TAPAK DARA
Nama Latin : Catharanthus.
Nama Lokal : Tapak dara.
Diskripsi : Dari studi etnobotani dibeberapa daerah, tapak dara menujukkan hasil yang menggembirakan. Contohnya penelitian yang dilakukan Elly lilly, Svoboda, Noble, dan Beer dari salah satu laburaturium univesitas Western, Ontario. meraka melakukan uji coba berkali – kali dan ternyata hasilnya positif. Dari hasil uji tersebut diketahui tanaman tapak dara bisa digunakan sebagai bahan pencegahan dan penumpasan sel kanker.
Menurut para penelitian dari kanada itu, beberapa senyawa alkoloid dari ekstra kasar tapak dara secara drastis mampu menurunkan sel darah putih khususnya butir – butir dalam protoplasma (granulum) – pada tikus percobaannya yang menderita leokimia. Ekstrak tadi juga sangat menekan aktifitas sumsum tulang pada tikus itu.
Dari pengamatan in vitro, pengaruh senyawa aktif tapak dara yang melawan sel darah putih ternyata sangat luar biasa. Senyawa tadi juga aktif mengalangi perkembangan sistem sirkulasi tumor. Berkat pengembangan tehnologi, akhirnya tapak dara berperan penting pada komersialisa produk vinblastine sebagai vincristene, senyawa anti kanker secara kimo terapi.
Adapun ciri -ciri tanaman herbal tapak dara adalah sbb :
Pohon : Semak tegak, tinggi kurang lebih 1 m.
Batang : Berbentuk bulat kecil, berkayu, beruas, bercabang dan berambut.
Daun : berbentuk bulat telur, warna hijau, berdaun tunggal.
Bunga : Indah menyerupai terompet dengan permukaan yang berbulu halus.
Biji : Tapak dara juga memiliki biji yang berbentuk slidris yang menggantung pada batang dan penyebaran tanaman tsb melalui biji.
Zat yang terkandung dalam herbal ini adalah :
Zat alkoloid yang terdapat pada akar, batang, daun, dan biji. Contoh zat yang terkandung dalam alkoloid ; vinkristin, vinrosidin, vinblostin dan vinleorosin. Zat – zat tersebut merupakan zat alkoloid antikanker.
Berikut ini resep yang menggunakan herbal tapak dara :
Kanker payu dara : 22 helai daun tapak dara, buah adas dan kulit pulasari. Ketiga bahan tadi dicuci bersih, kemudian direbus dalam air tiga gelas. Tambahkan gula merah secukupnya dan biarkan mendidih sampai tinggal setengahnya. Setelah dingin saring dengan saringan teh dan ramuan ini diminum 3x sehari, pagi, siang, malam masing -masing setengah gelas.
Leukimia : Segenggam daun tapak dara, sedikit adas dicuci, direbus dengan 1 liter air sampai airnya tinggal setengah. Lalu saring. Ramuan ini untuk diminum 2x sehari.
Diabetes : 15 helai daun tapak dara dicuci, direbus dengan 3 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Ramuan ini untuk diminum 3x sehari.
Bisul / borok : Segenggam daun tapak dara dicuci, dilumatkan, lalu tempelkan pada bisul / borok.
Hipertensi : 7 helai daun tapak dara dicuci, diseduh dengan 1 gelas air panas. Minum seduhan itu 1x sehari menjelang tidur malam
Batu ginjal : Segenggam daun tapak dara dicuci, direbus dengan 3 gelas sampai airnya tinggal setengah. Ramuan ini diminum 2x sehari.
Demam : Segