam secara spiritual sering dilambangkan dengan perwujudan naga, sebagai gambaran mahluk halus yang kuat dan berbahaya bagi manusia, yang sejak dulu sudah "memangsa" manusia, menjerumuskan manusia dan menyimpangkan manusia dari jalan kebenaran.
Khodam mahluk halus golongan hitam secara kebatinan dan spiritual dianggap "berat", dalam arti orang-orang yang berkhodam golongan hitam, atau mempunyai jimat yang berkhodam golongan hitam, sedikit atau banyak biasanya orangnya akan terpengaruh, berat baginya untuk tetap mampu menjaga ketulusan dan kelurusan hatinya.
Orang-orang yang bergelut dalam laku kebatinan dan spiritual ketuhanan, yang mampu membedakan mahluk halus yang berpengaruh baik (putih) dan yang berpengaruh jahat (hitam), akan menolak khodam golongan hitam, karena jenis khodam itu dianggap "berat", membuat mereka semakin berat untuk tetap lurus menjaga hati dan spirtualitas ketuhanan mereka.
Tetapi orang-orang golongan hitam, yang bergelut dalam dunia kejahatan, yang mengagung-agungkan kekuatan / kesaktian, dan orang-orang yang haus kekuasaan / kekayaan justru banyak mencari yang golongan hitam, bahkan ada yang dengan sengaja memuja mereka dalam ritual-ritual pemujaan mereka. Mahluk halus dan khodam golongan hitam terasa sangat ampuh melebihi yang dari golongan putih, mampu mewujudkan apapun keinginan mereka dan doa-doa mereka selalu terkabul, sehingga mereka akan memuja dan memuliakan yang golongan hitam.
Khodam yang dari golongan hitam biasanya kerjanya / tuahnya lebih ampuh daripada yang golongan putih. Tetapi dibalik itu ada maksud lain dari khodamnya itu, yaitu supaya si manusia yakin dengan keampuhan khodamnya (dan kemuliaan dirinya sendiri), menjadikannya semakin bergantung kepada khodamnya itu, dan pelan-pelan dan halus ia akan disimpangkan dari jalan yang lurus, menyimpang dari budi pekerti dan kesusilaan dan menyimpang dari jalan ketuhanan yang benar.
Karena itu sebaiknya kita berhati-hati, harus bisa kita membedakan mana yang hitam dan mana yang putih, jangan hanya menginginkan tuah dan keampuhannya saja. Jangan sampai nantinya tanpa disadari kita juga ikut-ikutan menjadi golongan hitam. Dan jangan kita mengikuti anjuran mendatangkan berkah Tuhan dengan cara-cara yang sekilas kelihatannya agamis, tetapi sebenarnya itu adalah ajakan untuk "ngalap berkah", untuk mendatangkan berkah duniawi, bukan berkat yang dari Tuhan. Itu adalah penyesatan halus dari setan dan iblis yang akan menyimpangkan kita dari jalan ketuhanan yang benar, terutama yang berasal dari orang-orang yang di belakangnya berkhodam (diikuti sesosok mahluk halus) golongan hitam.
Tidak semua orang mampu mengenal dan membedakan mahluk halus golongan putih dan golongan hitam dan karakteristik perwatakannya dan tidak mampu membedakan secara nyata pengaruh mereka terhadap psikologis dan perilaku perbuatan manusia. Tentang mahluk halus yang menyesatkan, yang mencelakakan, setan dan iblis, kebanyakan hanya menjadi cerita saja dalam dunia agama / kerohanian. Tidak banyak orang yang mampu mengimplementasikan pengetahuannya tentang setan dan iblis dalam dunia nyata.
Cerita mengenai mahluk halus golongan hitam ini sebagian terkait dengan pandangan orang dalam beragama. Jika ada perbedaan pendapat mengenai yang golongan hitam ini sebaiknya dibuktikan sendiri kebenarannya, jangan hanya mendasarkan pendapat pada dalil dan dogma agama, karena seringkali yang terjadi secara nyata tidak semuanya tertulis dalam kitab suci agama dan kitab suci agama juga tidak menuliskan semuanya itu.Seseorang yang menjalani / menguasai ilmu berkhodam, seringkali tidak mengetahui bahwa keilmuannya adalah menggunakan jasa mahluk halus (khodam / prewangan), karena sepengetahuannya ilmunya adalah ilmu gaib kebatinan atau ilmu berdasarkan keagamaan. Karenanya seseorang yang mempelajari / diajarkan / diturunkan suatu ilmu gaib seringkali tidak menyadari adanya penggunaan jasa mahluk halus ini, karena ia hanya mengamalkan saja ilmunya, atau laku tirakat dan puasanya, sesuai persyaratan ilmunya.
Seseorang yang menurunkan suatu ilmu berkhodam seringkali juga tidak menyatakan bahwa keilmuannya adalah menggunakan jasa suatu mahluk halus, atau seandainya pun ia mengetahui dan sudah menyatakan bahwa keilmuannya itu berkhodam, seringkali ia tidak dapat membedakan apakah khodam gaibnya itu dari golongan putih ataukah golongan hitam, sehingga dengan demikian ia juga menjerumuskan orang lain.
Jika seseorang yang ilmunya berkhodam tidak mampu membedakan khodam golongan putih dan hitam, apalagi orang-orang yang belajar kepadanya. Dan jika ia menurunkan suatu keilmuan berkhodam kepada orang lain, ia juga tidak akan bisa membedakan apakah ilmu dan khodam yang diturunkannya itu dari jenis golongan putih ataukah hitam. Kebanyakan orang memang tidak memperhatikan apakah khodamnya itu dari golongan putih atau hitam, karena sesuai tujuannya berilmu, yang dipentingkannya hanyalah keampuhan ilmu dan khodamnya.
Seorang guru mungkin tidak bermaksud mencelakakan atau menjerumuskan muridnya atau orang lain yang belajar kepadanya dengan memberinya khodam golongan hitam. Mungkin itu terjadi karena ketidak-tahuannya saja.
Mahluk halus golongan hitam pada energinya kita akan bisa merasakan adanya hawa jahat, kebencian dan kelicikan (tipu muslihat). Tetapi pada jenis sukma manusia jahat biasanya kita tidak bisa merasakan itu pada energinya. Kita akan lebih banyak berpegang pada ketajaman insting dan naluri untuk bisa mendeteksi apakah mereka sebenarnya termasuk sebagai jenis yang jahat.
Mahluk halus golongan putih tidak bergaul / berkomunitas dengan yang dari golongan hitam, sehingga jika seseorang mendapatkan khodam pendamping baru dari jenis golongan hitam, maka bisa dipastikan bahwa semua jenis khodam golongan putih yang sebelumnya sudah dimilikinya, yang seharusnya menyatukan diri dan mendampinginya, kemudian akan pergi, tidak akan mau lagi menyatukan diri dan mendampinginya, bukan hanya khodam keris jawa, tapi juga khodam batu akik dan mustika dan khodam ilmu / pendamping. Bahkan bisa jadi semua benda gaib yang dipakainya atau yang dibawanya, seperti cincin batu akik dan mustika, juga akan menjadi kosong isi gaibnya (khodamnya pergi). Penyebabnya adalah selain karena mahluk halus dari golongan putih tidak mau bergaul / campur dengan yang dari golongan hitam, juga karena mahluk halus yang dari golongan hitam itu mengambil alih semua peranan dari khodam yang lain (multi fungsi), sehingga ia akan menjadi satu-satunya tempat bergantung si manusia. Dan bisa jadi semua benda-benda gaib yang sudah kosong isinya itu kemudian akan diisi oleh khodam lain yang golongan hitam, sehingga keampuhan keilmuan orang itu akan menjadi semakin baik.
Selain mahluk halus golongan hitam yang keberadaannya adalah khodam keilmuan gaib kita, mahluk tersebut bisa juga terpanggil datang karena adanya wiridan amalan / doa kita. Seringkali terjadi pada orang-orang yang tekun dan khusyuk berdoa mendekatkan diri kepada Tuhan, meminta rejeki atau kesaktian, apalagi pada orang-orang yang kuat doanya karena kondisi yang terpaksa. Sesudahnya orang tersebut merasakan omongannya ampuh bertuah, kata-katanya manjur selalu terjadi, atau rejekinya bukan hanya membaik, tapi meningkat drastis dan selalu ada keberuntungan. Kondisi yang seperti itu sebaiknya dicermati, apakah semua kesaktian, keberuntungan dan ampuhnya ilmunya itu berasal dari adanya sesosok khodam golongan hitam.
Bila mahluk halus merasa sudah membantu manusia, maka si manusia 'harus' memberikan 'sesuatu' sebagai upahnya (sesaji) karena mereka sudah 'bekerja'. Bila tidak diberikan, maka si manusia akan mendapatkan beberapa 'teguran', yang bentuknya bisa berupa sakit-penyakit, naas, kesialan, atau pertengkaran keluarga. Tetapi tuntutan upah yang tidak diterima oleh bangsa jin golongan hitam, akibatnya bagi manusia lebih menyakitkan.
Dituliskan di atas bahwa mahluk halus golongan hitam pasti akan menyulitkan dalam proses kematian.
Tapi apakah yang dari golongan putih pasti tidak akan menyulitkan dalam proses kematian ?
Penekanan penggolongan putih dan hitam ini ada pada pembedaan sifat perwatakan mahluk halusnya apakah dominan bersifat jahat / mencelakakan dan menyesatkan ataukah tidak.
Sekalipun banyak orang bisa melihat gaib sekaligus juga ahli dalam hal agama, tetapi tidak semuanya mampu mengenal dan membedakan karakteristik perwatakan mahluk halus apakah dari golongan putih ataukah hitam dan menilai pengaruh / akibat perbuatan mereka terhadap manusia. Tentang mahluk halus yang menyesatkan, yang mencelakakan, setan dan iblis, kebanyakan hanya menjadi cerita saja dalam dunia kerohanian / agama, tetapi tidak banyak orang yang mampu mengimplementasikan pengetahuannya tentang setan dan iblis dalam dunia nyata.
Cerita mengenai mahluk halus golongan putih dan hitam ini sebagian terkait dengan pandangan orang dalam beragama. Jika ada perbedaan pendapat mengenai yang golongan putih dan hitam ini sebaiknya dibuktikan sendiri kebenarannya, jangan hanya mendasarkan pendapat pada dalil dan dogma agama, karena seringkali yang terjadi secara nyata tidak semuanya tertulis di dalam kitab suci agama dan kitab suci agama juga tidak menuliskan semuanya itu.
Ada jenis mahluk halus yang disebut iblis yang ceritanya dalam kitab suci dulu sudah menyesatkan Adam dan Hawa, yaitu yang sosok aslinya seperti ular tanah berwarna hitam dengan panjang tubuh + 2 meter. Sosok ini beraura hitam dan kelicikannya luar biasa. Sekalipun tingkat kesaktiannya rendah (biasanya kekuatan gaibnya hanya antara 1 - 5 kalinya kekuatan gaib mustika merah delima), tetapi ia tidak takut dengan lawan yang kekuatannya lebih tinggi, karena ia bisa menggerakkan teman-temannya yang juga beraura hitam dan berkesaktian tinggi untuk membantunya. Karena kekuatannya tidak cukup tinggi, maka kelicikannya adalah senjata utama yang diandalkannya. Waspadalah bila anda menemukan sosok gaib jenis ini.
Sosok-sosok halus yang sudah disebutkan sebelumnya di atas, yang sifatnya jahat atau beresiko merugikan, atau yang sering masuk merasuk ke dalam tubuh manusia, adalah dari jenis bangsa jin, dhanyang atau jenis mahluk halus lainnya. Selain yang sudah disebutkan di atas ada juga sosok-sosok jahat dari jenis sukma manusia (arwah).
Ada juga mahluk halus sukma manusia (arwah) yang harus diwaspadai karena wataknya yang jelek yang suka bersemayam di dalam tubuh manusia yang masih hidup, yang bersemayam di dalam badan atau di kepala manusia, yang kemudian selain bisa menyesatkan jalan pikiran si manusia, memberikan banyak gambaran gaib fiktif / halusinasi, juga bisa mendatangkan kejadian-kejadian gaib lain yang negatif.
Gangguan gaib yang asalnya dari jenis sukma / arwah yang bersemayam di dalam tubuh manusia yang masih hidup adalah jenis gangguan gaib yang paling sulit ditangkal. Yang bersemayam di kepala biasanya kekuatannya rendah, kalau lebih kuat biasanya akan bersemayam di dalam badan.
Bangsa mahluk halus yang terhitung sebagai golongan putih dan golongan hitam, kondisi fisiknya kuat atau lemah, sangat dipengaruhi oleh sinar bulan. Mahluk halus golongan putih mengambil sinar bulan sebagai sumber utama kekuatan energinya, sedangkan mahluk halus golongan hitam mengambil energi dari bumi.
Begitu juga terjadi di dunia manusia, misalnya manusia mengelompokkan jenis binatang berdasarkan anatomi tubuhnya, misalnya singa, harimau, phanter, macan tutul, macan kumbang, dsb, dikelompokkan sebagai jenis "kucing besar", walaupun perwatakan mereka sama sekali tidak mirip dengan kucing. Yang wataknya bisa dikategorikan mirip dengan kucing mungkin hanya hewan-hewan seperti cheetah, kucing hutan dan kucing gunung.
Berdasarkan hemat penulis, seringkali sikap berpikir dan generalisasi pengelompokkan mahluk halus berdasarkan sosok wujudnya, selain tidak selalu tepat, juga dapat menjadi kendala yang jika terjadi masalah dengan suatu mahluk halus tertentu menyebabkan penanganannya menjadi sulit, bahkan keliru.
Ada beberapa kriteria dasar pengertian yang Penulis gunakan dalam menilai mahluk halus untuk membedakan jenis-jenisnya, karakternya dan tentang pengaruh keberadaannya masing-masing terhadap manusia. Diperlukan suatu kemampuan kebatinan - spiritual khusus untuk dapat melakukan pembedaan ini ketika kita menemukan sesosok mahluk halus tertentu, sehingga mungkin apa yang Penulis tuliskan disini akan berbeda sekali dengan pengertian orang-orang lain pada umumnya.
Penulis membuat penggolongan besar mahluk halus bukan sekedar berdasarkan penampakkan sosok wujudnya saja seperti yang sudah diungkapkan dalam tulisan : Wujud dan Watak Mahluk Halus, tetapi juga berdasarkan pandangan dari sisi asal-usulnya, sifat energinya, sifat pengaruh energinya dan 'rasa' energinya, dan penilaian atas karakter dan perwatakannya yang merupakan bagian yang mendasar dari sisi kepribadian suatu mahluk halus yang akan membedakan antara suatu mahluk halus dengan mahluk halus lainnya, walaupun sosok wujudnya mirip.
Untuk belajar mendeteksi keberadaan mahluk halus, mencaritahu sifat perwatakannya, tujuan dan pengaruh keberadaannya, dapat dibaca dalam tulisan : Olah Rasa dan Kebatinan dan Ilmu Tayuh / Menayuh Keris.
Berdasarkan kriteria penilaian di atas, terhadap masing-masing jenis mahluk halus dilakukan penggolongan yang akan membedakannya antara satu jenis dengan jenis lainnya, sehingga jenis kuntilanak, gondoruwo, peri, sukma / arwah, dsb, akan berbeda dengan jenis bangsa jin dan berbeda juga dengan jenis bangsa buto. Sehingga walaupun sosok wujud penampakan bangsa jin banyak yang mirip dengan sosok dan wujud mahluk halus lain, tetapi rasa dan sifat energinya berbeda, kekuatan dan karakternya juga berbeda, sehingga bisa diketahui bahwa walaupun sosok penampakannya sama, tapi sebenarnya mereka tidak sama, berbeda jenisnya.
Penulis melakukan pembedaan mahluk halus dengan penggolongan sbb :
1. Penggolongan mahluk halus berdasarkan asal-usulnya.
2. Penggolongan mahluk halus berdasarkan "rasa" energinya.
3. Penggolongan mahluk halus berdasarkan sifat energinya.
4. Penggolongan mahluk halus berdasarkan sifat pengaruh energinya.
5. Penggolongan mahluk halus berdasarkan sifat perwatakannya.
Semua penggolongan itu menggunakan kriteria dasar yang kita sendiri akan bisa juga mempelajarinya dan kriterianya didasarkan juga dari sisi pengaruhnya masing-masing terhadap manusia.
1. Penggolongan mahluk halus berdasarkan asal-usulnya
Berdasarkan asal-usulnya, semua mahluk halus dibagi dalam 2 kelompok pokok :
Pertama : Makhluk halus yang aslinya adalah roh / sukma manusia.
Kedua : Makhluk halus yang asli tercipta sebagai makhluk halus.
Yang termasuk dalam kategori pertama, yaitu makhluk halus yang aslinya adalah roh / sukma manusia, adalah arwah manusia, roh manusia yang moksa, roh sedulur papat, roh manusia yang merogoh sukma, pocong, dan bangsa siluman. Bangsa siluman disini asal-usulnya adalah sukma manusia, yang karena sesuatu sebab, mungkin juga karena kutukan, setelah kematiannya kemudian wujud sukmanya berubah menjadi sosok lain yang tidak sama lagi dengan sosoknya dulu ketika masih hidup, atau mungkin karena kekuatan ilmunya, kemudian sifat energinya berubah menjadi seperti bangsa jin, yang tidak lagi sama dengan sifat energi sukma manusia pada umumnya (baca : Bangsa Siluman).
Yang termasuk dalam kategori kedua, yaitu makhluk halus yang asli tercipta sebagai makhluk halus, adalah jenis-jenis mahluk halus lain yang sejak awal memang sudah tercipta sebagai mahluk halus, yang tidak berasal dari manusia yang dulu pernah hidup, seperti bangsa kuntilanak, gondoruwo, jin, buto, bidadari, dsb.
Pembedaan asal-usul suatu sosok mahluk halus apakah aslinya berasal dari sukma manusia ataukah sebenarnya merupakan jenis mahluk halus yang lain adalah pembedaan yang bersifat sangat mendasar dan penting (sekaligus juga sensitif), karena terkait dengan rahasia kehidupan manusia yang sudah meninggal dan rahasia kehidupan manusia di alam roh.
Banyak tabir rahasia yang tidak terungkap mengenai kehidupan manusia sesudah kematiannya. Sekalipun sebenarnya banyak manusia yang bisa mengetahuinya, namun seringkali justru manusia sendiri yang menutup-nutupinya, ditambah lagi adanya pandangan yang dengan sengaja membelokkan pemahaman manusia dan menjadikannya tabu untuk dibicarakan, menyebabkan rahasia ini menjadi semakin tersamar, yang kemudian justru memunculkan banyak cerita mitos dan tahayul, pengkultusan dan syirik, yang tidak jelas kebenarannya. Padahal sebenarnya inilah hakiki dari semua kepercayaan kepada Tuhan.
Kesalah-pemahaman dan salah penafsiran tentang rahasia itu telah banyak menyebabkan manusia yang telah berada di alam roh merasa bingung mendapati kondisi yang tidak pernah terbayangkan semasa hidupnya dan sama sekali berbeda dari apa yang pernah diketahuinya. Adanya kekeliruan pemahaman dan salah penafsiran telah membelokkan manusia dari pemahaman yang benar, padahal nantinya semua manusia juga akan membuktikan sendiri kebenarannya, karena semua manusia juga nantinya akan berpindah ke alam roh, yang juga menyebabkan manusia yang masih hidup, sekalipun tekun beribadah dan merasa beriman, tidak akan pernah siap menerima kematiannya dan tidak tahu nantinya akan kemana.
Secara spiritual, sesosok mahluk halus sukma manusia / arwah bisa ditelusuri hubungannya dengan seseorang (perihal garis keturunan seseorang dengan leluhurnya), sedangkan mahluk halus dari jenis lain secara umum tidak ada kaitan keturunan dengan manusia.
Dalam tulisan Kesaktian Mahluk Halus Penulis sudah menuliskan sifat energi mahluk halus yang membedakan roh / sukma manusia dengan jenis mahluk halus lain. Dari perbedaan sifat energi tersebut akan menjadi semakin jelas apakah sesosok halus yang ditemui oleh manusia sebenarnya adalah bangsa jin, kuntilanak, dsb, walaupun mengaku-aku atau menampakkan diri sebagai sosok sukma manusia tertentu yang sudah meninggal. Mengenai kehidupan manusia yang sudah berada di alam roh, Penulis sudah menuliskannya dalam tulisan berjudul Roh Manusia / Sukma / Arwah.
Upaya penggolongan-penggolongan yang lain di bawah ini akan semakin memperjelas perbedaan asal-usul suatu sosok mahluk halus apakah aslinya berasal dari sukma manusia ataukah sebenarnya merupakan jenis mahluk halus lain yang bukan sukma manusia.
2. Penggolongan mahluk halus berdasarkan "rasa" energinya
Penggolongan
mahluk halus berdasarkan rasa energinya ini dimaksudkan untuk kita
mendeteksi keberadaan mereka dari keberadaan energi mereka, dengan cara
merabanya dengan tangan atau mendeteksi menggunakan kepekaan rasa batin, dan juga untuk merasakan hawa / suasana yang ditimbulkan oleh adanya mereka, misalnya suasana teduh atau panas, angker atau wingit, damai atau menakutkan, dsb.
Dalam cara merasakan keberadaan sesosok mahluk halus dengan
merasakan kehadiran energinya ini akan lebih baik bila kita sebelumnya
menyalurkan energi kita ke tangan, sehingga sentuhan atau benturan
energi yang terjadi akan lebih dapat dirasakan. Untuk belajar mempertajam kepekaan rasa pada tangan kita atau dengan menggunakan kepekaan rasa batin dapat dibaca di tulisan berjudul : Olah Rasa dan Kebatinan.
Mahluk
halus selain sukma manusia, seperti jin atau gondoruwo, keberadaan
energinya lebih terasa, lebih besar, tebal dan padat, diibaratkan
seperti rasa ketika kita menggerakkan tangan
di dalam air, lebih padat terasa. Hawanya ada yang terasa hangat, ada
yang panas menyengat, ada juga yang dingin
seperti uap es.
Makhluk halus yang merupakan roh / sukma
manusia, keberadaan energinya, bila diraba dengan tangan, energinya
sangat halus, hampir tidak terasa. Bisa diibaratkan kita menggenggam atau
menangkap asap dengan tangan kosong, halus, hampir tak terasa. Bila terasa
biasanya hanya seperti gerakan angin saja. Hawanya biasanya terasa hangat, tetapi ada juga yang dingin.
Bangsa
siluman yang asal-usulnya adalah sukma manusia, bila yang berubah hanya
wujudnya saja, maka sifat energinya masih sama dengan sukma manusia
yang lain. Bila
yang berubah adalah sifat energinya, maka bila keberadaan energinya kita
rasakan dengan telapak tangan, maka rasanya tidak
lagi seperti asap atau gerakan angin seperti umumnya sukma manusia,
tetapi sama seperti bila kita merasakan
keberadaan energi jin atau dedemit, yaitu lebih padat, lebih terasa,
ibaratnya seperti menggerakkan tangan di dalam
air.
Kita perlu mengenal sifat dan rasa energi masing-masing
jenis mahluk halus. Masing-masing jenis mahluk halus memancarkan suatu
rasa energi tertentu sesuai sifat energinya dan sesuai perwatakannya
masing-masing. Misalnya, jenis kuntilanak atau gondoruwo memancarkan
rasa energi sendiri-sendiri dan mempunyai kekuatan dan kepadatan energi
sendiri-sendiri yang berbeda dengan jenis mahluk halus lainnya. Sehingga kalau ada bangsa jin yang sosoknya serupa dengan
kuntilanak atau gondoruwo, kita akan bisa mengenali dengan rasa bahwa
itu sebenarnya adalah bangsa jin, bukan kuntilanak atau gondoruwo,
karena rasa energinya berbeda.
Semua
kuntilanak atau gondoruwo kekuatannya dan sifat energinya sama sesuai jenisnya
masing-masing. Jika ada sesosok halus lain, walaupun sosok wujudnya mirip, tetapi jika
kepadatan energi dan kekuatannya berbeda, maka bisa dipastikan bahwa itu
sebenarnya bukanlah jenis kuntilanak atau gondoruwo, walaupun sosoknya mirip.
Roh / sukma
manusia biasanya energinya halus, tetapi tajam, sehingga kalau ada
jenis bangsa jin, atau kuntilanak atau dhanyang yang menyamar sebagai
sukma seseorang yang sudah meninggal, kita akan bisa mengetahui bahwa
itu adalah tipuan, karena energi mereka lebih padat / tebal tidak
seperti energi sukma manusia.Dalam melihat gaib mungkin akan lebih baik kalau kita bisa meminta sosok halusnya untuk duduk atau berdiri di hadapan kita atau di samping kita untuk berkomunikasi, sehingga akan lebih jelas tampilan sosoknya dan terasa hawa energinya, bukan hanya berupa gambaran sosoknya saja.
Energi suatu roh halus apakah terasa hangat, panas atau dingin, biasanya melambangkan juga perwatakannya.
Secara umum, hawa energi mahluk halus akan terasa hangat pada tangan kita.
Bila
hawanya terasa panas, ini menggambarkan perwatakannya yang keras dan menonjolkan kewibawaan,
sebagiannya juga emosional dan mudah marah. Sebaiknya kita berhati-hati
bila berada di lingkungan gaib yang berhawa panas.
Bila
hawanya terasa sejuk, ini menggambarkan perwatakannya yang bisa menahan
diri, tidak mudah marah.Bila hawanya terasa dingin seperti uap es, ini menggambarkan sosok gaibnya tidak mengedepankan emosinya, banyak yang lebih mengedepankan naluri / instingnya.
Hawa panas di atas tidak selalu menggambarkan perwatakan sosok gaib yang galak / ganas, tetapi lebih menggambarkan perwatakannya yang keras dan menonjolkan kewibawaan, tetapi sebagiannya memang juga emosional dan mudah marah.
Hawa dingin di atas juga bukan berarti menggambarkan perwatakan sosok gaib yang kalem / teduh, tetapi lebih menggambarkan perwatakannya yang tidak mengedepankan emosi, banyak yang lebih mengedepankan naluri / instingnya.
Banyak sosok gaib yang hawa energinya dingin seperti uap es, tetapi jauh lebih galak dan ganas dan jauh lebih berbahaya daripada yang hawanya panas. Contohnya adalah sosok-sosok gaib yang seperti macan kumbang (macan hitam), yang seperti ular, dan yang seperti ular naga jawa (berbadan dan berkepala seperti naga, tetapi tidak berkaki). Sosok-sosok itu biasanya jauh lebih ganas dan berbahaya daripada yang hawanya panas. Biasanya juga tidak emosional. Dari rasa / hawa energinya tidak terasa kondisi psikologisnya karena lebih mengedepankan naluri / instingnya yang sewaktu-waktu dapat menyerang tanpa ada sebab / alasan yang jelas.
Jadi dalam rangka mengenal kepribadian sesosok mahluk halus, selain hawanya, kita juga harus tahu dengan tepat sosok wujudnya, karena sosok wujudnya itu juga menggambarkan bentuk kepribadiannya.
Dari rasa energinya kita juga bisa membedakan apakah sesosok mahluk halus itu adalah arwah manusia ataukah roh lain seperti jin, dsb. Tetapi ini hanyalah patokan awal, tidak bisa dijadikan patokan mutlak, karena ada juga mahluk halus lain yang rasa energinya halus mirip seperti sukma manusia.
Masing-masing jenis
mahluk halus mempunyai sifat dan kepadatan energi sendiri-sendiri.
Misalnya roh sukma manusia keberadaan energinya terasa halus seperti
hembusan angin saja. Jenis kuntilanak juga terasa halus, tetapi
energinya lebih terasa dibanding sukma manusia. Keberadaan energi jenis
gondoruwo lebih padat terasa daripada jenis kuntilanak dan menimbulkan
rasa yang tidak baik untuk kesehatan manusia, seperti rasa udara / cuaca
yang menyebabkan sakit panas dalam, nggreges-nggreges, dan
keberadaannya di sekitar tempat tinggal manusia dapat menyebabkan
manusia menjadi mudah sakit-sakitan, terutama anak-anak dan bayi.
Rasa
keberadaan energi jenis buto mirip seperti rasa keberadaan energi
gondoruwo, tetapi kadarnya jauh lebih padat dan bertekanan. Para mahluk
halus, sekalipun tidak dapat melihat buto, setelah merasakan adanya
kehadiran buto dari rasa energinya, mereka akan segera menyingkir
menyelamatkan diri, karena energinya sangat kuat dan penuh dengan sifat
adigang-adigung sok kuasa penuh hawa kekerasan.
Rasa
keberadaan energi bangsa jin sangat bervariasi, lebih banyak
dipengaruhi oleh perwatakannya yang keras atau lembut dan tingkat
kesaktiannya. Yang perwatakannya keras / emosional, keberadaan energinya
akan lebih terasa daripada yang perwatakannya kalem / lembut, dan
semakin tinggi kesaktiannya biasanya pancaran energinya lebih besar dan
lebih kuat, tetapi juga semakin halus dan semakin sulit dirasakan, juga
semakin sulit dilihat (dimensinya semakin tinggi), sehingga bangsa jin
yang kesaktiannya tinggi sulit sekali keberadaannya diketahui oleh
manusia.
Mahluk halus
bangsa dewa sangat sulit dirasakan kehadiran energinya, sangat halus,
dan sangat sulit dilihat, bahkan para mahluk halus sendiri pun banyak
yang tidak bisa melihat bangsa dewa, bahkan tidak menyadari keberadaan
para dewa, walaupun ada dewa hadir di dekat mereka.
Secara alami aura energi masing-masing mahluk halus akan terpancar pada jarak
tertentu sesuai kekuatan energinya. Pancaran energi ini akan dirasakan
manusia sebagai penyebab rasa merinding takut, tetapi bagi yang pernah
olah rasa atau melatih kebatinan tertentu pancaran energi mahluk halus
dapat dirasakan berupa rasa sesak di dada pada jarak yang lebih jauh
sebelum muncul rasa merinding.
Rasa merinding itu juga bisa
dibedakan. Jika rasa itu berasal dari adanya sesosok bangsa jin biasanya
rasa merindingnya terasa berat dan rasanya seperti "mencengkeram" dan
ada juga yang sampai menyebabkan orang lemas ketakutan. Tetapi jika rasa itu
berasal dari adanya sesosok sukma manusia biasanya rasa merindingnya
hanya terasa tajam menusuk.
Secara alami pada umumnya jati diri dan keberadaan mahluk halus tidak ingin diketahui oleh manusia. Sosok-sosok halus yang menimbulkan rasa merinding itu adalah karena mereka dengan sengaja menunjukkan keberadaannya kepada manusia untuk maksud tertentu. Kalau tidak begitu maka keberadaan mereka tidak akan menimbulkan rasa merinding.
Biasanya semakin tinggi kekuatan gaib mahluk halus, walaupun pancaran energinya besar, tetapi pancaran energinya semakin halus dan semakin sulit dirasakan oleh manusia (juga semakin sulit dilihat) dan keberadaan sosok itu juga tidak menimbulkan rasa merinding, sehingga keberadaan mahluk halus yang kesaktiannya tinggi akan sangat sulit dideteksi keberadaannya oleh manusia. Kadangkala sesama mahluk halus pun tidak bisa melihat mahluk halus lain yang kekuatannya jauh di atasnya, tetapi masih bisa merasakan kehadiran energinya, sehingga bila mereka merasakan kehadiran energinya, maka mereka akan berhati-hati dan menyingkir.
Cara
merasakan keberadaan sesosok mahluk halus dengan
merasakan kehadiran energinya ini dapat dilakukan dengan merasakan
getaran / setruman energinya di telapak tangan kita, akan lebih baik
bila kita sebelumnya
menyalurkan energi kita ke tangan, sehingga sentuhan atau benturan
energi yang terjadi akan lebih dapat dirasakan. Untuk belajar mempertajam kepekaan rasa pada tangan kita dapat dibaca di: Olah Rasa dan Kebatinan. Secara alami pada umumnya jati diri dan keberadaan mahluk halus tidak ingin diketahui oleh manusia. Sosok-sosok halus yang menimbulkan rasa merinding itu adalah karena mereka dengan sengaja menunjukkan keberadaannya kepada manusia untuk maksud tertentu. Kalau tidak begitu maka keberadaan mereka tidak akan menimbulkan rasa merinding.
Biasanya semakin tinggi kekuatan gaib mahluk halus, walaupun pancaran energinya besar, tetapi pancaran energinya semakin halus dan semakin sulit dirasakan oleh manusia (juga semakin sulit dilihat) dan keberadaan sosok itu juga tidak menimbulkan rasa merinding, sehingga keberadaan mahluk halus yang kesaktiannya tinggi akan sangat sulit dideteksi keberadaannya oleh manusia. Kadangkala sesama mahluk halus pun tidak bisa melihat mahluk halus lain yang kekuatannya jauh di atasnya, tetapi masih bisa merasakan kehadiran energinya, sehingga bila mereka merasakan kehadiran energinya, maka mereka akan berhati-hati dan menyingkir.
Selain belajar mempertajam kepekaan rasa di tangan kita, tulisan di atas juga memberikan tuntunan untuk kita belajar mempertajam kepekaan rasa batin, sehingga walaupun keberadaan suatu sosok mahluk halus tidak terasakan kehadiran energinya, dan tidak dapat dilihat dengan kemampuan melihat gaib, tetapi kita bisa mendeteksi keberadaannya dengan adanya rasa berat di dada pada jarak yang lebih jauh sebelum muncul rasa merinding.
Secara alami semua mahluk halus akan memancarkan suatu hawa / aura energi dari tempat keberadaannya masing-masing yang sesuai dengan sifat psikologis dan perwatakan mahluk halusnya. Bila kita sudah cukup peka rasa dan batin, kita akan dapat mengenali dari hawa / aura energinya apakah sesosok mahluk halus itu bersikap bersahabat atau tidak, sedang marah atau tidak, sedang sedih atau tidak, apakah sifat wataknya menonjolkan kesaktian dan kegagahan, apakah sifat energinya baik atau tidak untuk manusia, apakah keberadaannya berbahaya untuk kita, dsb.
Dan masing-masing rasa energi itu akan berbeda antara energi dari keberadaan sesosok sukma manusia, bangsa jin, kuntilanak, gondoruwo, buto, dsb, dan juga berbeda bila energi itu berasal dari keberadaan mustika dan pusaka di alam gaib yang lokasinya berada di dekat kita, sehingga tanpa melihat sosok wujudnya, dari pengenalan rasa itu kita bisa mengenali sosok halus jenis apa yang ada di tempat tersebut. Rasa energi itu akan terasa ketika kita datang / berada di suatu tempat sebagai rasa dari suasana alam di tempat tersebut, sesudah itu barulah digunakan kemampuan melihat gaib untuk menegaskan sosok wujudnya seperti apa.
3. Penggolongan mahluk halus berdasarkan sifat energinya
Para mahluk halus dapat membuat suatu bentukan energi, yang dapat dijadikan perisai energi pagaran diri untuk
perlindungan dan bertahan dari serangan mahluk halus lain, atau menyalurkan energinya untuk menyerang, atau untuk merubah penampilan wujudnya, atau untuk tujuan yang lain.
Kemampuan
para mahluk halus dalam membuat bentukan energi itu akan membedakan
jenisnya bahwa mereka bukanlah roh manusia, karena roh manusia tidak
dapat melakukan itu.
Secara umum dipahami bahwa sifat fisik mahluk halus adalah bersifat
energi. Perbedaan sifat fisik energi ini akan membedakan antara mahluk halus yang
berasal dari sukma manusia dengan mahluk halus lain yang bukan sukma
manusia, walaupun menampakkan suatu sosok yang serupa. Sudah dituliskan dalam tulisan Hakekat Wujud dan Watak Mahluk Halus
bahwa sosok wujud suatu mahluk halus tidaklah menggambarkan
kesaktiannya, karena kekuatan mahluk halus masing-masing harus secara
khusus diukur kekuatan energinya dan perbedaan sifat dan kemampuan
energi mahluk halus yang membedakan suatu
sosok mahluk halus adalah sukma manusia atau bukan, selengkapnya dapat
dibaca
di : Kesaktian Mahluk Halus.
Selain
yang sengaja disalurkan keluar tubuh, aura energi dari keberadaan suatu
sosok mahluk halus juga akan terpancar dalam jarak tertentu yang akan
dirasakan oleh manusia sebagai bersifat baik atau tidak baik, bersifat
positif atau negatif, menyebabkan rasa tertekan di dada, atau
menimbulkan rasa merinding. Jika suatu sosok mahluk halus dengan sengaja
membuat merinding manusia, bila asalnya dari jenis sukma manusia, maka
rasa merindingnya hanya akan terasa tajam saja, tetapi jika asalnya dari
jenis mahluk halus lain, selain merindingnya terasa tajam, juga akan
memberikan rasa berat di dada (karena adanya tekanan energi mereka).
4. Penggolongan mahluk halus berdasarkan sifat pengaruh energinya
Penggolongan ini didasarkan pada pengaruh energi masing-masing mahluk halus terhadap manusia.
1. Golongan Berenergi Positif.
Adalah
golongan mahluk halus yang energinya selaras dengan energi tubuh dan psikologis manusia.
Jika manusia hidup berdekatan dengan mereka, manusia tidak akan mengalami gangguan kesehatan tubuh ataupun psikologis. Kedekatan manusia dengan mahluk halus tersebut mungkin malah dapat dirasakan menambah energi dan semangat hidup manusia. Tetapi walaupun begitu, bila mahluk halus tersebut "menempel" di tubuh manusia, biasanya si manusia akan merasakan sakit pegal-pegal di tubuhnya atau merasakan pusing ringan, karena tidak tahan dengan keberadaan energinya.
Jadi selama mahluk halus tersebut tidak menempel di tubuh manusia, manusia dan sang mahluk halus dapat hidup berdampingan.
2. Golongan Berenergi Negatif. Jika manusia hidup berdekatan dengan mereka, manusia tidak akan mengalami gangguan kesehatan tubuh ataupun psikologis. Kedekatan manusia dengan mahluk halus tersebut mungkin malah dapat dirasakan menambah energi dan semangat hidup manusia. Tetapi walaupun begitu, bila mahluk halus tersebut "menempel" di tubuh manusia, biasanya si manusia akan merasakan sakit pegal-pegal di tubuhnya atau merasakan pusing ringan, karena tidak tahan dengan keberadaan energinya.
Jadi selama mahluk halus tersebut tidak menempel di tubuh manusia, manusia dan sang mahluk halus dapat hidup berdampingan.
Adalah
golongan mahluk halus yang energinya tidak selaras dengan energi tubuh dan psikologis manusia (energinya bersifat
negatif bagi manusia).
Walaupun hanya berdekatan dengannya, manusia dapat mengalami gangguan kesehatan tubuh ataupun psikologis, pengaruh energinya bisa menjadikan manusia mudah sakit-sakitan, atau memunculkan banyak sakit-penyakit atau menjadikan mudah marah dan bertengkar. Apalagi bila mahluk halus tersebut menempel atau berdiam di tubuh manusia, biasanya akan menjadikan si manusia mengalami sakit cukup berat atau mengalami sakit kepala berat.
Jadi manusia dan mahluk halus tersebut tidak dapat hidup berdampingan, apalagi kalau mahluk halus tersebut sampai menempel / bersemayam di dalam tubuh manusia.
Walaupun hanya berdekatan dengannya, manusia dapat mengalami gangguan kesehatan tubuh ataupun psikologis, pengaruh energinya bisa menjadikan manusia mudah sakit-sakitan, atau memunculkan banyak sakit-penyakit atau menjadikan mudah marah dan bertengkar. Apalagi bila mahluk halus tersebut menempel atau berdiam di tubuh manusia, biasanya akan menjadikan si manusia mengalami sakit cukup berat atau mengalami sakit kepala berat.
Jadi manusia dan mahluk halus tersebut tidak dapat hidup berdampingan, apalagi kalau mahluk halus tersebut sampai menempel / bersemayam di dalam tubuh manusia.
Sebagai contoh, sudah biasa bila sebuah rumah atau di sekitarnya
ada berpenghuni mahluk halus. Bila para mahluk halus tersebut energinya
bersifat positif, maka manusia yang berdiam di rumah itu akan baik-baik
saja. Bahkan mungkin ada mahluk halus yang pancaran energinya menjadikan manusia
bersemangat dalam bekerja, menjadikan orang senang untuk datang
berkunjung (dan menambah jumlah pengunjung warung / toko), mendatangkan
suasana teduh, ceria, tenteram, dsb.
Dalam batasan ini dianggap bahwa pengaruh
energi keberadaan mereka itu bersifat positif bagi manusia dan manusia tidak perlu
merasa takut atau terganggu dengan keberadaan mereka. Dan juga tidak
perlu sampai mendatangkan orang pinter untuk melakukan pembersihan gaib,
karena justru nantinya malah bisa merubah keseimbangan alam yang ada, atau dikemudian hari malah mengundang datangnya mahluk halus lain, yang mungkin ada yang bersifat negatif, untuk
tinggal disitu.
Tetapi bila di antara para mahluk halus tersebut ada yang berenergi negatif, walaupun mahluk tersebut tidak berniat
dan tidak berbuat mengganggu ataupun menyerang, pancaran energi dari keberadaannya dapat berpengaruh
negatif bagi manusia di rumah itu.
Contohnya
adalah mahluk halus jenis dedemit gondoruwo, jenis bangsa jin yang
sosoknya hitam tinggi besar, dan yang sosoknya putih, berwajah
menyeramkan, matanya mendelik keluar dan kuku-kukunya panjang. Pengaruh
negatif energinya terhadap
manusia adalah menjadikan manusia sakit atau mudah sakit-sakitan, dari
sakit kulit, masuk
angin, pegal-pegal, mulas-mencret, sakit kepala sampai kanker atau yang
penyakit lain yang sampai menyebabkan kematian, atau bisa menyebabkan
keguguran dan kematian anak di dalam kandungan, atau jika ada jenis
bangsa jin yang energinya berhawa panas akan menyebabkan manusia mudah
marah dan bertengkar, tidak betah tinggal di rumah, malas bekerja, orang
malas datang
berkunjung, warung / toko sepi pengunjung, dsb.
Dari
keterangan di atas dapat diketahui bahwa sakit-penyakit kulit, sakit
perut mulas-mencret, meriang, kepala pusing, kanker /
tumor, kanker otak, kanker rahim, kista rahim, kerusakan ginjal, liver,
keguguran dan kematian anak di dalam kandungan, dsb, tidak semuanya
awalnya semata-mata bersifat medis, dan kondisi manusia mudah marah dan
bertengkar, tidak betah
tinggal di rumah, malas bekerja, orang malas datang
berkunjung, warung / toko sepi pengunjung, dsb, tidak semuanya bersifat
psikologis asli manusia,
karena asal-muasal penyebab
terjadinya bisa juga adalah akibat dari pengaruh energi keberadaan
sesosok mahluk halus, bisa sebagai efek dari keberadaan mahluk halus
berenergi negatif di sekitar tempat tinggal si manusia, atau kepemilikan
jimat dan benda gaib yang tidak baik isi
gaibnya.
Bila seseorang telah beberapa kali mengalami kejadian keguguran
kehamilan, atau bayi meninggal di dalam kandungan, atau sering sakit-sakitan (terutama anak-anak), selain orangnya memeriksakan
dirinya secara medis, perlu juga diperiksa kemungkinan adanya keberadaan mahluk
halus berenergi negatif di lingkungan tempatnya tinggal.
Sakit
manusia yang disebabkan oleh adanya mahluk halus di dalam tubuh
manusia (ketempelan / kesambet / disantet), selain dapat diketahui dengan cara penglihatan gaib, juga dapat
diketahui bila diraba / dipijat / diurut pada bagian yang
sakit akan terasa ada hawa yang berbeda, atau ada rasa setruman listrik
tipis, yang berbeda dengan bagian tubuhnya yang lain (bila tangan yang
meraba cukup peka). Untuk melatih / belajar cara mendeteksinya silakan dibaca tulisan berjudul : Olah Rasa dan Kebatinan. Contoh pengaruh perbuatan atau keberadaan sesosok mahluk halus terhadap manusia bisa dibaca di : Pengaruh Gaib thd Manusia.
Penggolongan
mahluk halus dari pengaruh energinya terhadap manusia, berpengaruh
positif ataukah negatif, dapat dijadikan patokan untuk melakukan
pembersihan gaib, yang dibersihkan hanyalah yang bersifat negatif saja
terhadap manusia (baca : Pembersihan Gaib).
Pengertian
tentang mahluk halus berenergi negatif di
atas termasuk juga khodam jimat / benda gaib / pusaka dan khodam ilmu /
pendamping yang berenergi negatif dan yang energinya berhawa panas. Atau
juga yang semula normal, tetapi karena ada sugesti dari si manusia
untuk kewibawaan / penundukkan, atau sugesti untuk keselamatan /
penjagaan gaib yang sifatnya menyerang / agresif, maka kemudian
khodam-khodamnya juga akan terpengaruh mengikuti isi sugestinya menjadi
galak dan berhawa panas, yang akibatnya dapat merusak suasana nyaman
dalam pergaulan / hubungan sosial, membuat pembeli enggan datang,
membuat orangnya dijauhi, atau mengganggu jalan kerejekian dan hubungan
kerja. Apalagi kalau orangnya juga sok berwibawa, perilakunya tidak
bersahabat, atau menjadi temperamental mudah emosi.
Ada sejenis
bangsa jin yang sosoknya berbulu hitam tinggi besar yang sering sekali
menjadi khodam ilmu / pendamping seseorang, atau menjadi penghuni
benda-benda gaib dan jimat, perabotan, atau tinggal di rumah manusia. Penulis tidak menggolongkan jenis ini sebagai bergolongan putih atau hitam, tetapi sosok halus jenis ini berenergi negatif yang pengaruh energinya itu dapat memunculkan sakit-penyakit
di tubuh manusia, apalagi jika ada sosok jenis ini yang tinggal
bersemayam di dalam tubuh manusia yang dapat menyebabkan si manusia
sampai mengalami gangguan kejiwaan.
Jenis bangsa jin hitam tinggi besar itu
juga sebagian besar berintelijensi rendah yang sering dalam usahanya
mencari tempat tinggal mereka masuk bersemayam di dalam tubuh manusia.
Akibatnya, selain si manusia dapat mengalami gangguan kesehatan dan
pikirannya, juga banyak yang sampai mengalami gangguan jiwa (gila). Tentang ini Penulis
sudah menuliskan fenomenanya dalam halaman berjudul Pengaruh Gaib thd Manusia.
Keberadaan mahluk halus tersebut di dalam tubuh
atau di dekat manusia mungkin tidak berpengaruh negatif untuk yang sengaja dipasang
sebagai
khodam ilmu / pendamping, atau khodam benda gaib, karena mahluk halus itu sebelumnya sudah menyelaraskan dahulu energinya dengan energi si manusia.
Tetapi
jika jenis itu datang sendiri kepada manusia atau datang sendiri masuk
menjadi "isi" benda gaib kita, kemungkinan besar ia masih dalam kondisi
aslinya yang memancarkan energi negatif, sehingga si manusia tetap beresiko mendapatkan pengaruh negatif energinya terhadap kesehatan dan psikologisnya dan beresiko suatu saat khodam tersebut masuk bersemayam di dalam tubuhnya.
Jika
sosok jin hitam itu menjadi khodam ilmu / pendamping manusia, keberadaannya itu
dapat menjadi khodam bagi si manusia, tetapi sebagian besar nantinya akan menyulitkan dalam proses kematian si manusia.
Jika sosok jin hitam itu tinggal bersemayam di dalam badan manusia, keberadaannya itu dapat menjadi khodam kekuatan bagi si manusia, tetapi nantinya pasti akan menyulitkan dalam proses kematian si manusia.
Dalam
kondisi aslinya memang sosok jin
hitam besar itu berenergi
negatif. Jenis itu bisa dengan mudah diusir hanya dengan mengoleskan
minyak
jafaron ke bendanya. Tetapi jika anda sudah mempunyai benda-benda gaib
yang khodamnya adalah bangsa jin hitam tinggi besar tersebut, sebaiknya
dicoba dulu bendanya / khodamnya diwiridkan amalan gaib yang sesuai
dengan tuah
yang anda inginkan, misalnya diwiridkan amalan gaib untuk tuah kekuatan
badan,
pengasihan, penglaris dagangan, dsb (amalan gaibnya bisa dicari di
internet). Mudah-mudahan sesudah tersugesti mengikuti isi amalan
gaibnya
sosok hitam itu akan berubah karakter energinya, tidak lagi berenergi
negatif seperti aslinya dan nantinya intelijensi mereka menjadi lebih
baik sehingga tidak akan memberatkan dalam proses kematian manusia.
Tips lain. Jika anda mempunyai benda
berkhodam semisal batu akik yang isinya bangsa jin berbulu hitam tinggi
besar tersebut, jika benda itu bertuah biasanya tuah utamanya adalah
untuk kekuatan badan, dengan isi khodam jenis itu biasanya batu anda
itu, jika dipakai, tuahnya kuat dan terasa, bagus sebagai jimat, jadi
mungkin bisa dipertimbangkan untuk tidak diusir.
Cobalah dengan cara sambat persuasif atau dengan cara-cara tayuhan seperti dicontohkan dalam tulisan berjudul Ilmu Tayuh Keris khodam batunya itu diperintahkan supaya merubah energinya
menjadi positif dan selalu positif, supaya tidak lagi berenergi negatif dan tidak perlu lagi anda usir dengan jafaron.
Dengan
cara-cara itu usahakan supaya khodamnya benar-benar berubah menjadi
berenergi positif dan selalu dipantau apakah benar kondisinya selalu
positif dan ditayuh juga apakah jika batunya dioleskan minyak jafaron
khodamnya itu masih akan pergi. Kalau masih berenergi negatif maka
khodamnya akan pergi jika batunya dioleskan minyak jafaron, tetapi jika
sudah benar-benar berubah menjadi positif dan selalu positif, khodamnya
tidak akan pergi oleh minyak jafaron. Coba juga anda rasakan apakah rasa
energi negatifnya atau rasa mengganggu ketika memakai cincin itu masih
ada
terasa.
Lebih baik lagi kalau dengan cara-cara persuasif itu anda bisa juga mengsugesti khodam jin berbulu hitam itu
untuk merubah wujudnya secara permanen menjadi bersosok seperti manusia, sehingga
intelijensinya pun akan menjadi lebih baik, karena ia akan menjiwai
kondisi wujudnya yang sudah seperti manusia, tidak lagi seperti
sebelumnya yang seperti orang utan. Sampaikan juga jika nanti ia
mempunyai pasangan dan anak, pasangan dan anaknya itu pun supaya berubah
wujud juga menjadi seperti manusia.
Jin berbulu hitam itu aslinya memang berenergi negatif, entah dia baik ataukah jahat.
Kita bisa memerintahkannya untuk memperbaiki kondisi energinya menjadi positif, tapi
itu tidak langgeng, sewaktu-waktu bisa kembali lagi negatif seperti aslinya.
Lebih baik kalau dia, pasangannya dan anak-anaknya kita perintahkan merubah wujud menjadi seperti manusia. Sesudah berubah kemudian disuruh juga supaya mereka merubah energinya supaya positif sesuai dengan wujudnya dan psikologisnya yang sudah seperti manusia. Dengan begitu perubahannya akan bersifat langgeng.
Sebaiknya berubahnya energinya menjadi positif sampai benar-benar mereka tidak terpengaruh lagi oleh minyak jafaron, karena kalau masih terpengaruh minyak jafaron berarti energi positifnya tidak 100% positif, masih ada negatifnya.
Kalau benar kondisinya sudah
positif dan selalu positif, maka khodamnya itu tidak perlu lagi anda
usir dengan minyak jafaron. Batunya dioleskan dengan minyak jafaron pun
sekarang khodamnya tidak akan pergi, bahkan minyak jafaron itu sekarang
bisa menjadi sesajinya.
Masukan-masukan di atas adalah untuk orang-orang yang memiliki sosok jin
hitam besar tersebut sebagai khodam benda gaibnya, bukan untuk orang-orang yang di dalam badannya sudah ketempatan jenis halus tersebut dan bukan untuk orang-orang yang memiliki jenis halus itu sebagai khodam ilmu / pendamping. Untuk orang-orang itu sebaiknya mereka melakukan pembersihan gaib. Cara merubah negatif menjadi positif di atas bisa juga dilakukan terhadap khodam pendamping jenis itu, tetapi Penulis tidak merekomendasikan itu. Untuk khodam pendamping sebaiknya anda memiliki yang intelijensinya lebih baik daripada jenis itu.
Sosok jin hitam tinggi besar itu dan sosok-sosok halus lain yang berenergi negatif, jika dianggap mengganggu, atau ingin diusir, keberadaannya dapat dibersihkan / diusir / akan pergi jika kita mengoleskan minyak jafaron pada benda-benda kita atau ke tubuh kita jika kita ketempatan mahluk tersebut, atau kita mandi dengan campuran minyak jafaron. Mereka juga akan pergi setelah terkena asap bakaran minyak jafaron. Tatacara pembersihannya silakan dibaca dalam tulisan berjudul Pembersihan Gaib 2.
Penggolongan positif dan negatif dalam tulisan ini adalah berdasarkan pengaruh energi dari sesosok mahluk halus terhadap manusia. Tetapi ada orang lain yang menyebutkan suatu mahluk halus bersifat positif atau negatif dari sifat mahluk halusnya apakah bertendensi menyerang manusia ataukah tidak. Perbedaan dalam menggolongkan sifat mahluk halus ini, yang berbeda dasar pengertiannya walaupun menggunakan istilah yang sama positif dan negatif, cukuplah untuk menjadi tambahan pengetahuan bagi kita.
5. Penggolongan mahluk halus berdasarkan sifat perwatakannya
Penggolongan ini didasarkan pada sifat perwatakan masing-masing mahluk halus dan pengaruhnya terhadap manusia (juga pengaruhnya terhadap mahluk halus lain).
1. Golongan Putih.
Adalah
golongan mahluk
halus yang perwatakannya tidak berkecenderungan jahat terhadap manusia.
Bukan berarti mereka tidak berbahaya dan tidak akan mencelakakan /
menyerang manusia, tetapi tidak berkecenderungan bersikap jahat dan tidak bertendensi menyerang / menyakiti manusia. Walaupun
begitu, manusia tetap harus berhati-hati dan waspada, karena dapat saja suatu
saat mereka menyerang / menyakiti manusia, tetapi selama tidak ada perbuatan manusia yang salah,
manusia dan mahluk halus tersebut dapat hidup berdampingan.
2. Golongan Hitam.
Adalah golongan mahluk
halus yang perwatakannya berkecenderungan jahat terhadap manusia. Sifat
jahatnya ini bisa dalam bentuk perbuatannya yang sengaja
menyakiti dan membuat manusia
sakit, membuat manusia celaka, bahkan sengaja membunuh manusia, bisa
juga perbuatannya yang sengaja menipu / menyesatkan manusia. Jadi,
manusia harus berhati-hati
dan waspada, karena dapat saja mereka mengganggu, mencelakakan atau
menyesatkan manusia, walaupun
tidak ada perbuatan si manusia yang menyalahi mereka. Manusia dan mahluk
halus tersebut tidak
dapat hidup berdampingan.
3. Golongan Abu-Abu.
Di tengah-tengah antara golongan
hitam dan putih, ada mahluk halus yang aura kejiwaannya berwarna
abu-abu. Biasanya mereka adalah mahluk halus kelas rendah yang terpengaruh oleh yang golongan hitam. Biasanya mereka suka usil, menakut-nakuti, mengganggu dan mencelakakan manusia, dan suka dengan sengaja bersikap merendahkan manusia dan menipu / menyesatkan manusia. Manusia dan mereka tidak
dapat hidup berdampingan.
4. Golongan Yang Harus Diwaspadai.
Ada golongan
mahluk halus yang secara perwatakannya tidak digolongkan sebagai putih atau hitam, tetapi
harus diwaspadai dan dihindari.
Jenis-jenis ini dinilai dari sifat karakternya yang berbeda dari jenis mahluk halus lainnya yang umum, sehingga keberadaan mereka bisa mendatangkan bahaya bagi manusia, sehingga harus diwaspadai.
Contohnya adalah mahluk halus yang sulit dibaca jalan pikirannya dan lebih sering menggunakan insting atau nalurinya dalam bertindak, seperti yang sosoknya berwujud ular, gondoruwo, banaspati dan buto. Jenis-jenis ini bisa menyerang tanpa alasan yang jelas, apalagi kalau kaget atau merasa terancam.
Juga ada jenis bangsa jin yang sosoknya tinggi besar dan berbulu hitam di seluruh tubuhnya seperti gondoruwo. Jenis ini tidak mempunyai sikap berpikir seperti manusia, intelijensinya rendah, lebih banyak bertindak berdasarkan insting dan perasaannya. Dalam usahanya mencari tempat tinggal banyak mahluk halus jenis ini menjadikan tubuh manusia sebagai tempatnya tinggal yang sering sekali akibatnya menjadikan si manusia mengalami kelainan atau gangguan jiwa (gila).
Ada juga sosok-sosok halus tertentu yang harus diwaspadai karena perilakunya yang tidak bersahabat terhadap manusia (juga tidak bersahabat terhadap mahluk halus lain).
Jenis halus lain yang harus diwaspadai adalah mahluk halus dari jenis sukma / arwah manusia yang tinggal di dalam benda-benda gaib atau benda-benda antik / kuno dan jenis sukma / arwah yang bersemayam di dalam tubuh manusia yang masih hidup, di dalam badan atau di kepala manusia.
Mengenai perbuatan-perbuatan mahluk halus dan efek perbuatan mereka terhadap manusia sudah Penulis tuliskan dalam halaman berjudul Pengaruh Gaib thd Manusia.
Jenis-jenis ini dinilai dari sifat karakternya yang berbeda dari jenis mahluk halus lainnya yang umum, sehingga keberadaan mereka bisa mendatangkan bahaya bagi manusia, sehingga harus diwaspadai.
Contohnya adalah mahluk halus yang sulit dibaca jalan pikirannya dan lebih sering menggunakan insting atau nalurinya dalam bertindak, seperti yang sosoknya berwujud ular, gondoruwo, banaspati dan buto. Jenis-jenis ini bisa menyerang tanpa alasan yang jelas, apalagi kalau kaget atau merasa terancam.
Juga ada jenis bangsa jin yang sosoknya tinggi besar dan berbulu hitam di seluruh tubuhnya seperti gondoruwo. Jenis ini tidak mempunyai sikap berpikir seperti manusia, intelijensinya rendah, lebih banyak bertindak berdasarkan insting dan perasaannya. Dalam usahanya mencari tempat tinggal banyak mahluk halus jenis ini menjadikan tubuh manusia sebagai tempatnya tinggal yang sering sekali akibatnya menjadikan si manusia mengalami kelainan atau gangguan jiwa (gila).
Ada juga sosok-sosok halus tertentu yang harus diwaspadai karena perilakunya yang tidak bersahabat terhadap manusia (juga tidak bersahabat terhadap mahluk halus lain).
Jenis halus lain yang harus diwaspadai adalah mahluk halus dari jenis sukma / arwah manusia yang tinggal di dalam benda-benda gaib atau benda-benda antik / kuno dan jenis sukma / arwah yang bersemayam di dalam tubuh manusia yang masih hidup, di dalam badan atau di kepala manusia.
Mengenai perbuatan-perbuatan mahluk halus dan efek perbuatan mereka terhadap manusia sudah Penulis tuliskan dalam halaman berjudul Pengaruh Gaib thd Manusia.
Kecenderungan
jahat atau tidaknya sesosok mahluk halus tidak perlu ditunggu sampai
benar mereka berbuat jahat, karena dapat dilihat dari aura kejiwaannya.
Bila aura kejiwaannya berwarna
putih bersih
berarti dia berwatak baik, tidak berkecenderungan jahat, sebaliknya bila
aura kejiwaannya berwarna hitam seperti asap knalpot bus / truk,
berarti sifat
dasar wataknya jahat.
Pengertian tentang mahluk halus golongan hitam di
atas tidak terbatas pada kondisi dan sifat-sifat asli mahluk halusnya
yang golongan hitam. Dalam pengertian ini, semua
jenis mahluk halus, selain yang berasal dari jenis sukma manusia (arwah /
pocong / siluman) juga akan berubah menjadi golongan hitam / abu-abu jika mereka mengeluarkan rasa jahat /
marah atau sering melakukan perbuatan jahat. Contohnya adalah mahluk halus gol.putih yang sering diperintahkan untuk
menyakiti seseorang (khodam teluh / santet) atau jika kita kesambet. Dalam
keadaan itu mereka akan berubah menjadi golongan hitam / abu-abu.
Sebenarnya
banyak sekali fenomena perbuatan gaib yang tidak
bisa semuanya kita sebutkan satu per satu kejadiannya, baik yang
dilakukan oleh
gol.putih maupun gol.hitam, abu-abu, dsb, entah perbuatannya ditujukan
langsung kepada manusia ataupun menggunakan manusia sebagai perantaraan
tujuan
perbuatan mereka, entah si manusia menyadarinya ataukah tidak. Jika kita
mengetahui / menyadarinya, maka kita harus berwaspada terhadap tujuan
dari perbuatan gaibnya itu
dan efek resikonya, jangan sampai perbuatannya itu dilandasi oleh tujuan
yang
negatif / jahat dan efeknya merugikan kita.
Penulis mengelompokkan mahluk halus dari sisi perwatakan
mereka bukan hanya gol.putih dan hitam / abu-abu saja, tetapi ada juga yang
tidak digolongkan sebagai hitam atau putih, tetapi adalah golongan mahluk halus yang harus
diwaspadai.
Yang dari gol.putih bukan berarti mereka adalah dari golongan yang pasti baik dan bukan juga berarti tidak akan mencelakakan / merugikan manusia, tetapi penekanannya adalah bahwa mereka sehari-harinya, baik berada di sekitar manusia ataukah tidak, tidak berkecenderungan jahat terhadap manusia, sedangkan yang gol.hitam dan abu-abu sehari-harinya sudah berpikiran jahat / jahil / iseng terhadap manusia, banyak efek negatifnya bagi manusia. Juga ada pengelompokan golongan mahluk halus yang harus diwaspadai, karena memang perbuatan mereka seringkali sebelumnya tidak terduga dan bisa merugikan / mencelakakan manusia.
Golongan Mahluk Halus Yang Harus Diwaspadai
Selain
yang perwatakannya dari golongan putih, hitam atau abu-abu, ada mahluk
halus lain yang dari sisi perwatakannya tidak digolongkan putih atau
hitam, tetapi
harus diwaspadai dan dihindari. Jenis-jenis ini dinilai dari sifat
karakternya yang berbeda dari jenis
mahluk halus lainnya yang umum, sehingga keberadaan mereka bisa
mendatangkan bahaya bagi manusia, sehingga harus diwaspadai dan
dihindari.
Misalnya mahluk halus yang
sosoknya
berwujud ular, atau jenis gondoruwo, banaspati dan buto. Jenis-jenis itu
sulit dibaca jalan pikirannya, dan lebih sering menggunakan
insting
atau naluri dalam bertindak. Jenis-jenis itu bisa menyerang setiap saat
tanpa alasan yang jelas, apalagi
kalau
kaget atau merasa terancam.
Banyak bangsa jin yang sosoknya ular. Ada yang besar, ada juga yang kecil. Ini berarti sosok mahluk tersebut menggambarkan watak ular yang sulit
ditebak jalan pikirannya, dan lebih banyak menggunakan insting / naluri
dalam bertindak, bisa menyerang tanpa sebab yang jelas. Dan sudah
pasti berintelijensi rendah. Jika menyerang manusia, mereka tidak memperhitungkan akibat perbuatannya pada manusia itu, apakah akan menjadikannya sakit atau mati. Sebagian mahluk halus bersosok ular ini ada yang suka bertempat tinggal / bersemayam / membuat sarang di dalam tubuh manusia.
Aura
kejiwaan sosok-sosok ular tersebut kebanyakan berwarna putih, artinya
secara psikologis mereka tidak berkecenderungan berlaku jahat kepada
manusia maupun kepada mahluk halus lain. Tetapi karena mereka lebih
sering menggunakan
insting
atau nalurinya dalam bertindak, jenis ini harus diwaspadai, karena
mereka bisa menyerang kapan saja tanpa alasan yang jelas, apalagi
kalau
kaget atau merasa terancam. Artinya, pada saat mereka menyerang itu
mereka tidak bermaksud berbuat jahat, hanya nalurinya saja yang membuat
mereka melakukan itu. Karena itu jika mereka ada di sekitar kita, maka
keberadaannya harus diwaspadai dan harus dihindari.
Mahluk
halus bersosok ular ini sering sekali menyerang manusia, membuat sakit
manusia (kesambet), karena tanpa sadarnya si manusia sudah menendang /
menginjak si ular yang posisinya memang di bawah.
Ada juga jenis mahluk halus yang sebenarnya menurut pikirannya sendiri
tidak bermaksud jahat terhadap manusia, tetapi perilakunya begitu, dan
aura perwatakannya memang juga abu-abu, misalnya jenis Palasik, Wewe
Gombel, Banaspati, dsb (baca : Bangsa Dedemit dan Bangsa Halus Lain-lain).
Ada sejenis bangsa jin yang sosoknya berbulu hitam tinggi besar yang sering sekali menjadi khodam ilmu / pendamping seseorang, atau menjadi penghuni benda-benda gaib dan jimat, atau tinggal di perabotan / rumah manusia. Penulis tidak menggolongkan jenis ini sebagai bergolongan putih atau hitam, tetapi sosok halus jenis ini berenergi negatif yang pengaruh energinya itu dapat memunculkan sakit-penyakit di tubuh manusia, apalagi jika ada sosok gaib jenis ini yang tinggal bersemayam di dalam tubuh manusia yang dapat menyebabkan si manusia sampai mengalami kelainan / gangguan kejiwaan.
Jenis bangsa jin hitam tinggi besar itu
harus diwaspadai, karena sebagian besar berintelijensi rendah, seperti
orang utan, yang sering dalam usahanya
mencari tempat tinggal mereka masuk bersemayam di tubuh manusia.
Akibatnya, selain si manusia dapat mengalami gangguan kesehatan, juga
banyak yang sampai mengalami gangguan jiwa (gila). Tentang ini Penulis
sudah menuliskan fenomenanya dalam halaman berjudul Pengaruh Gaib thd Manusia.
Keberadaan mahluk halus jenis tersebut di dalam tubuh
atau di dekat manusia mungkin tidak berpengaruh negatif untuk yang sengaja
dipasang
sebagai
khodam pendamping atau khodam ilmu, atau khodam benda gaib, karena
mahluk halus itu sebelumnya sudah menyelaraskan dahulu energinya dengan
energi si manusia.
Walaupun
sosok jin hitam tinggi besar itu sudah tinggal dan menjadi khodam benda
gaib maupun khodam pendamping, karena intelijensinya yang rendah, tetap
saja ada resiko bahwa sosok halus itu suatu saat akan masuk bersemayam di dalam tubuh manusia, atau si manusia mendapatkan pengaruh negatif energinya terhadap kesehatannya.
Jenis bangsa jin yang sosoknya hitam besar dan berbulu di
seluruh tubuhnya (mirip gondoruwo) itu sering menjadi penyebab manusia ketindihan yang akhirnya menyebabkan si manusia mengalami gangguan
jiwa.
Sosok jin hitam besar tersebut tidak dikategorikan putih
atau hitam, tetapi dikategorikan sebagai jenis mahluk halus yang harus
diwaspadai, karena mereka tidak mempunyai sikap berpikir dan perwatakan
seperti manusia, intelijensinya rendah, perilakunya seperti orang utan
atau gorilla, lebih banyak bertindak berdasarkan insting dan
perasaannya daripada pikirannya.
Umumnya jenis mahluk halus tersebut membutuhkan
sesuatu sebagai tempat tinggalnya, bisa di pohon, di rumah seseorang,
batu kali, patung, batu akik, atau di tempat-tempat lain yang bahkan
mahluk halus lain tidak mau tinggal di dalamnya. Ada juga yang merasa
cocok untuk masuk dan tinggal di dalam tubuh manusia yang proses awalnya
adalah apa yang biasa disebut ketindihan yang akhirmya menjadikan si manusia mengalami gangguan jiwa.
Jika
sosok jin hitam itu menjadi khodam ilmu / pendamping manusia, keberadaannya itu
dapat menjadi khodam bagi si manusia, tetapi sebagian besar nantinya akan menyulitkan dalam proses kematian si manusia.
Jika
sosok jin hitam itu tinggal bersemayam di dalam badan manusia, keberadaannya itu
dapat menjadi khodam kekuatan bagi si manusia, tetapi nantinya pasti akan menyulitkan dalam proses kematian si manusia.
Sosok halus hitam besar itu adalah dari
jenis bangsa
jin yang dalam kategori Penulis termasuk mahluk halus yang kelasnya
rendah dan daya pikirnya rendah. Sosok itu sendiri sebenarnya tidak
bermaksud mengganggu, tetapi kelas berpikirnya
rendah, sehingga tidak bisa membedakan mana tempat yang layak
dan mana yang tidak untuk menjadi tempat tinggalnya. Tetapi ada beberapa
(sedikit) dari
mereka yang kelihatannya tidak berbahaya dan tidak suka masuk ke dalam
tubuh manusia, sebagiannya tinggal di dalam benda-benda seperti batu
akik (yang khodamnya alami, bukan isian), sehingga perilakunya sama
dengan
yang golongan putih. Uraiannya tentang pengaruh perbuatan mahluk halus
tersebut sudah dituliskan dalam halaman berjudul Pengaruh Gaib thd Manusia.
Dalam
kondisi aslinya sosok jin hitam besar itu memang berenergi
negatif. Jenis itu bisa dengan mudah diusir hanya dengan mengoleskan
minyak
jafaron pada bendanya. Tetapi jika anda mempunyai benda-benda gaib yang
khodamnya adalah bangsa jin hitam tinggi besar tersebut, sebaiknya
dicoba dulu bendanya diwiridkan amalan gaib yang sesuai dengan tuah
yang anda inginkan, misalnya diwiridkan amalan gaib untuk tuah kekuatan,
kewibawaan, penglaris dagangan, dsb (amalan gaibnya bisa dicari di
internet). Mudah-mudahan sesudah tersugesti mengikuti isi amalan gaibnya
sosok hitam itu akan berubah karakter energinya, tidak lagi berenergi
negatif seperti aslinya dan nantinya intelijensi mereka menjadi lebih
baik sehingga tidak akan memberatkan dalam proses kematian.
Masukan di atas adalah untuk orang-orang yang memiliki sosok jin
hitam besar tersebut sebagai khodam benda gaibnya, bukan untuk orang-orang yang di dalam badannya sudah ketempatan jenis halus tersebut dan bukan untuk orang-orang yang memiliki jenis halus itu sebagai khodam ilmu / pendamping. Untuk orang-orang itu sebaiknya mereka melakukan pembersihan gaib.
Untuk
yang di badannya sudah ketempatan mahluk halus tersebut sebaiknya
segera membersihkan dirinya dengan menggunakan minyak jafaron, sebaiknya jangan cuma
mengoleskan minyaknya saja, lebih baik mandi saja dengan campuran minyak
jafaron supaya dengan cara mandi itu juga akan membersihkan semua sisa
energi negatif jin itu dari badannya.Sosok jin hitam tinggi besar itu dan sosok-sosok halus lain yang berenergi negatif, jika dianggap mengganggu, atau ingin diusir, keberadaannya dapat dengan mudah dibersihkan / diusir / akan pergi jika kita mengoleskan minyak jafaron pada benda-benda kita atau ke tubuh kita jika kita ketempatan mahluk tersebut, atau kita mandi dengan campuran minyak jafaron. Mereka juga akan pergi setelah terkena asap bakaran minyak jafaron. Tatacara pembersihannya sudah dituliskan dalam halaman berjudul Pembersihan Gaib 2.
Selain
itu ada juga golongan mahluk halus yang perwatakannya tidak baik, yaitu
mahluk halus yang bersikap tidak bersahabat terhadap manusia maupun
terhadap mahluk halus lain. Biasanya mereka hidup sendiri atau tinggal
di dalam komunitas yang perwatakannya sejenis. Mereka tidak menyukai
keberadaan mahluk lain di lingkungan keberadaannya. Biasanya mereka
memancarkan aura energi yang membuat mahluk lain tidak nyaman berada di
dekatnya. Biasanya mereka sangat menonjolkan kekuasaannya, kekuatannya
dan akan menyerang siapa saja yang dianggap mengganggu dan "menghukum"
siapa saja yang dianggap melakukan "kesalahan" di lingkungan mereka.
Bila
jenis mahluk ini berdiam di dalam sebuah rumah, toko, bangunan atau di
suatu lokasi tanah tertentu, maka rumah, bangunan dan lokasi itu akan
terasa tidak nyaman, orang akan merasa takut untuk datang, apalagi untuk
tinggal di situ, warung dan toko akan dijauhi orang. Mereka akan
mengusir mahluk halus lain yang tidak sehaluan dan akan membuat berbagai
macam gangguan kepada manusia, atau membuat manusia celaka atau sakit,
bahkan meninggal, supaya manusia tidak tinggal di situ. Beberapa dari
jenis mahluk halus ini akan merasa cocok mendampingi manusia yang
menonjolkan kekuatan, sok gagah, sok sakti, sok jagoan dan akan mengusir
keberadaan khodam pendamping manusia lain yang ditemuinya. Mereka juga
akan memancarkan aura yang membuat si manusia ditakuti dan menjadi tidak
disukai oleh manusia lain.
Jenis-jenis
mahluk halus yang perwatakannya negatif seperti tertulis di atas,
selain yang tinggal di darat, ada banyak yang merupakan jenis jin air.
Mereka tidak menyukai kehadiran mahluk daratan, baik manusia maupun
mahluk halus, dan mereka bisa mencelakakan siapa pun yang masuk ke
lingkungan mereka. Karena itu kita, manusia, yang adalah mahluk daratan,
sebaiknya selalu berhati-hati ketika berada di lingkungan air, terutama
di tempat yang sepi dan jarang didatangi manusia (baca juga : Bangsa Jin Air dan Jin Udara).
Umumnya
aura kejiwaan mereka hitam dan abu-abu. Beberapa dari mereka (tidak
semuanya) berasal dari jenis bangsa jin, kuntilanak, peri yang tubuhnya
tinggi seperti manusia, banaspati dan buto.
Jenis halus lain yang harus diwaspadai adalah mahluk halus dari jenis
sukma / arwah manusia yang tinggal di dalam benda-benda gaib atau
benda-benda antik / kuno dan jenis sukma / arwah yang tinggal bersemayam
di tubuh manusia yang masih hidup, di dalam badan atau di kepala
manusia.
Ada mahluk halus sukma manusia (arwah) yang harus diwaspadai karena wataknya yang jelek yang suka bersemayam di dalam tubuh manusia yang masih hidup, yang bersemayam di dalam badan atau di kepala manusia, yang kemudian selain bisa menyesatkan jalan pikiran si manusia, memberikan banyak gambaran gaib fiktif / halusinasi, juga bisa mendatangkan kejadian-kejadian gaib lain yang negatif.
Ada juga mahluk halus sukma manusia (arwah) yang harus diwaspadai, yaitu yang tinggal menghuni di dalam benda-benda gaib tertentu, seperti keris, batu akik, benda-benda antik / kuno, dsb. Tujuan keberadaan mereka di dalam benda-benda itu adalah karena mereka membutuhkan tempat tinggal, menjadikan benda-benda itu sebagai rumah mereka yang baru, bukan untuk menjadi khodam yang memberikan tuah bagi manusia pemilik benda-benda itu. Seandainya ada benda-benda itu yang menjadi milik kita, maka sebaiknya kita sangat berhati-hati dalam memilikinya, jangan sampai kita melakukan kesalahan yang bisa menyebabkan sosok sukma di dalam benda-benda itu marah dan "menegur" atau "menghukum" kita.
Ada mahluk halus sukma manusia (arwah) yang harus diwaspadai karena wataknya yang jelek yang suka bersemayam di dalam tubuh manusia yang masih hidup, yang bersemayam di dalam badan atau di kepala manusia, yang kemudian selain bisa menyesatkan jalan pikiran si manusia, memberikan banyak gambaran gaib fiktif / halusinasi, juga bisa mendatangkan kejadian-kejadian gaib lain yang negatif.
Ada juga mahluk halus sukma manusia (arwah) yang harus diwaspadai, yaitu yang tinggal menghuni di dalam benda-benda gaib tertentu, seperti keris, batu akik, benda-benda antik / kuno, dsb. Tujuan keberadaan mereka di dalam benda-benda itu adalah karena mereka membutuhkan tempat tinggal, menjadikan benda-benda itu sebagai rumah mereka yang baru, bukan untuk menjadi khodam yang memberikan tuah bagi manusia pemilik benda-benda itu. Seandainya ada benda-benda itu yang menjadi milik kita, maka sebaiknya kita sangat berhati-hati dalam memilikinya, jangan sampai kita melakukan kesalahan yang bisa menyebabkan sosok sukma di dalam benda-benda itu marah dan "menegur" atau "menghukum" kita.
Mahluk Halus Golongan Putih dan Hitam
Penulis ada mengelompokkan sebagian mahluk halus dalam golongan putih dan golongan hitam dari sisi perwatakannya.
Penekanan penggolongan putih dan hitam ini ada pada pembedaan sifat
perwatakan mahluk halusnya apakah dominan bersifat jahat / mencelakakan
dan menyesatkan ataukah tidak.
Sekalipun banyak orang bisa melihat gaib sekaligus juga ahli dalam agama, tetapi tidak semuanya mampu mengenal dan membedakan karakteristik perwatakan mahluk halus apakah dari golongan putih ataukah hitam dan menilai pengaruh / akibat perbuatan mereka terhadap manusia. Tentang mahluk halus yang menyesatkan, yang mencelakakan, setan dan iblis, kebanyakan hanya menjadi cerita saja dalam dunia kerohanian / agama, tetapi tidak banyak orang yang mampu mengimplementasikan pengetahuannya tentang setan dan iblis dalam dunia nyata.
Cerita mengenai mahluk halus golongan putih dan hitam ini sebagian terkait dengan pandangan orang dalam beragama. Jika ada perbedaan pendapat mengenai yang golongan putih dan hitam ini sebaiknya dibuktikan sendiri kebenarannya, jangan hanya mendasarkan pendapat pada dalil dan dogma agama, karena seringkali yang nyata terjadi di dunia tidak semuanya tertulis dalam agama.
Sekalipun banyak orang bisa melihat gaib sekaligus juga ahli dalam agama, tetapi tidak semuanya mampu mengenal dan membedakan karakteristik perwatakan mahluk halus apakah dari golongan putih ataukah hitam dan menilai pengaruh / akibat perbuatan mereka terhadap manusia. Tentang mahluk halus yang menyesatkan, yang mencelakakan, setan dan iblis, kebanyakan hanya menjadi cerita saja dalam dunia kerohanian / agama, tetapi tidak banyak orang yang mampu mengimplementasikan pengetahuannya tentang setan dan iblis dalam dunia nyata.
Cerita mengenai mahluk halus golongan putih dan hitam ini sebagian terkait dengan pandangan orang dalam beragama. Jika ada perbedaan pendapat mengenai yang golongan putih dan hitam ini sebaiknya dibuktikan sendiri kebenarannya, jangan hanya mendasarkan pendapat pada dalil dan dogma agama, karena seringkali yang nyata terjadi di dunia tidak semuanya tertulis dalam agama.
Mahluk halus yang dari gol.putih ini bukan berarti mereka adalah dari golongan yang pasti baik dan bukan juga berarti tidak akan mencelakakan / merugikan manusia, tetapi penekanannya adalah bahwa mereka sehari-harinya, baik berada di sekitar manusia ataukah tidak, tidak berkecenderungan jahat terhadap manusia.
Mahluk halus golongan hitam adalah golongan mahluk
halus yang perwatakannya berkecenderungan jahat terhadap manusia. Sifat
jahatnya itu bisa dalam bentuk perbuatannya yang sengaja
menyakiti dan membuat manusia
sakit, membuat manusia celaka, bahkan sengaja membunuh manusia, bisa
juga perbuatannya yang sengaja menipu / menyesatkan manusia. Jadi,
manusia harus berhati-hati
dan waspada, karena dapat saja mereka mengganggu, mencelakakan atau
menyesatkan, walaupun
tidak ada perbuatan si manusia yang menyalahi mereka.
Mahluk halus golongan hitam dan abu-abu sehari-harinya sudah berpikiran jahat / jahil terhadap manusia, banyak efek negatifnya bagi manusia. Manusia dan mahluk halus tersebut tidak dapat hidup berdampingan.
Mahluk halus golongan hitam dan abu-abu sehari-harinya sudah berpikiran jahat / jahil terhadap manusia, banyak efek negatifnya bagi manusia. Manusia dan mahluk halus tersebut tidak dapat hidup berdampingan.
Mahluk halus, golongan putih maupun hitam, dari sisi pengaruhnya terhadap manusia ada 2 macam posisi keberadaannya.
Yang pertama adalah mahluk halus yang tidak tampak berinteraksi langsung dengan manusia.
Mahluk
halus, golongan putih maupun hitam, apapun jenisnya, yang
kesaktiannya tinggi, biasanya hidup sendiri, tidak berkomunitas. Kalau
berkomunitas, biasanya mereka berkomunitas dengan yang sejenisnya saja
dan kekuatannya setingkat. Yang kesaktiannya tinggi itu, walaupun
kelihatannya hidup sendiri, sebenarnya mereka juga berkomunitas, hanya
saja sesuai tingkat kesaktian mereka yang tinggi, dalam berkomunitas
mereka tidak tinggal berdekatan, satu dengan lainnya bisa berjarak
puluhan, bahkan ratusan kilometer jauhnya, sehingga akan tampak bahwa
mereka hidup sendiri.
Baik mereka
hidup sendiri atau pun berkomunitas, mereka tidak tampak berinteraksi
langsung dengan manusia, selain yang berkesaktian rendah, banyak di
antara mereka adalah mahluk halus yang berkesaktian tinggi. Jenis ini
biasanya pengaruhnya tidak disadari oleh manusia karena interaksinya
dengan manusia tidak kelihatan langsung dan tidak terasa. Seringkali
keberadaannya saja tidak diketahui oleh manusia, karena semakin tinggi
kekuatannya, akan juga semakin sulit untuk dilihat. Walaupun pancaran
energinya besar, tetapi juga semakin halus dan semakin sulit dideteksi
keberadaannya.
Biasanya semua
mahluk halus memancarkan suatu aura energi yang melingkupi area yang
menjadi wilayah kekuasaannya.
Yang kesaktiannya tinggi (yang sampai ratusan atau bahkan ribuan kalinya
kesaktiannya Ibu Ratu Kidul) pancaran hawa energinya bisa melingkupi
jarak yang sangat jauh,
bisa puluhan atau bahkan ratusan kilometer. Sekalipun mereka hidup
sendiri dan tampak tidak berinteraksi langsung dengan manusia atau pun
dengan mahluk halus lain, tetapi sebenarnya mereka itulah yang
pengaruhnya paling kuat dalam mempengaruhi psikologis para mahluk halus
lain dan manusia.
Secara fisiknya
para mahluk halus adalah bersifat energi, sehingga secara alami dari
tempat keberadaannya mereka akan memancarkan suatu hawa energi yang
sesuai dengan kondisi psikologis dan sifat perwatakannya. Mahluk halus
yang kesaktiannya tinggi, pengaruh hawa energi mereka sangat kuat,
pengaruhnya mencakup jarak yang jauh sampai beratus-ratus kilometer
jauhnya, yang bukan hanya akan mempengaruhi manusia, tetapi juga
mempengaruhi mahluk halus lain di dalam wilayah cakupan pancaran
energinya (hanya orang-orang yang tinggi tingkat kepekaan batin dan
tinggi spiritualitasnya saja yang bisa mendeteksi hawa pengaruh mereka).
Berbeda dengan jenis sukma manusia yang walaupun berkesaktian tinggi,
tetapi pancaran aura energinya hanya beberapa meter saja yang pancaran
aura energinya itu menggambarkan hawa kekuatan kebatinan atau
spiritualnya.
Yang kedua adalah mahluk
halus yang berinteraksi langsung dengan manusia dalam
bentuk khodam ilmu, khodam pendamping, khodam jimat dan pusaka atau
mahluk halus yang tinggal di sekitar tempat tinggal manusia, atau yang
tinggal di
tempat-tempat yang ada interaksi langsung dengan manusia. Pengaruh
perbuatan mereka lebih mudah untuk diketahui, dan atas terjadinya suatu
perbuatan gaib lebih bisa diidentifikasi sosok pelakunya, karena ada
interaksi
antara mereka dengan manusia secara langsung maupun tidak langsung.
Dengan
demikian pengaruh dari mahluk halus golongan putih atau hitam yang
berpengaruh terhadap
manusia bersifat kombinasi, yaitu kekuatan pancaran gaib dari mahluk
halus yang hidup
sendiri, yang tidak tampak berinteraksi langsung dengan manusia,
ditambah pengaruh dari yang tampak ada interaksi dengan manusia.
Dengan demikian, sekalipun manusia tidak secara langsung berinteraksi
dengan mahluk halus, manusia tetap berpotensi terpengaruh psikologisnya
secara positif atau pun
negatif oleh pancaran gaib mahluk halus yang hidup sendiri.
Mahluk
halus golongan putih, yang tampak hidup sendiri, yang tingkat kekuatan
gaibnya tinggi, dari tempat keberadaannya memancarkan hawa aura
positif yang mempengaruhi psikologis manusia dan mahluk halus lain.
Manusia dan mahluk halus lain, yang eling dan menjaga kelurusan
dan kesucian hati dan pikiran, baik beragama ataupun tidak, akan menjadi
semakin baik kesadaran moralitas dan budi pekertinya.
Sedangkan mahluk halus golongan putih yang kekuatan gaibnya rendah, selain yang hidup sendiri di dalam
batu atau benda lain, biasanya hidup berkomunitas,
sebagiannya hidup di lingkungan manusia, sebagian lagi datang menjadi
pendamping atau menjadi khodam ilmu dan jimat. Sebagian dari
mereka
datang kepada manusia yang tekun bersemadi atau berdoa. Sebagiannya lagi
datang karena adanya sesaji, terutama sesaji dari orang-orang yang
sedang mempraktekkan ilmu gaib dan yang "ngalap berkah". Pengaruh keberadaan
mereka biasanya tidak menyesatkan
manusia, malah ada yang dengan sengaja membantu kehidupan manusia tanpa diketahui dan tanpa meminta imbalan.
Mahluk halus golongan hitam, yang hidup sendiri, yang kekuatan gaibnya tinggi, melakukan penyesatan tidak dengan mempengaruhi satu per satu individu, tetapi melakukannya secara masal, yaitu dengan memancarkan hawa aura jahat yang mempengaruhi psikologis manusia dan mahluk halus lain di dalam area pengaruhnya yang radiusnya bisa sampai beratus-ratus kilometer. Manusia dan mahluk halus lain, beragama ataupun tidak, yang tidak eling dan tidak menjaga kelurusan dan kesucian hati dan pikirannya akan menjadi terpengaruh, sehingga menjadi berhati dan berpikiran jahat atau menjadi berperilaku menyimpang dari budi pekerti dan kesusilaan.
Mereka
cukup cerdas dalam usahanya menyesatkan. Biasanya cara kerja mereka
sangat halus. Mereka menyerang sisi psikologis yang lemah pada manusia
dan mahluk halus lain. Pada manusia yang menganggap suci dan sakral
urusan iman dan agama, mereka akan membelokkannya, sehingga pemahaman
kerohanian manusia menjadi menyimpang dan memunculkan sifat-sifat
ke-Aku-an yang kuat, yang menyimpang dari ajaran agama yang benar,
menyimpang dari budi pekerti dan kasih. Pada manusia yang suka
bersenang-senang dan mengumbar keduniawiannya, mereka akan menambah kuat
kecenderungan sifat-sifat itu, sehingga korbannya akan semakin
menyimpang dari budi pekerti dan kesusilaan.
Sedangkan
para mahluk halus golongan hitam dan
abu-abu yang kesaktiannya rendah, selain yang hidup sendiri di dalam
batu atau benda gaib lain, biasanya hidup berkomunitas,
sebagiannya hidup di lingkungan manusia, sebagiannya lagi datang menjadi
pendamping atau menjadi khodam ilmu dan jimat (isian). Sebagian dari
mereka
datang kepada manusia yang tekun bersemadi atau berdoa. Sebagiannya lagi
datang karena adanya sesaji, terutama sesaji dari orang-orang yang
sedang mempraktekkan ilmu gaib dan yang "ngalap berkah". Keberadaan
mereka, selain dengan sengaja akan menyesatkan
manusia, juga seringkali dengan sengaja akan mengganggu, menyakiti atau
mencelakakan manusia.
Mahluk halus dari golongan abu-abu, yang
suka usil, mengganggu atau mencelakakan manusia, atau yang seringkali
menakut-nakuti dan menipu dengan merubah wujudnya (jadi-jadian)
menyerupai mahluk halus
lain, seperti menirukan wujud kuntilanak atau si muka rata, atau
banaspati, atau manusia yang sudah meninggal, biasanya adalah mahluk
halus kelas rendah dan menengah, yang terpengaruh oleh yang golongan hitam. Selain
terpengaruh secara psikologis, mereka juga berada di bawah ancaman
kekuatan mahluk halus golongan hitam yang lebih tinggi kekuatannya.
Mahluk halus yang perwatakannya termasuk dalam
golongan hitam dan abu-abu, keberadaannya akan cenderung menyesatkan atau mencelakakan manusia. Dari sudut pandang
pengaruhnya terhadap manusia, mahluk halus dari golongan hitam dan
abu-abu kami anggap sama dan sejenis, jadi akan kami samakan penyebutannya sebagai
golongan hitam.
Mahluk halus golongan hitam menyesatkan manusia dengan cara mengajarkan berbagai pengetahuan dan keilmuan (melalui ilham yang mengalir dalam pikiran manusia), menyebabkan manusia merasa hebat, sakti, atau merasa lebih tahu dan akhirnya akan menjadi sombong, atau dengan mengajarkan kebijaksanaan dan ilmu agama dan mewujudkan banyak keinginan si manusia, menyebabkan si manusia merasa dekat dengan Tuhan, karena merasa doa-doanya dikabulkan Tuhan dan kata-katanya manjur selalu terjadi, merasa suci dan benar sendiri, merasa pantas menjadi tokoh panutan atau bahkan merasa menjadi wakil / perantara Tuhan di bumi, hatinya akan dipengaruhi menjadi sok suci dan benar, tetapi penuh dengan kebencian dan permusuhan dan akan juga menyebarkan kebencian dan permusuhan, dan pikirannya akan penuh dengan ide-ide jahat untuk mengumbar kebencian dan permusuhan itu.
Penyesatan
itu awalnya tidak terasa dan sifatnya biasa-biasa saja, tetapi
perlahan-lahan si manusia akan diarahkan menjadi merasa hebat, kuat,
sakti, dsb, yang ujung-ujungnya menyebabkan manusia berperilaku tidak
berbudi, atau mengarahkan si manusia menjadi merasa benar dan beriman
lebih daripada manusia yang lain, merasa dekat dengan Tuhan karena
doa-doa dan kata-katanya manjur selalu terjadi, merasa layak menjadi
tokoh panutan atau merasa menjadi wakil Tuhan di dunia, yang akan
menganggap pendapat keagamaan dan ajarannya sebagai kebenaran mutlak dan
akan memaksakannya kepada orang lain. Ke-Aku-an manusia akan
ditinggikan, sehingga masing-masing manusia akan merasa "lebih" daripada
orang lain dan akan menganggap orang-orang yang tidak sejalan dengannya
sebagai "rendah" dan sesat.
Penyesatan juga bisa dalam bentuknya menambah kuat kegemaran
bersenang-senang dan mengumbar nafsu duniawi, nafsu syahwat,
keserakahan, ketamakan, kesombongan, berhati licik dan penipu, kebencian, iri dan dengki,
kebengisan, kekejian, kejahatan dan perilaku merusak, dan
perilaku-perilaku lain yang menyimpang dari budi pekerti dan kesusilaan,
dan akan selalu mencari pembenaran atas perbuatan-perbuatan yang menyimpang.
Mahluk halus golongan hitam sering mengikut kepada orang-orang yang rajin berdoa / zikir / wirid, termasuk kepada orang-orang yang sering mengamalkan amalan doa atau amalan ilmu, apalagi orang-orang yang kuat berdoanya karena kondisi yang terpaksa. Keberadaannya akan bersifat menyesatkan, membuat orangnya merasa benar jalan agama dan ibadahnya, doa-doa dan kata-katanya ampuh selalu terwujud, banyak mendapat keberuntungan, tetapi pelan-pelan dan halus orangnya akan disimpangkan menjadi jauh dari Tuhan, merasa benar sendiri dan akhirnya orangnya akan memuliakan dirinya sendiri (dalam perbuatan-perbuatannya mengatas-namakan Tuhan tetapi sebenarnya hanya memuliakan dirinya sendiri).
Jika orangnya sampai terpengaruh, maka pelan-pelan nantinya hatinya akan menyimpang, merasa dekat dengan Tuhan tapi sebenarnya jauh dari Tuhan, merasa benar sendiri dan akhirnya akan memuliakan dirinya sendiri (menganggap dirinya mulia). Jadi sekalipun orangnya kuat agamanya dan rajin ibadahnya, dan mulutnya manis selalu memuji Tuhan, tapi hatinya akan dipenuhi dengan pemujaan akan kemuliaan dirinya sendiri, kemunafikan, rasa kebencian, dan akan dipenuhi dengan pikiran-pikiran jahat dan kelicikan (tipu muslihat), sehingga tanpa disadarinya ia juga terpengaruh ikut menjadi golongan hitam.
Dalam cerita lama kerohanian / agama atau cerita dunia spiritual, mahluk halus golongan hitam secara spiritual sering dilambangkan dengan perwujudan naga, sebagai gambaran mahluk halus yang kuat dan berbahaya bagi manusia, yang sejak dulu sudah "memangsa" manusia, menjerumuskan manusia dan menyimpangkan manusia dari jalan kebenaran.
Khodam mahluk halus golongan hitam secara kebatinan dan spiritual dianggap "berat", dalam arti orang-orang yang berkhodam golongan hitam, atau mempunyai jimat yang berkhodam golongan hitam, sedikit atau banyak biasanya orangnya akan terpengaruh, berat baginya untuk tetap mampu menjaga ketulusan dan kelurusan hatinya.
Orang-orang yang bergelut dalam laku kebatinan dan spiritual ketuhanan, yang mampu membedakan mahluk halus yang berpengaruh baik (putih) dan yang berpengaruh jahat (hitam), akan menolak khodam golongan hitam, karena jenis khodam itu dianggap "berat", membuat mereka semakin berat untuk tetap lurus menjaga hati dan spirtualitas ketuhanan mereka.
Tetapi orang-orang golongan hitam, yang bergelut dalam dunia kejahatan, yang mengagung-agungkan kekuatan / kesaktian, dan orang-orang yang haus kekuasaan / kekayaan justru banyak mencari yang golongan hitam, bahkan ada yang dengan sengaja memuja mereka dalam ritual-ritual pemujaan mereka. Mahluk halus dan khodam golongan hitam terasa sangat ampuh melebihi yang dari golongan putih, mampu mewujudkan apapun keinginan mereka dan doa-doa mereka selalu terkabul, sehingga mereka akan memuja dan memuliakan yang golongan hitam.
Khodam yang dari golongan hitam biasanya kerjanya / tuahnya lebih ampuh daripada yang golongan putih. Tetapi dibalik itu ada maksud lain dari khodamnya itu, yaitu supaya si manusia yakin dengan keampuhan khodamnya (dan kemuliaan dirinya sendiri), menjadikannya semakin bergantung kepada khodamnya itu, dan pelan-pelan dan halus ia akan disimpangkan dari jalan yang lurus, menyimpang dari budi pekerti dan kesusilaan dan menyimpang dari jalan ketuhanan yang benar.
Karena itu sebaiknya kita berhati-hati, harus bisa kita membedakan mana yang hitam dan mana yang putih, jangan hanya menginginkan tuah dan keampuhannya saja. Jangan sampai nantinya tanpa disadari kita juga ikut-ikutan menjadi golongan hitam. Dan jangan kita mengikuti anjuran mendatangkan berkah Tuhan dengan cara-cara yang sekilas kelihatannya agamis, tetapi sebenarnya itu adalah ajakan untuk "ngalap berkah", untuk mendatangkan berkah duniawi, bukan berkat yang dari Tuhan. Itu adalah penyesatan halus dari setan dan iblis yang akan menyimpangkan kita dari jalan ketuhanan yang benar, terutama yang berasal dari orang-orang yang di belakangnya berkhodam (diikuti sesosok mahluk halus) golongan hitam.
Tidak semua orang mampu mengenal dan membedakan mahluk halus golongan putih dan golongan hitam dan karakteristik perwatakannya dan tidak mampu membedakan secara nyata pengaruh mereka terhadap psikologis dan perilaku perbuatan manusia. Tentang mahluk halus yang menyesatkan, yang mencelakakan, setan dan iblis, kebanyakan hanya menjadi cerita saja dalam dunia agama / kerohanian. Tidak banyak orang yang mampu mengimplementasikan pengetahuannya tentang setan dan iblis dalam dunia nyata.
Cerita mengenai mahluk halus golongan hitam ini sebagian terkait dengan pandangan orang dalam beragama. Jika ada perbedaan pendapat mengenai yang golongan hitam ini sebaiknya dibuktikan sendiri kebenarannya, jangan hanya mendasarkan pendapat pada dalil dan dogma agama, karena seringkali yang terjadi secara nyata tidak semuanya tertulis dalam kitab suci agama dan kitab suci agama juga tidak menuliskan semuanya itu.Seseorang yang menjalani / menguasai ilmu berkhodam, seringkali tidak mengetahui bahwa keilmuannya adalah menggunakan jasa mahluk halus (khodam / prewangan), karena sepengetahuannya ilmunya adalah ilmu gaib kebatinan atau ilmu berdasarkan keagamaan. Karenanya seseorang yang mempelajari / diajarkan / diturunkan suatu ilmu gaib seringkali tidak menyadari adanya penggunaan jasa mahluk halus ini, karena ia hanya mengamalkan saja ilmunya, atau laku tirakat dan puasanya, sesuai persyaratan ilmunya.
Seseorang yang menurunkan suatu ilmu berkhodam seringkali juga tidak menyatakan bahwa keilmuannya adalah menggunakan jasa suatu mahluk halus, atau seandainya pun ia mengetahui dan sudah menyatakan bahwa keilmuannya itu berkhodam, seringkali ia tidak dapat membedakan apakah khodam gaibnya itu dari golongan putih ataukah golongan hitam, sehingga dengan demikian ia juga menjerumuskan orang lain.
Jika seseorang yang ilmunya berkhodam tidak mampu membedakan khodam golongan putih dan hitam, apalagi orang-orang yang belajar kepadanya. Dan jika ia menurunkan suatu keilmuan berkhodam kepada orang lain, ia juga tidak akan bisa membedakan apakah ilmu dan khodam yang diturunkannya itu dari jenis golongan putih ataukah hitam. Kebanyakan orang memang tidak memperhatikan apakah khodamnya itu dari golongan putih atau hitam, karena sesuai tujuannya berilmu, yang dipentingkannya hanyalah keampuhan ilmu dan khodamnya.
Seorang guru mungkin tidak bermaksud mencelakakan atau menjerumuskan muridnya atau orang lain yang belajar kepadanya dengan memberinya khodam golongan hitam. Mungkin itu terjadi karena ketidak-tahuannya saja.
Seseorang yang akan mempelajari suatu ilmu gaib, atau sudah menyadari bahwa keilmuannya adalah jenis ilmu berkhodam, sebaiknya
bisa
mengetahui jenis khodamnya, harus bisa membedakan mana yang golongan
putih dan mana yang golongan hitam, jangan menerima khodam dari golongan
hitam, karena dalam kehidupannya khodamnya itu akan
cenderung menyesatkan dan pasti menyulitkannya dalam proses kematian.
Selain yang merupakan
khodam ilmu dan khodam dari leluhur,
atau khodam dari benda-benda gaib, khodam pendamping yang datang kepada seseorang seringkali datang sendiri, tidak
dengan sengaja didatangkan, tidak diundang dan seringkali tidak disadari
keberadaannya. Banyak mahluk halus yang datang sendiri kepada seseorang yang tekun beribadah dan rajin berdoa
/ wirid. Biasanya seseorang yang tekun bersemadi, meditasi, zikir dan
wirid, tubuhnya akan mengeluarkan energi tertentu dan pikirannya akan
memancarkan gelombang tertentu. Pancaran energi dan gelombang pikiran
inilah yang seringkali mengundang datangnya mahluk halus kepada
seseorang, walaupun kedatangannya itu tidak sengaja diundang.
Mahluk
halus sering datang kepada
manusia, walaupun seringkali tidak disadari, apalagi kepada orang-orang
yang sering khusyuk berdoa, wiridan, dsb, yang dalam keadaan itu tubuh
dan pikirannya mengeluarkan gelombang energi
tertentu yang mengundang datangnya sesosok mahluk halus yang kemudian
bisa
mendampinginya menjadi khodamnya, bisa juga masuk ke dalam badan /
kepalanya.
Yang perlu diwaspadai adalah efek pengaruh keberadaannya.
Jika itu dari golongan yang baik, mungkin kita bisa lebih merasa lega, tidak perlu terlalu was-was.
Tapi jika itu adalah dari golongan yang tidak baik, seharusnya kita berwaspada dan melakukan pembersihan gaib, kalau bisa. Jenis golongan hitam dan sukma manusia jahat akan cenderung menyesatkan manusia, apalagi jika si manusia kerap memuliakan dirinya sendiri sebagai mahluk Tuhan yang mulia, atau ia kuat mengejar keduniawian.
Jika itu dari golongan yang baik, mungkin kita bisa lebih merasa lega, tidak perlu terlalu was-was.
Tapi jika itu adalah dari golongan yang tidak baik, seharusnya kita berwaspada dan melakukan pembersihan gaib, kalau bisa. Jenis golongan hitam dan sukma manusia jahat akan cenderung menyesatkan manusia, apalagi jika si manusia kerap memuliakan dirinya sendiri sebagai mahluk Tuhan yang mulia, atau ia kuat mengejar keduniawian.
Untuk belajar mencaritahu apakah sesosok
gaib adalah dari jenis golongan putih ataukah hitam bisa diketahui
salah satunya dengan cara yang serupa dengan menayuh keris seperti dicontohkan dalam
tulisan berjudul Ilmu Tayuh Keris.
Di dalam tayuhan mahluk halus golongan hitam biasanya akan mengakui bahwa dirinya adalah
golongan hitam, tetapi jenis sukma manusia jahat biasanya tidak akan
mengakui, malah akan menyesatkan tayuhan kita.
Atau dengan latihan olah rasa seperti dalam tulisan berjudul Olah Rasa dan Kebatinan. Mahluk
halus golongan hitam belum tentu energinya negatif. Yang golongan putih belum tentu energinya positif.Mahluk halus golongan hitam pada energinya kita akan bisa merasakan adanya hawa jahat, kebencian dan kelicikan (tipu muslihat). Tetapi pada jenis sukma manusia jahat biasanya kita tidak bisa merasakan itu pada energinya. Kita akan lebih banyak berpegang pada ketajaman insting dan naluri untuk bisa mendeteksi apakah mereka sebenarnya termasuk sebagai jenis yang jahat.
Dalam kita latihan olah rasa sebaiknya jangan hanya kita tujukan pada keinginan untuk bisa merasakan / melihat
sosok-sosok gaib mahluk halus / khodam saja, tapi dimatangkan untuk bisa juga mendeteksi rasa energi dan watak mahluk
halusnya.
Misalnya dari rasa energinya kita perkirakan sifat energinya, apakah mengandung hawa kekerasan, kekuatan, kegagahan, keteduhan, keceriaan, dsb, sehingga juga akan bisa dikira-kira tuahnya, apakah untuk kewibawaan, kekuatan, kekerasan dan penjagaan gaib, ataukah untuk pengasihan, kerejekian, penglarisan, kesepuhan, dsb,
Dari rasa energinya juga bisa diperkirakan apakah energinya bersifat positif bagi manusia ataukah negatif (apakah selaras dengan energi manusia, ataukah malah bisa mengganggu kesehatan / pikiran).
Nantinya kita juga akan bisa membedakan rasa energi dan perwatakan mahluk halus / khodam golongan putih dengan yang dari golongan hitam. Pada mahluk halus yang golongan hitam kita akan bisa merasakan adanya hawa jahat, kebencian dan kelicikan (tipu muslihat).
Misalnya dari rasa energinya kita perkirakan sifat energinya, apakah mengandung hawa kekerasan, kekuatan, kegagahan, keteduhan, keceriaan, dsb, sehingga juga akan bisa dikira-kira tuahnya, apakah untuk kewibawaan, kekuatan, kekerasan dan penjagaan gaib, ataukah untuk pengasihan, kerejekian, penglarisan, kesepuhan, dsb,
Dari rasa energinya juga bisa diperkirakan apakah energinya bersifat positif bagi manusia ataukah negatif (apakah selaras dengan energi manusia, ataukah malah bisa mengganggu kesehatan / pikiran).
Nantinya kita juga akan bisa membedakan rasa energi dan perwatakan mahluk halus / khodam golongan putih dengan yang dari golongan hitam. Pada mahluk halus yang golongan hitam kita akan bisa merasakan adanya hawa jahat, kebencian dan kelicikan (tipu muslihat).
Mahluk halus golongan putih tidak bergaul / berkomunitas dengan yang dari golongan hitam, sehingga jika seseorang mendapatkan khodam pendamping baru dari jenis golongan hitam, maka bisa dipastikan bahwa semua jenis khodam golongan putih yang sebelumnya sudah dimilikinya, yang seharusnya menyatukan diri dan mendampinginya, kemudian akan pergi, tidak akan mau lagi menyatukan diri dan mendampinginya, bukan hanya khodam keris jawa, tapi juga khodam batu akik dan mustika dan khodam ilmu / pendamping. Bahkan bisa jadi semua benda gaib yang dipakainya atau yang dibawanya, seperti cincin batu akik dan mustika, juga akan menjadi kosong isi gaibnya (khodamnya pergi). Penyebabnya adalah selain karena mahluk halus dari golongan putih tidak mau bergaul / campur dengan yang dari golongan hitam, juga karena mahluk halus yang dari golongan hitam itu mengambil alih semua peranan dari khodam yang lain (multi fungsi), sehingga ia akan menjadi satu-satunya tempat bergantung si manusia. Dan bisa jadi semua benda-benda gaib yang sudah kosong isinya itu kemudian akan diisi oleh khodam lain yang golongan hitam, sehingga keampuhan keilmuan orang itu akan menjadi semakin baik.
Kalau ada sesosok halus datang bukan untuk menyerang, tetapi untuk mengikut
kita, apalagi kalau sosok halus itu datang karena terpanggil oleh adanya doa-doa
atau amalan kita, maka khodam-khodam pendamping kita biasanya tidak akan
melarangnya. Tetapi, kalau yang datang itu ternyata adalah dari golongan hitam,
maka khodam-khodam kita yang golongan putih kemudian akan mundur semua dan pergi, karena mereka tidak
mau bersama-sama / berdekatan dengan yang golongan hitam. Karena itu kalau kita sudah mempunyai khodam
pendamping, gplongan putih, sebaiknya disugestikan untuk memberikan pagaran gaib
positif dan disugestikan mengusir semua mahluk halus yang dari golongan hitam dan berenergi negatif, apapun tujuannya datang.
Ada
juga orang / spiritualis yang khodamnya adalah dari jenis golongan
hitam. Biasanya khodamnya itu ampuh untuk semua urusan gaib. Tetapi
jika khodamnya itu digunakan untuk ilmu penarikan gaib, maka bisa
dipastikan bahwa semua benda gaib yang ditariknya, baik mustika maupun
pusaka, akan kosong isinya, bendanya akan kosong tidak berkhodam,
karena khodam benda gaib tarikannya itu tidak mau berdekatan dengan
khodam orang tersebut yang dari golongan hitam. Atau bisa jadi semua
benda-benda tarikannya itu di dalamnya menjadi berkhodam golongan hitam
juga. Jika orang itu memberikan / menurunkan suatu ilmu / khodam kepada
orang lain, maka kemungkinan besar orang lain itu akan juga berkhodam
golongan hitam (dan terasa ilmunya ampuh).
Mahluk
halus golongan hitam dan abu-abu ada juga yang merupakan komunitas
mahluk halus di tempat-tempat pesugihan dan di tempat orang menuntut
ilmu kesaktian. Sebagian anggotanya ada yang ditugaskan untuk mencari
"pengikut baru". Ada di antara mereka yang mengikut kepada seseorang
yang tekun berdoa, ada juga yang mengikut manusia dengan menjadi khodam
dari benda-benda gaib. Biasanya orang yang diikutinya akan merasakan
adanya banyak keberuntungan, banyak keinginannya yang terkabul, atau
ilmunya ampuh bertuah, tetapi sesuai status khodamnya itu, nantinya si
manusia, selain akan disesatkan, juga akan menjadi tumbalnya, atau
arwahnya nantinya akan dibawa ke tempat mereka.
Ada
juga kasus orang yang datang kepada seorang spiritualis meminta jasa
penglarisan atau untuk menaikkan wibawa / pangkat / karir, ilmu dan
kesaktian atau kejayaan duniawi lainnya, kadangkala ada khodam ilmu dari
sang spiritualis yang berasal dari tempat-tempat pesugihan tersebut.
Dengan demikian walaupun orangnya tidak datang dan tidak mencari
pesugihan ke tempat-tempat pesugihan, hanya datang berkonsultasi kepada
seorang spiritualis saja, tetapi khodam untuk jasa yang dimintanya itu
terkait dengan tempat-tempat pesugihan, karena khodamnya berasal dari
tempat itu. Biasanya khodam-khodam itu sangat ampuh bertuah menaikkan
kemuliaan si klien tersebut sesuai jasa yang dimintanya, menjadikan si
klien makmur berkelimpahan dari naiknya karir, pangkat dan jabatan atau
larisnya usahanya, atau ilmunya ampuh terasa. Tetapi sesuai asal-usul
khodamnya, maka jasa yang dimintanya itu
sama saja jenisnya dengan pesugihan, yang nantinya orangnya akan
menjadi tumbalnya atau sesudah meninggalnya arwahnya akan dibawa ke
tempat-tempat pesugihan itu.
Seringkali kepemilikan sebuah benda gaib berkhodam atau jimat merupakan suatu kebanggaan bagi pemiliknya. Begitu juga
dengan keberadaan khodam pendamping, walaupun keberadaannya tidak dengan sengaja
diundang. Seseorang juga kadang merasa senang dan bangga, bila ada orang
yang bisa melihat gaib mengatakan bahwa ada sosok gaib yang mendampinginya, menjaganya, dsb.
Satu hal yang perlu diwaspadai, sebaiknya diperhatikan, apapun
jenis gaibnya, bila khodamnya itu berasal dari golongan hitam, entah gaibnya itu beragama ataupun tidak, pasti akan menyesatkan jalan pikiran manusia dan pasti akan menyulitkan proses kematian seseorang.
Selain mahluk halus golongan hitam yang keberadaannya adalah khodam keilmuan gaib kita, mahluk tersebut bisa juga terpanggil datang karena adanya wiridan amalan / doa kita. Seringkali terjadi pada orang-orang yang tekun dan khusyuk berdoa mendekatkan diri kepada Tuhan, meminta rejeki atau kesaktian, apalagi pada orang-orang yang kuat doanya karena kondisi yang terpaksa. Sesudahnya orang tersebut merasakan omongannya ampuh bertuah, kata-katanya manjur selalu terjadi, atau rejekinya bukan hanya membaik, tapi meningkat drastis dan selalu ada keberuntungan. Kondisi yang seperti itu sebaiknya dicermati, apakah semua kesaktian, keberuntungan dan ampuhnya ilmunya itu berasal dari adanya sesosok khodam golongan hitam.
Kadangkala khodam ilmu dari golongan
putih tidak mau menjalankan perintah seseorang untuk melakukan perbuatan
yang tidak baik atau perbuatan yang dianggapnya "berlebihan" (karena
sosok halus itu mempunyai kaidah kepantasan sendiri), sehingga orang
tersebut merasa ilmu dan khodamnya tidak ampuh. Kebalikannya dengan
khodam ilmu dari golongan hitam, mereka tidak peduli apakah tugas dan
perbuatan mereka adalah jahat atau baik. Selama mereka bisa memuaskan
tuannya, bisa melakukan semua perintah tuannya, menjadikan tuannya
merasa ilmunya / khodamnya ampuh, maka mereka merasa keberadaan mereka
bersama si manusia sangat dibutuhkan dan mereka akan terus menunjukkan
kerja yang lebih.
Melebihi mahluk
halus dari golongan putih, yang dari golongan hitam akan menunjukkan
unjuk kerja yang lebih, lebih ampuh tuahnya, bahkan mereka akan tetap
bekerja walaupun tidak diperintah. Banyak mahluk halus golongan hitam,
dalam bentuk khodam ilmu / pendamping ataupun jimat seseorang,
seringkali dengan sengaja menyesatkan manusia dengan menciptakan
kejadian-kejadian yang menyebabkan manusia tuannya merasa ilmu /
jimatnya atau khodamnya ampuh atau merasa hidupnya penuh keberuntungan,
atau merasa doa-doanya selalu dikabulkan Tuhan. Bahkan ada di antara
mereka yang sengaja mendatangkan uang tunai atau makanan atau
benda-benda pusaka dan jimat secara gaib kepada tuannya, atau
mengalirkan rejeki dari orang lain yang datang. Banyak juga yang dengan
sengaja menciptakan "keberuntungan" dalam kejadian kecelakaan, tuannya
itu selamat, tetapi orang lain yang bersamanya celaka. Itu adalah
kejadian-kejadian yang terjadinya disengaja oleh khodamnya itu. Bahkan
bila ada orang lain yang bersikap negatif atau mencemooh si manusia
tuannya, banyak di antara mereka yang mencelakakan atau membunuh orang
tersebut, diluar sepengetahuan tuannya. Bahkan bila orang itu bertengkar
dengan istri atau anaknya, kadangkala istri dan anaknya itupun bisa
menjadi korban, karena khodamnya itu menganggap mereka sebagai manusia
yang mengganggu / menyalahi tuannya.
Fenomena-fenomena
di atas banyak terjadi pada orang-orang tertentu yang memiliki keilmuan
tertentu, atau pada orang-orang tertentu yang mengamalkan
suatu amalan gaib pribadi atau doa pribadi, yang kemudian tanpa
disadarinya perilakunya mengundang datang sesosok khodam pendamping dari
golongan hitam. Kejadian ini banyak terjadi pada orang-orang yang
sangat tekun mewirid suatu amalan keilmuan atau sangat tekun berdoa
memohonkan rejeki, apalagi dalam kondisi yang terpaksa. Bisa juga
terjadi pada jenis jasa spiritualis yang kita mintakan tuahnya untuk
keberuntungan / kekayaan. Pada orang-orang itu, khodam yang dari
golongan
hitam akan bekerja "lebih", sehingga terkesan ilmunya ampuh atau
orangnya menjadi penuh dengan keberuntungan. Malahan
tanpa diminta pun khodamnya akan bekerja untuk memenuhi kepentingan
tuannya, apalagi kalau sengaja diperintahkan untuk itu.
Kejadian-kejadian di atas jarang terjadi pada orang-orang yang berkhodam
golongan putih, karena khodam-khodam golongan putih biasanya memiliki
kaidah kepantasan sendiri atas perilaku dan perbuatannya.
Orang-orang
yang memiliki khodam gaib dari golongan hitam, dalam bentuk benda-benda
gaib maupun khodam ilmu dan khodam pendamping, biasanya orang-orang
tersebut akan mendapatkan banyak "keberuntungan". Biasanya khodamnya
bersifat multi fungsi, khodamnya akan melakukan apa saja untuk
menyenangkan tuannya, walaupun tidak diminta dan tidak dibacakan amalan
gaibnya. Khodamnya itu akan mendatangkan banyak keberuntungan kepada
tuannya, menjadikan tuannya selalu beruntung, rejeki lancar mengalir,
kaya raya, usahanya maju, karirnya tinggi, selalu mendapatkan apa yang
diinginkannya, selalu selamat dalam kecelakaan dan marabahaya,
menjadikan ilmu tuannya ampuh, dan akan "menghukum" orang-orang yang
tidak suka atau menyalahi tuannya.
Tanda-tanda
di atas bisa dijadikan petunjuk untuk kita berwaspada. Sekalipun
seseorang tidak memiliki keilmuan tertentu, tidak pernah belajar
keilmuan, tetapi ia akan dapat merasakan bahwa ada "sesuatu" yang ampuh
yang selalu menjaga dan melindunginya dan memberinya keberuntungan.
Orang-orang yang sudah merasakan khodamnya "ampuh" seperti di
atas biasanya akan syok atau marah bila khodamnya itu dikatakan golongan
hitam, dan akan
merasa berat dan tidak akan rela kalau harus melepaskan khodamnya atau
benda gaibnya itu. Dengan demikian secara psikologis orang itu sudah
masuk dalam perangkap penyesatan khodamnya itu. Bahkan ada juga orang
yang menganggap khodamnya itu sebagai "pemberian" Tuhan, karena
khodamnya itu bersikap "baik", menjaga dan melindunginya dan selalu
memberinya "berkah" dan keberuntungan, apalagi jika yang diamalkannya
adalah doa / amalan dari agama.
Bila mahluk halus merasa sudah membantu manusia, maka si manusia 'harus' memberikan 'sesuatu' sebagai upahnya (sesaji) karena mereka sudah 'bekerja'. Bila tidak diberikan, maka si manusia akan mendapatkan beberapa 'teguran', yang bentuknya bisa berupa sakit-penyakit, naas, kesialan, atau pertengkaran keluarga. Tetapi tuntutan upah yang tidak diterima oleh bangsa jin golongan hitam, akibatnya bagi manusia lebih menyakitkan.
Teguran
dan hukuman yang diterima manusia dari mahluk halus golongan
hitam biasanya lebih berat dan lebih menyakitkan dibandingkan teguran
yang diterima manusia dari mahluk halus
golongan putih. Selain yang berupa
sakit / penyakit, naas, kesialan, atau pertengkaran keluarga, pancaran
energi negatif teguran mereka, selain mengganggu secara
psikologis, juga bisa menyebabkan sel-sel tubuh manusia yang positif
berubah menjadi bersifat negatif dan yang sudah menjadi negatif akan
memakan yang
positif dan merubahnya menjadi negatif juga (bisa mengakibatkan penyakit
kanker / tumor, kanker otak, kanker rahim, kista rahim, kerusakan organ
ginjal, liver, jantung, dsb). Banyak juga teguran mereka yang berupa
kematian. Bila sosok gaib tersebut adalah khodam pendamping seseorang,
hukuman itu seringkali tidak ditujukan kepada orang tersebut, tetapi
kepada
orang-orang terdekatnya, kepada anggota keluarganya yang lain, bisa
orang tua, istri / suami, anak-anak dan anak di dalam kandungan. Mahluk
halus golongan hitam tidak mengenal batasan kepantasan atas
perbuatan-perbuatan mereka.
Ini adalah salah satu perbedaan sifat dasar mahluk halus dengan sifat dasar manusia. Manusia dapat berubah menjadi baik dan berbudi pekerti setelah
mengenal agama dan Tuhan (walaupun banyak juga manusia yang tekun
beragama dan beribadah, tetapi perilakunya tidak menunjukkan budi pekerti dan akhlak yang
baik).
Mahluk halus yang sudah "diagamakan", sifat dasarnya akan tetap sama sesuai aslinya. Hanya saja selama manusia yang meng-agama-kan mereka masih hidup, mereka akan menunjukkan perilaku rajin beribadah. Tetapi bila manusia itu sudah meninggal, maka mereka telah terbebas dari kungkungan manusia tersebut. Terserah mereka apakah akan tetap menjadi baik atau kembali menjadi jahat (ada juga dari mereka yang menyerang balik dan menyiksa roh / arwah orang tersebut sesudah meninggalnya sebagai pembalasan dendam).
Mahluk halus yang sudah "diagamakan", sifat dasarnya akan tetap sama sesuai aslinya. Hanya saja selama manusia yang meng-agama-kan mereka masih hidup, mereka akan menunjukkan perilaku rajin beribadah. Tetapi bila manusia itu sudah meninggal, maka mereka telah terbebas dari kungkungan manusia tersebut. Terserah mereka apakah akan tetap menjadi baik atau kembali menjadi jahat (ada juga dari mereka yang menyerang balik dan menyiksa roh / arwah orang tersebut sesudah meninggalnya sebagai pembalasan dendam).
Bila kita menyebutkan adanya Tuhan yang menjadi penguasa atas seluruh kehidupan, termasuk berkuasa atas
kehidupan mahluk halus, mereka tidak akan percaya, karena sebagai sesama mahluk gaib
mereka akan mencari keberadaan Tuhan yang dikatakan juga bersifat gaib.
Tetapi karena si manusia tidak bisa menunjukkan keberadaan Tuhan,
sehingga mereka tidak dapat
menemukan Tuhan, dan kekuasaan Tuhan juga tidak dirasakan
dalam sehari-harinya mereka, maka mereka tidak akan percaya bahwa Tuhan
benar ada, kecuali kita bisa menunjukkan keberadaan-Nya supaya mereka
bisa pergi mencari dan menemukanNya, kemudian percaya dan ikut
menyembahNya. Dalam kondisi yang seperti itu agama bagi
mahluk halus seringkali hanya menjadi simbol saja dan menjadi suatu hal
yang bersifat pemaksaan (begitu juga sering terjadi di dunia manusia).
Beragama ataupun tidak, yang
perwatakannya berkuasa, akan tetap memaksakan kekuasaannya
kepada yang lebih lemah dan menindas. Yang suka berbuat jahat akan tetap berbuat jahat. Yang suka usil dan mengganggu akan tetap berbuat usil dan mengganggu. Tetapi pengertian keagamaan pada mahluk halus bergolongan putih akan dapat menambah kebijaksanaannya.
Mahluk halus dari golongan
putih, diagamakan ataupun tidak, sifat dasarnya akan tetap sama, yaitu tidak
berkecenderungan jahat. Pengenalannya pada agama dapat menambah
kebijaksanaannya dan membuatnya semakin baik, sehingga dapat mengenal budi pekerti dan kesusilaan.
Mahluk halus dari golongan hitam dan abu abu , yang watak dasarnya berkecenderungan jahat, diagamakan ataupun tidak, sifat dasarnya akan selalu tetap, yaitu berkecenderungan jahat. Mereka tidak mengenal akhlak yang baik, karena dunia mahluk halus tidak sama dengan dunia manusia. Yang mereka lakukan hanyalah sebatas menjalankan tata laku ibadah saja sesuai yang diperintahkan kepada mereka, tanpa ada perubahan pada budi pekerti mereka. Justru pengetahuan agama itu seolah-olah menjadikan mereka seperti memiliki "ilmu" baru, memiliki kekuatan baru, sehingga pada saat mereka ber-'ulah' dan manusia ingin mengusir mereka, mereka tidak lagi mempan dibacakan ayat-ayat suci, tidak lagi merasa 'panas' mendengar suara adzan, malahan mereka dapat mengajari manusia bagaimana caranya membaca ayat-ayat suci, dan selain tetap menyesatkan, mereka juga mentertawakan manusia karena kebodohannya sendiri, karena telah mengajarkan mereka "ilmu".
Mahluk halus dari golongan hitam dan abu abu , yang watak dasarnya berkecenderungan jahat, diagamakan ataupun tidak, sifat dasarnya akan selalu tetap, yaitu berkecenderungan jahat. Mereka tidak mengenal akhlak yang baik, karena dunia mahluk halus tidak sama dengan dunia manusia. Yang mereka lakukan hanyalah sebatas menjalankan tata laku ibadah saja sesuai yang diperintahkan kepada mereka, tanpa ada perubahan pada budi pekerti mereka. Justru pengetahuan agama itu seolah-olah menjadikan mereka seperti memiliki "ilmu" baru, memiliki kekuatan baru, sehingga pada saat mereka ber-'ulah' dan manusia ingin mengusir mereka, mereka tidak lagi mempan dibacakan ayat-ayat suci, tidak lagi merasa 'panas' mendengar suara adzan, malahan mereka dapat mengajari manusia bagaimana caranya membaca ayat-ayat suci, dan selain tetap menyesatkan, mereka juga mentertawakan manusia karena kebodohannya sendiri, karena telah mengajarkan mereka "ilmu".
Aturan
dan hukum di dunia mahluk halus hanya ada di wilayah dan di lingkungan
komunitas mahluk halus yang di dalamnya ada sosok penguasa. Komunitas
itu bisa
berupa perkumpulan biasa ataupun kerajaan mahluk halus. Di luar itu
kondisinya sama saja seperti di dunia manusia di tempat dimana tidak ada
aturan yang mengikat, yang tidak ada sosok yang menjadi penguasa dan
tidak ada yang menegakkan hukum. Yang perilakunya baik akan kelihatan
baik, yang
jelek akan kelihatan jelek.
Dunia dan kehidupan mahluk halus berbeda dengan dunia dan
kehidupan manusia. Para mahluk halus, selain sukma manusia dan para
dewa, tidak mengenal budi pekerti dan akhlak yang baik seperti di dunia
manusia. Kehidupan mereka sangat bergantung pada kekuatan dan kekuasaan.
Mereka bebas berbuat apa saja, karena tidak ada hukum yang harus mereka
patuhi, dan tidak ada penegak hukum, kecuali hukum dan aturan yang ditetapkan oleh atasan mereka
atau mahluk halus lain yang lebih berkuasa. Berkelahi
dan bertarung adu kekuatan dan menindas yang lemah adalah hal yang biasa
bagi mereka. Karena itu yang lemah harus mengalah dan mengikut kepada yang
kuat atau menyingkir supaya tidak menjadi korban.
Nyawa manusia tidak penting bagi mereka. Apapun perbuatan mereka dan akibatnya terhadap manusia, tidak penting bagi mereka. Segala akibat perbuatan mereka terhadap manusia berupa sakit / penyakit, keguguran kandungan, bayi meninggal di dalam kandungan, bayi lahir cacat, sakit jantung, buang-buang air, kanker otak, kanker rahim, gagal jantung, gagal ginjal, kecelakaan, bahkan kematian, tidak penting bagi mereka. Hal ini dapat disamakan dengan kondisi bahwa manusia juga tidak menganggap penting nyawa seekor ayam, kambing, cicak, kucing, anjing, dsb, dan membunuhi hewan yang dianggap mengganggu seperti kecoa, tikus, ular, semut, nyamuk, dsb, adalah hal yang biasa, bukan sesuatu yang jahat.
Ada manusia yang jahat atau suka iseng, menjepret cicak, mengikat burung, capung, menyakiti kucing / anjing, dsb. Begitu juga halnya para mahluk halus, ada yang suka mengganggu, usil / jahil, mencelakakan atau menakut-nakuti manusia atau bahkan membunuh manusia.
Semakin jahat watak mahluk halus, keberadaannya akan menyesatkan dan semakin membahayakan manusia.
Semakin tinggi kekuatan mahluk halus, semakin fatal akibat perbuatannya bagi manusia.
Manusia cenderung untuk tidak berhati-hati, karena manusia meremehkan pengaruh keberadaan mereka, atau menjauhi mereka karena dorongan agama, atau karena memaksakan rasionalisasi sikap berpikir manusia yang tidak mau menghubung-hubungkan semua kejadian di dunia manusia dengan keberadaan mahluk halus.
Nyawa manusia tidak penting bagi mereka. Apapun perbuatan mereka dan akibatnya terhadap manusia, tidak penting bagi mereka. Segala akibat perbuatan mereka terhadap manusia berupa sakit / penyakit, keguguran kandungan, bayi meninggal di dalam kandungan, bayi lahir cacat, sakit jantung, buang-buang air, kanker otak, kanker rahim, gagal jantung, gagal ginjal, kecelakaan, bahkan kematian, tidak penting bagi mereka. Hal ini dapat disamakan dengan kondisi bahwa manusia juga tidak menganggap penting nyawa seekor ayam, kambing, cicak, kucing, anjing, dsb, dan membunuhi hewan yang dianggap mengganggu seperti kecoa, tikus, ular, semut, nyamuk, dsb, adalah hal yang biasa, bukan sesuatu yang jahat.
Ada manusia yang jahat atau suka iseng, menjepret cicak, mengikat burung, capung, menyakiti kucing / anjing, dsb. Begitu juga halnya para mahluk halus, ada yang suka mengganggu, usil / jahil, mencelakakan atau menakut-nakuti manusia atau bahkan membunuh manusia.
Semakin jahat watak mahluk halus, keberadaannya akan menyesatkan dan semakin membahayakan manusia.
Semakin tinggi kekuatan mahluk halus, semakin fatal akibat perbuatannya bagi manusia.
Manusia cenderung untuk tidak berhati-hati, karena manusia meremehkan pengaruh keberadaan mereka, atau menjauhi mereka karena dorongan agama, atau karena memaksakan rasionalisasi sikap berpikir manusia yang tidak mau menghubung-hubungkan semua kejadian di dunia manusia dengan keberadaan mahluk halus.
Meskipun
sekarang ini sudah jaman modern, bukan berarti kejadian supranatural dan para
mahluk halus itu menghilang dengan sendirinya tidak ada lagi. Di negara-negara yang sudah modern pun selalu saja ada
kejadian-kejadian supranatural atau sakit-penyakit yang sumber
penyebab awalnya adalah interaksi / perbuatan mahluk halus, walaupun manusia tidak mengakuinya. Baik kita percaya maupun tidak, mereka tetap ada, hanya interaksinya dengan manusia saja yang berkurang.
Selain sosok-sosok halus dari jenis bangsa jin ataupun jenis halus lainnya, ada juga sosok-sosok halus sukma manusia (arwah) yang jahat. Sebagian pengaruh buruk dari keberadaan mereka sudah dituliskan dalam tulisan berjudul Pengaruh Gaib thd Manusia.
Penggolongan mahluk halus dari sisi perwatakannya ini dapat dijadikan acuan untuk
melakukan pembersihan gaib (baca juga : Pembersihan Gaib).
Jenis mahluk halus dari golongan hitam dan abu-abu jika ada keberadaannya bersama manusia dalam bentuk khodam ilmu / pendamping, khodam jimat dan pusaka, atau tinggal di tempat tinggal manusia, keberadaannya dapat diusir dengan menggunakan minyak jafaron. (Baca : Pembersihan Gaib 2).
Pembersihan gaib menggunakan minyak jafaron ini hanya efektif digunakan
terhadap mahluk halus golongan hitam dan yang berenergi negatif dari
jenis gaib selain yang berasal dari sukma manusia (arwah, pocong, siluman).
Dituliskan di atas bahwa mahluk halus golongan hitam pasti akan menyulitkan dalam proses kematian.
Tapi apakah yang dari golongan putih pasti tidak akan menyulitkan dalam proses kematian ?
Yang namanya resiko selalu ada.
Memang tidak bisa dipastikan apakah yang dari golongan putih pasti tidak akan memberatkan kematian. Semuanya harus dilihat satu per satu sosok gaibnya untuk dinilai karakternya dan untuk dinilai apakah nantinya akan ada resiko yang negatif jika berhubungan dengannya.
Tapi secara garis besarnya, yang dari golongan hitam pasti akan memberatkan dalam proses kematian, bahkan juga dapat memberikan resiko lain baik selama si manusia masih hidup maupun sesudah meninggalnya.
Memang tidak bisa dipastikan apakah yang dari golongan putih pasti tidak akan memberatkan kematian. Semuanya harus dilihat satu per satu sosok gaibnya untuk dinilai karakternya dan untuk dinilai apakah nantinya akan ada resiko yang negatif jika berhubungan dengannya.
Tapi secara garis besarnya, yang dari golongan hitam pasti akan memberatkan dalam proses kematian, bahkan juga dapat memberikan resiko lain baik selama si manusia masih hidup maupun sesudah meninggalnya.
Mahluk Halus Khusus Untuk Diwaspadai : Setan dan Iblis
Penekanan penggolongan putih dan hitam ini ada pada pembedaan sifat perwatakan mahluk halusnya apakah dominan bersifat jahat / mencelakakan dan menyesatkan ataukah tidak.
Sekalipun banyak orang bisa melihat gaib sekaligus juga ahli dalam hal agama, tetapi tidak semuanya mampu mengenal dan membedakan karakteristik perwatakan mahluk halus apakah dari golongan putih ataukah hitam dan menilai pengaruh / akibat perbuatan mereka terhadap manusia. Tentang mahluk halus yang menyesatkan, yang mencelakakan, setan dan iblis, kebanyakan hanya menjadi cerita saja dalam dunia kerohanian / agama, tetapi tidak banyak orang yang mampu mengimplementasikan pengetahuannya tentang setan dan iblis dalam dunia nyata.
Cerita mengenai mahluk halus golongan putih dan hitam ini sebagian terkait dengan pandangan orang dalam beragama. Jika ada perbedaan pendapat mengenai yang golongan putih dan hitam ini sebaiknya dibuktikan sendiri kebenarannya, jangan hanya mendasarkan pendapat pada dalil dan dogma agama, karena seringkali yang terjadi secara nyata tidak semuanya tertulis di dalam kitab suci agama dan kitab suci agama juga tidak menuliskan semuanya itu.
Ada jenis mahluk halus yang disebut iblis yang ceritanya dalam kitab suci dulu sudah menyesatkan Adam dan Hawa, yaitu yang sosok aslinya seperti ular tanah berwarna hitam dengan panjang tubuh + 2 meter. Sosok ini beraura hitam dan kelicikannya luar biasa. Sekalipun tingkat kesaktiannya rendah (biasanya kekuatan gaibnya hanya antara 1 - 5 kalinya kekuatan gaib mustika merah delima), tetapi ia tidak takut dengan lawan yang kekuatannya lebih tinggi, karena ia bisa menggerakkan teman-temannya yang juga beraura hitam dan berkesaktian tinggi untuk membantunya. Karena kekuatannya tidak cukup tinggi, maka kelicikannya adalah senjata utama yang diandalkannya. Waspadalah bila anda menemukan sosok gaib jenis ini.
Selain yang bersosok ular,
ada banyak mahluk halus
iblis yang sosoknya seperti manusia, tubuh dan wajahnya seperti
manusia,
tetapi memiliki tanduk di kepalanya. Biasanya sosoknya
tinggi besar di atas 2 meter. Badannya kekar bertelanjang dada seperti
manusia. Badan dan wajahnya biasanya hitam gelap atau coklat kemerahan.
Kesaktiannya ada yang tinggi, ada juga yang rendah.
Jenis
itu ada yang bertanduk satu seperti tanduk badak, ada yang bertanduk
dua seperti tanduk kerbau. Ada yang tanduknya pendek,
ada yang panjang melingkar seperti tanduk kerbau aduan. Kekuatannya ada
yang rendah seperti gondoruwo, ada juga yang menengah dari beberapa
puluh kalinya kekuatan gaib mustika merah delima sampai beberapa ratus
kalinya kekuatan gaib
ibu ratu kidul.
Yang bertanduk satu lebih sering membunuh atau mencelakakan manusia.
Yang bertanduk satu lebih sering membunuh atau mencelakakan manusia.
Yang
bertanduk dua, yang biasa merasuk membuat kesurupan, atau mencelakakan
dan membunuh manusia biasanya kekuatannya rendah. Tetapi yang bertanduk
dua itu, yang biasa menyesatkan manusia, atau yang biasa
memberi jasa pesugihan, biasanya kekuatannya kelas menengah, dari
beberapa puluh kalinya kekuatan gaib mustika merah delima sampai
beberapa ratus kalinya kekuatan gaib
ibu ratu kidul.
Mahluk halus bersosok manusia dengan tanduk di kepalanya melambangkan sifat watak yang jahat dan suka menyesatkan, tetapi tidak cukup licik jika dibandingkan dengan sosok ular hitam di atas, tetapi jenis bertanduk ini suka menyerang atau merasuki manusia, atau mencelakakan dan membunuh manusia. Menghindarlah segera bila bertemu dengan sosok jenis ini, atau jika anda mengetahui ada keberadaannya di sekitar tempat tinggal anda, apalagi menjadi khodam ilmu / pendamping anda, segeralah lakukan usaha pembersihan gaib.
Mahluk halus bersosok manusia dengan tanduk di kepalanya melambangkan sifat watak yang jahat dan suka menyesatkan, tetapi tidak cukup licik jika dibandingkan dengan sosok ular hitam di atas, tetapi jenis bertanduk ini suka menyerang atau merasuki manusia, atau mencelakakan dan membunuh manusia. Menghindarlah segera bila bertemu dengan sosok jenis ini, atau jika anda mengetahui ada keberadaannya di sekitar tempat tinggal anda, apalagi menjadi khodam ilmu / pendamping anda, segeralah lakukan usaha pembersihan gaib.
Ada
juga sosok-sosok gaib golongan hitam berwarna kemerahan seperti
kelelawar bersayap. Jenis ini kekuatannya rendah, biasanya tidak sampai 5
md. Jenis ini sering sekali berperilaku seperti setan yang memberikan
bisikan-bisikan yang menyesatkan.
Jenis-jenis iblis di atas, yang sosoknya seperti manusia, yang bertanduk
maupun tidak, banyak yang menjadi khodam pendamping manusia, biasanya
ia memposisikan dirinya di belakang si manusia atau agak ke kanan.
Sosok-sosok
yang disebutkan di atas adalah sosok-sosok mahluk halus yang secara
tampilan fisiknya dapat dengan mudah dibedakan dari mahluk halus
lainnya, sehingga manusia yang menemukannya, yang bisa melihatnya, akan
dapat dengan mudah melakukan pembedaan dan dapat segera melakukan
tindakan yang diperlukan. Selain mereka, masih ada banyak sosok halus
lain golongan hitam yang sosoknya tidak selalu seperti manusia, tidak
selalu bertanduk, tetapi aura kejiwaannya hitam, dan kekuatannya tinggi.
Selain yang sudah disebutkan di
atas ada sosok-sosok lain yang beraura kejiwaan hitam (sangat hitam),
tetapi kekuatannya sangat tinggi, bisa sampai 30.000 kali lipat
kesaktiannya Ibu Ratu Kidul. Ini adalah jenis jin iblis yang kekuatan
gaibnya paling tinggi di bumi. Kebanyakan sosoknya seperti manusia
bertubuh tinggi besar dan bertelanjang dada dengan tinggi tubuh
rata-rata 30 meter, tidak bertanduk. Jarang sekali ada manusia, bahkan
mahluk halus, yang mampu melihat dan mengetahui keberadaan mereka,
kecuali mereka yang mengerti kegaiban dan berkekuatan / berspiritualitas
tinggi. Jenis ini tidak banyak bergerak dan jarang sekali berpindah
tempat, tetapi pancaran aura hitam kejiwaannya mencakup area yang luas
bisa sampai radius ratusan kilometer jauhnya.
Jika dinilai secara kepangkatan,
sosok ular hitam di atas berpangkat setingkat menteri. Sekalipun
kekuatan gaibnya rendah, tetapi dihormati dan mempunyai kekuasaan untuk
menggerakkan mahluk halus golongan hitam lainnya. Sedangkan sosok-sosok
manusia bertanduk di atas berpangkat setingkat prajurit sampai perwira, dan biasa menjadi "pelaksana tugas lapangan".
Ada yang kesaktiannya rendah, ada juga yang kesaktiannya tinggi. Jenis
terakhir di atas yang seperti manusia kekar bertelanjang dada adalah
mahluk halus golongan hitam yang berkesaktian sangat tinggi, yang
menjadi raja-raja dan jenderal lapangan, menjadi penguasa-penguasa tertinggi di lingkungan mahluk halus golongan hitam. Semua mahluk halus golongan hitam tunduk kepada mereka.
Secara keseluruhan sosok-sosok halus di atas adalah yang seringkali kita sebut sebagai setan dan iblis (dan sejatinya adalah iblis), yang sifat keberadaannya, dan pancaran aura kejiwaannya, sengaja
menyesatkan manusia atau mencelakakan. Sekalipun keberadaan mereka
tidak tampak mata manusia, tetapi pancaran aura kejiwaan mereka akan
mempengaruhi manusia, bahkan juga mempengaruhi para mahluk halus lain,
sehingga mereka yang tidak eling lan waspada, tidak menjaga kebersihan dan kelurusan hati,
pikiran dan batinnya, dan yang mempunyai kecenderungan menyimpang dari
budi pekerti dan kesusilaan, akan menjadi terpengaruh.
Secara
umum sosok-sosok halus yang diceritakan di atas, yang dari golongan
hitam, sekalipun bentuk tubuhnya biasa saja sama dengan mahluk halus
lainnya, tetapi sifat perwatakannya jahat dan cenderung akan menyesatkan
manusia. Mereka adalah kaki tangan / simpatisan dari yang
disebut sebagai iblis. Sekalipun kita tidak bisa melihat gaib, atau
bisa melihat gaib tapi tidak bisa melihat keberadaan mereka, dengan cara
peka rasa kita bisa merasakan hawa energi mereka yang mengandung hawa
jahat, penuh kebencian dan kelicikan (tipu muslihat jahat) dan dengan
hawa aura energinya itu mereka memancarkan / menyebarkan rasa kebencian,
kelicikan, kemunafikan dan rasa permusuhan ke dalam psikologis mahluk halus dan manusia di sekitarnya yang mempengaruhi mahluk halus dan manusia untuk juga berhati penuh kebencian, kelicikan, kemunafikan dan rasa permusuhan. Sebaiknya
kita berwaspada, mereka ada dimana-mana, mungkin juga ada di dekat
kita, atau bahkan malah menjadi khodam kita, jangan sampai kita
terpengaruh penyesatan mereka.
Jenis mahluk halus
iblis dan yang dari golongan hitam dan abu-abu jika ada keberadaannya
bersama anda dalam bentuk khodam ilmu / pendamping, khodam jimat
dan pusaka, atau tinggal di tempat tinggal anda atau di sekitarnya,
sebaiknya keberadaannya diusir saja, lakukan saja dengan cara yang
mudah, yaitu menggunakan minyak jafaron. (Baca : Pembersihan Gaib 2).
Sukma Jahat Manusia
Sosok-sosok halus yang sudah disebutkan sebelumnya di atas, yang sifatnya jahat atau beresiko merugikan, atau yang sering masuk merasuk ke dalam tubuh manusia, adalah dari jenis bangsa jin, dhanyang atau jenis mahluk halus lainnya. Selain yang sudah disebutkan di atas ada juga sosok-sosok jahat dari jenis sukma manusia (arwah).
Jenis halus lain yang harus diwaspadai adalah mahluk halus dari jenis
sukma / arwah manusia yang tinggal di dalam benda-benda gaib atau
benda-benda antik / kuno dan jenis sukma / arwah yang tinggal bersemayam
di tubuh manusia yang masih hidup, di dalam badan atau di kepala
manusia.
Ada mahluk halus sukma manusia (arwah) yang harus diwaspadai, yaitu yang tinggal di dalam benda-benda gaib tertentu, seperti keris, batu akik, benda-benda antik / kuno, dsb. Tujuan keberadaan mereka di dalam benda-benda itu adalah karena mereka membutuhkan tempat tinggal, menjadikan benda-benda itu sebagai rumah mereka yang baru, bukan untuk menjadi khodam yang memberikan tuah bagi manusia pemilik benda-benda itu. Seandainya ada benda-benda itu yang menjadi milik kita, maka sebaiknya kita sangat berhati-hati dalam memilikinya, jangan sampai kita melakukan kesalahan yang bisa menyebabkan sosok sukma di dalam benda-benda itu marah dan "menegur" atau "menghukum" kita.
Ada mahluk halus sukma manusia (arwah) yang harus diwaspadai, yaitu yang tinggal di dalam benda-benda gaib tertentu, seperti keris, batu akik, benda-benda antik / kuno, dsb. Tujuan keberadaan mereka di dalam benda-benda itu adalah karena mereka membutuhkan tempat tinggal, menjadikan benda-benda itu sebagai rumah mereka yang baru, bukan untuk menjadi khodam yang memberikan tuah bagi manusia pemilik benda-benda itu. Seandainya ada benda-benda itu yang menjadi milik kita, maka sebaiknya kita sangat berhati-hati dalam memilikinya, jangan sampai kita melakukan kesalahan yang bisa menyebabkan sosok sukma di dalam benda-benda itu marah dan "menegur" atau "menghukum" kita.
Ada juga mahluk halus sukma manusia (arwah) yang harus diwaspadai karena wataknya yang jelek yang suka bersemayam di dalam tubuh manusia yang masih hidup, yang bersemayam di dalam badan atau di kepala manusia, yang kemudian selain bisa menyesatkan jalan pikiran si manusia, memberikan banyak gambaran gaib fiktif / halusinasi, juga bisa mendatangkan kejadian-kejadian gaib lain yang negatif.
Sukma manusia yang seringkali masuk merasuk dan bersemayam di tubuh
manusia biasanya adalah
sukma (arwah) dari orang-orang yang dulu memiliki suatu keilmuan gaib /
kesaktian, sebagiannya dulu hidup sebagai tokoh-tokoh sakti dunia
kejahatan dan
berilmu tinggi. Mereka biasanya berwatak keras dan menonjolkan kesaktian
dan
kegagahan, cenderung (sampai sekarang sesudah mereka menjadi roh / sukma) menonjolkan kesombongan dan mengandalkan
kesaktiannya untuk memaksakan kehendaknya.
Sosok
halus sukma / arwah yang kekuatannya rendah (1-5 md), biasanya akan
bersemayam di bagian kepala manusia, tetapi yang kekuatannya lebih
tinggi, biasanya akan bersemayam di dalam badan manusia.
Jika
sesosok sukma (arwah) bersemayam di dalam kepala seseorang, biasanya
sosok sukma tersebut akan aktif memberikan bisikan gaib, penglihatan
gaib, dsb, akan menjadikan si manusia memiliki kemampuan melihat gaib,
atau bisa mengetahui sesuatu yang gaib, bahkan ada yang bisa meramal.
Tetapi keberadaan sosok sukma tersebut bisa juga mengacaukan alam
pikiran si manusia, memenuhi pikiran si manusia dengan halusinasi dan
penglihatan gaib fiktif yang tidak sesuai dengan kondisi dan arti
kejadian gaib yang sesungguhnya, banyak juga yang membisikkan kata-kata
jahat tentang orang lain.
Jika
sesosok sukma (arwah) bersemayam di badan seorang manusia
(yang masih hidup), biasanya sehari-harinya si manusia tersebut juga
akan
merasakan adanya ide-ide atau bisikan gaib / ilham dan kadang juga
menerima penglihatan gaib yang berasal dari sosok halus di dalam
tubuhnya itu. Biasanya si manusia akan merasa memiliki kepekaan batin,
mengerti hal-hal gaib. Tetapi seringkali semua bisikan gaib itu bersifat
menyesatkan walaupun halus tidak terasa, banyak juga yang membisikkan
kata-kata jahat tentang orang lain. Kadangkala juga si manusia akan
merasakan adanya dorongan emosi / amarah yang tidak jelas penyebabnya.
Di sisi lain sosok sukma arwah tersebut bisa menjadi khodam kekuatan
bagi si manusia jika si manusia sedang berkelahi dan akan membantu
memberikan inspirasi jika si manusia menjalani laku keilmuan kegaiban
maupun kanuragan.
Baik sosok sukma /
arwah itu tinggal di bagian kepala maupun di dalam badan manusia yang
masih hidup biasanya keberadaannya akan membantu si manusia peka rasa,
mengerti dan bisa mendeteksi kegaiban, bahkan banyak yang menjadikan si
manusia memiliki kemampuan gaib tertentu tanpa sebelumnya pernah
mempelajarinya. Tetapi banyak penglihatan gaib si manusia yang sifatnya
halusinasi / ilusi, tidak sungguh-sungguh terjadi, sekalipun benar
terjadi, tetapi arti kegaiban yang ditangkap oleh si manusia seringkali
bukanlah arti kejadian gaib yang sesungguhnya (tipuan). Yang paling
buruk adalah jika si sosok sukma itu berwatak sedemikian jahatnya
sehingga ia benar-benar menyesatkan jalan pikiran si manusia, menjadi
setan dan iblis bagi si manusia, yang bisa mempengaruhi si manusia juga
menjadi jahat dan berperangai buruk.
Bisa dipastikan bahwa mereka bukanlah sukma leluhur si manusia, kecuali sukma leluhur yang berwatak jelek, karena
sukma leluhur yang berwatak baik biasanya akan menempatkan dirinya sebagai sosok pendamping dan pelindung,
bukannya masuk merasuk dan bersemayam di dalam tubuh manusia keturunannya.
Gangguan gaib yang asalnya dari jenis sukma / arwah yang bersemayam di dalam tubuh manusia yang masih hidup adalah jenis gangguan gaib yang paling sulit ditangkal. Yang bersemayam di kepala biasanya kekuatannya rendah, kalau lebih kuat biasanya akan bersemayam di dalam badan.
Sosok sukma manusia tersebut biasanya energinya
halus sekali sehingga sulit dideteksi dan sulit dirasakan keberadaannya, dan
penampakannya juga halus sekali sehingga sulit dilihat keberadaannya,
ditambah lagi ada banyak sukma manusia pelakunya yang berkesaktian tinggi yang kesaktiannya bisa sampai
puluhan ribu kali lipat kesaktiannya ibu ratu kidul jauh di atas kekuatan bangsa jin terkuat di bumi, dan untuk mengusirnya
hanya dapat dilakukan dengan menggunakan kekuatan gaib (tenaga dalam,
kekuatan kebatinan / spiritual, atau khodam) yang lebih tinggi.
Secara
umum keberadaan sesosok gaib. apapun jenis dan wujudnya, di dalam tubuh
manusia (di dalam kepala atau badannya) adalah kegaiban tingkat tinggi,
sehingga jarang ada orang sekalipun ia adalah seorang spiritualis
kawakan, yang bisa dengan benar mendeteksi keberadaannya, apalagi untuk
menangkalnya, apalagi yang baru sekedar bisa melihat gaib. Kebanyakan
orang yang berusaha mendeteksi / melihat keberadaan sosok halus itu akan
dikelabui dan disesatkan pengertiannya, sehingga ia akan mengatakan
bahwa orang yang ketempatan mahluk halus itu memiliki khodam pendamping
penjaga, berwujud harimau atau prajurit, seringkali malah dikatakannya
bahwa itu adalah khodam leluhurnya.
Bersemayamnya
sesosok sukma
jahat di dalam tubuh atau di dalam kepala seseorang sulit sekali
untuk diketahui, termasuk oleh orang-orang yang
tajam penglihatan gaibnya dan yang sudah bertahun-tahun berpraktek
sebagai paranormal dan spiritualis supranatural, karena selain sukma
tersebut halus sekali energi dan penampakannya, menyamarkan
keberadaan dirinya dengan suatu energi (ilmu halimunan), juga
ada yang keberadaannya
tertutupi oleh mahluk-mahluk halus lain yang sengaja ditariknya untuk
menutupi dirinya. Apalagi jika sukma tersebut berkekuatan tinggi. Hanya
orang-orang yang
sangat tinggi tingkat kepekaan / ketajaman kebatinan dan spiritual saja
yang
mampu
mendeteksinya. Tapi sekarang dari uraian pola perilaku dan fenomena yang
sudah
diceritakan di atas, tentang kemampuan seseorang melihat gaib tanpa
sebelumnya pernah belajar peka rasa, kita mendapatkan bahan untuk
berwaspada terhadap kemungkinan adanya keberadaan sukma jahat
tersebut, atau jenis mahluk halus lainnya, di dalam tubuh kita. Walaupun
indikasi-indikasi
seperti disebut di atas belum tentu pasti menunjukkan adanya sosok halus
tersebut di dalam tubuh manusia, karena harus diperiksa satu per satu
kejadiannya, tetapi cukuplah menjadi bahan untuk kita berwaspada.
Semua mahluk halus, selain yang dari jenis sukma manusia, fisiknya adalah berupa energi sehingga bisa dihalangi atau ditangkal dengan pagaran energi yang lebih kuat.
Sifat-sifat energi mahluk halus akan mengikuti perwatakannya. Sifat energi mahluk halus golongan putih akan berbeda dengan yang
dari golongan hitam. Dengan kepekaan rasa orang akan bisa membedakan
kehadiran sesosok halus dari rasa energinya apakah sosok halus itu dari golongan putih ataukah dari golongan hitam. Dan dengan kepekaan rasa juga orang akan bisa membedakan energi sesosok gaib apakah bersifat positif ataukah negatif.
Karena
sifat fisiknya berupa energi maka pergerakan mahluk halus golongan
hitam dan yang berenergi negatif akan bisa dihalangi atau ditangkal selain dengan pagaran energi
yang lebih kuat juga dengan pagaran gaib yang padat berisi energi positif yang
berlawanan sifatnya dengan energi sosok gaib yang
negatif / hitam. Karena itu jika kita membuat pagaran energi, usahakan
selain membuat dindingnya keras, ada energi penolakannya, juga dibuat di dalamnya padat dengan
energi positif, sehingga jika ada sesosok halus golongan hitam yang
mampu menembus dinding pagaran gaibnya, diharapkan dia
tidak akan mampu terus masuk ke dalamnya, karena padatnya energi
positif di dalam pagaran gaib yang sifatnya berlawanan dengan sifat
energinya. Seandainya kekuatan gaib sosok halus itu terlalu tinggi
sehingga mampu masuk menembus pagarannya, diharapkan dia tidak akan betah
berlama-lama di dalamnya sehubungan dengan ketidak-nyamanan dari energi positif yang
berlawanan sifat dengan energinya.
Tetapi
jenis sukma manusia tidak murni bersifat energi, tetapi bersifat roh, yaitu
roh / sukma (arwah) manusia. Sulit untuk membuat pagaran energi untuk menahan jenis
sukma manusia, karena kalau pagaran energi untuk itu dibuat, berarti juga akan
dapat menahan roh manusia yang masih hidup (roh pancer dan sedulur papat).
Untuk upaya menolak masuknya / serangan dari jenis sukma manusia, maka
diusahakan supaya energi pagaran gaib itu juga berisi energi penolakan
yang kuat, tetapi disugestikan bahwa energi penolakan itu tidak
berpengaruh negatif terhadap sukma manusia yang masih hidup.
Pagaran
gaib untuk melawan jenis sukma manusia memang sulit dibuat.
Selain karena tingkat kekuatan mereka bervariasi, ada yang rendah, ada
juga yang tinggi sekali, juga karena mereka bisa dengan akalnya
beradaptasi dengan bentuk pagaran gaibnya untuk menerobosnya.
Jika untuk menangkal jenis sukma manusia itu digunakan pagaran
gaib, maka pagaran gaibnya harus dibuat dengan berisi energi penolakan
yang kuat dari dalam pusat pagarannya, tapi harus sedapat mungkin dibuat sejuk dan
tidak berenergi tajam, supaya tidak mengganggu kesehatan dan hubungan
sosial / pergaulan.
Pagaran
energi bersifat pasif, diam saja, tidak seperti roh atau khodam yang
bisa bergerak bertindak sendiri. Jadi untuk penjagaan gaib terhadap
sukma manusia itu
seharusnya ditambahkan dengan sesuatu yang bisa bertindak sendiri ketika sukma
tersebut datang, misalnya penjagaan gaib dengan khodam jimat /
pusaka atau khodam pendamping, paling baik adalah penjagaan oleh roh sedulur papat kita sendiri kalau
sudah kuat, berarti kita sendiri harus belajar "membangun" kekuatan gaib.
Dan untuk mengusir sukma jahat tersebut bukan dengan cara membuat pagaran energi,
tetapi harus dengan langsung menghantamkan energi yang lebih kuat kepada sosok sukma tersebut, bisa berupa energi dari diri sendiri atau energi dari penggunaan khodam / benda gaib.
Ini
adalah salah satu jenis kegaiban
tingkat tinggi yang jarang sekali manusia dapat mendeteksi dan
mengetahuinya, apalagi menangkalnya. Sulit
untuk manusia, walaupun berilmu tinggi sekalipun, untuk bisa
mendeteksi,
menangkal atau mengusir keberadaan sukma manusia jahat tersebut, apalagi
sukma jahat tersebut menyamarkan keberadaannya dan kesaktian gaibnya
juga ada yang sampai puluhan ribu kali lipat kesaktiannya Ibu Ratu
Kidul, dan keberadaannya hanya dapat diusir dengan kekuatan gaib yang
lebih
tinggi saja.
Walaupun
begitu selayaknya si manusia sendiri yang harus dapat menahan diri dari
segala macam pengaruh dan dorongan untuk tidak terpengaruh, untuk tidak
dikelabui / disesatkan pikirannya, untuk tidak berbuat jahat, untuk
tetap menjaga keluhuran budi dan pekerti, apapun agamanya, sehingga
walaupun di dalam dirinya atau di sekitarnya ada mahluk-mahluk jahat
penyesat, ia tetap harus dapat mengendalikan diri untuk tidak terbawa
pengaruhnya.
Jadi selain
sosok-sosok halus dari jenis bangsa jin atau jenis halus lainnya,
ternyata ada juga sosok-sosok halus sukma manusia yang jahat. Sebagian potensi pengaruh
buruk dari keberadaan mereka sudah dituliskan dalam tulisan berjudul Pengaruh Gaib thd Manusia.
Tambahan :
Ada banyak kejadian yang sifatnya terlalu tinggi untuk bisa kita atasi sendiri atau dengan meminta bantuan orang lain. Sebaiknya
kita belajar memperkuat benteng kita dan perlindungan kita dengan
bersandar pada kekuatan yang paling tinggi, yaitu Tuhan, juga dalam hal
meminta pertolongan. Salah satu caranya adalah dengan kita menekuni laku kebatinan
ketuhanan seperti yang sudah dituliskan dalam tulisan berjudul Kebatinan Dalam Keagamaan.
Selain kita tidak perlu berguru kemana-mana untuk keperluan itu, yang juga masih belum tentu bisa digunakan untuk mengatasi jika kejadian-kejadian di atas terjadi pada diri kita sendiri, laku itu juga sejalan dengan jalan kepercayaan kita sendiri, tidak perlu mencari-cari cara yang lain, ketekunan kita itu juga akan menambah kualitas kepercayaan dan kerohanian kita sendiri. Selain kita akan menjadi lebih bisa bersugesti langsung kepada Tuhan, untuk berdoa ataupun untuk meminta pertolongan, juga kekuatan dari sugesti kita itu akan bisa digunakan untuk banyak keperluan.
Selain kita tidak perlu berguru kemana-mana untuk keperluan itu, yang juga masih belum tentu bisa digunakan untuk mengatasi jika kejadian-kejadian di atas terjadi pada diri kita sendiri, laku itu juga sejalan dengan jalan kepercayaan kita sendiri, tidak perlu mencari-cari cara yang lain, ketekunan kita itu juga akan menambah kualitas kepercayaan dan kerohanian kita sendiri. Selain kita akan menjadi lebih bisa bersugesti langsung kepada Tuhan, untuk berdoa ataupun untuk meminta pertolongan, juga kekuatan dari sugesti kita itu akan bisa digunakan untuk banyak keperluan.
Pengaruh Sinar Bulan Terhadap Mahluk Halus
Bangsa mahluk halus yang terhitung sebagai golongan putih dan golongan hitam, kondisi fisiknya kuat atau lemah, sangat dipengaruhi oleh sinar bulan. Mahluk halus golongan putih mengambil sinar bulan sebagai sumber utama kekuatan energinya, sedangkan mahluk halus golongan hitam mengambil energi dari bumi.
Pada
malam bulan purnama (dari bulan sabit menuju bulan purnama), mahluk halus golongan putih berada dalam kondisi
penuh energi. Secara umum kita bisa merasakan suasana yang segar bila
keluar rumah pada saat malam bulan purnama, karena banyak mahluk halus
golongan putih yang keluar bebas di alam untuk mandi sinar bulan
purnama, dan pancaran energi positif mereka akan menyehatkan kita secara fisik
maupun psikologis. Sebaliknya, mahluk halus golongan hitam berada dalam
kondisi lemah kekurangan energi dan mereka berdiam di tempat gelap menghindari sinar bulan.
Pada
malam bulan purnama, apalagi pada malam
hari Waisak, aura energi sinar bulan sedang dalam kondisi puncaknya.
Kondisi ini baik sekali untuk kesehatan dan untuk ritual menambah
kekuatan spiritual
atau mencari wangsit.
Pada malam bulan sabit (dari bulan purnama menuju bulan sabit) atau malam mendung
dan gelap tanpa sinar bulan, mahluk halus golongan putih
berada dalam kondisi lemah kekurangan energi, sedangkan mahluk halus
golongan hitam
berada dalam kondisi penuh energi. Dalam kondisi alam yang seperti ini
para mahluk halus golongan hitam bebas memilih untuk tetap berdiam di
tempatnya atau keluar bebas di alam. Pancaran aura energi mereka membawa
pengaruh negatif terhadap fisik maupun psikologis manusia.
Pada
malam
bulan sabit, aura energi kekuatan bumi sedang dalam kondisi puncaknya.
Kondisi ini baik untuk ritual kebatinan dan keilmuan yang menyerap atau
menggunakan kekuatan bumi sebagai sumber kekuatan ilmunya. Tetapi untuk
yang sengaja bertirakat untuk tujuan kebatinan, mencari ilmu atau
mencari wangsit, pada malam
bulan sabit itu kebanyakan sosok halus yang datang kepada mereka adalah
yang dari golongan hitam dan wangsit / bisikan gaib yang mereka terima
kebanyakan juga berasal dari yang golongan hitam yang kebanyakan palsu
dan bersifat menyesatkan. Karena itu untuk tujuan bertirakat itu paling
baik adalah dilakukan pada malam bulan purnama.
Kondisi
sinar bulan ini dapat dijadikan suatu petunjuk, tetapi bersifat tidak
pasti, hanya sebagai petunjuk awal saja. Seseorang yang memiliki ilmu
gaib berkhodam atau mempunyai khodam pendamping, ada saat-saat tertentu
yang dia merasa ilmunya itu terasa ampuh dan manjur, atau
keinginan-keinginannya banyak terkabul, atau jalan hidupnya terasa
ringan banyak keberuntungan. Bila itu terasa terjadi pada hari-hari yang
malamnya adalah malam bulan purnama (dari bulan sabit menuju bulan
purnama), mungkin saja khodamnya itu dari jenis golongan putih. Bila itu
terasa terjadi pada hari-hari yang malamnya adalah malam bulan sabit
(dari bulan purnama menuju bulan sabit) atau hari-hari dan malam cuaca
mendung tanpa sinar bulan, bisa jadi khodamnya itu adalah dari jenis
golongan hitam.
Kondisi sinar
bulan ini tidak berpengaruh terhadap jenis mahluk halus yang berasal
dari jenis sukma manusia (arwah, pocong, siluman), dedemit gondoruwo,
kuntilanak, palasik, wewe gombel, banaspati, jenis buto, jenis bangsa
jin yang sosoknya hitam besar dan yang sosok wujudnya ular.
Pertanyaan Seputar Perilaku Mahluk Halus
Ada
banyak pertanyaan serupa mengenai perilaku mahluk halus, misalnya
banyak orang yang mengatakan bahwa mahluk halus suka menipu. Jadi kalau
kita bertanya atau meminta petunjuk kepada mereka, maka jawaban mereka
adalah bohong dan menipu.
Di sisi
lain banyak juga orang berkata bahwa mahluk halus lebih tegas daripada
manusia. Kalau jawabannya ya, akan mereka katakan ya, kalau jawabannya
tidak, akan mereka katakan tidak. Jadi mereka berkata yang sebenarnya,
tidak menipu.
Mana yang benar ?
Untuk
menjawab pertanyaan di atas, memang tidak akan ada jawaban yang pasti
benar, karena sebenarnya perilaku mahluk halus mirip juga dengan
perilaku manusia.
Perilaku mahluk
halus sama dengan manusia, ada yang jujur, ada
juga yang suka berbohong. Ada yang polos, lugu dan berintelijensi
rendah, ada juga yang cerdik, bijaksana dan berintelijensi tinggi.
Manusia
yang suka menyendiri, tidak suka bergaul, biasanya jarang berbohong.
Begitu juga mahluk halus yang hidupnya menyendiri, tidak berkomunitas,
biasanya juga tidak suka berbohong.
Manusia
yang suka bergaul, berkomunitas, suka berkumpul dan mengobrol dengan
teman-temannya, ada yang suka berbohong, ada juga yang tidak suka
berbohong. Begitu juga mahluk halus yang hidupnya
berkomunitas, ada yang suka berbohong, ada juga yang tidak suka
berbohong.
Dan seperti juga manusia, manusia yang jujur pun kadangkala juga
berbohong. Begitu juga mahluk halus. Karena itu kita harus pandai-pandai
menilai, jangan sampai tertipu.
Tapi
kalau dikatakan mahluk halus lebih keras dan tegas daripada manusia,
secara umum pandangan itu bisa dikatakan benar. Kehidupan di alam halus
sangat mengutamakan kekuatan dan kesaktian, maka
semua yang hidup di alam halus secara umum lebih keras dan tegas
daripada di dunia
manusia. Mereka juga tidak mengenal basa-basi. Jadi apapun yang kita
katakan, yang bisa berupa harapan atau janji, walaupun maksudnya hanya
sekedar sebagai basa-basi, pasti akan dituntut pemenuhannya. Jadi kita
harus lebih berhati-hati terhadap perkataan dan perilaku kita, jangan
mengatakan sesuatu yang bisa disamakan sebagai janji / harapan, karena
suatu saat akan dituntut pemenuhannya. Mereka akan "menegur" kita kalau
kita tidak memenuhi janji kita itu.
Begitu
juga halnya dengan roh / sukma / arwah manusia yang sudah hidup di alam
halus. Sekalipun semasa hidupnya seseorang berwatak lembut dan halus,
tetapi setelah hidup di alam halus, karena pengaruh kehidupan di alam
halus yang sangat mengedepankan kekerasan, ketegasan dan kekuatan,
mereka juga akan beradaptasi dan akan menjadi lebih galak / keras /
tegas, lebih dari watak aslinya semasa masih hidup.
Ada juga pertanyaan, apakah khodam akik atau keris atau mahluk halus lain yang bergolongan hitam atau berenergi
negatif ketika
ditayuh akan jujur mengakui bahwa dia dari gol. hitam atau berenergi
negatif ?
Jawab : biasanya ya, mereka akan mengakui. Tapi kalau itu dari jenis
sukma manusia, kalau wataknya jelek biasanya mereka tidak akan mengakui dan akan menipu.
No comments:
Post a Comment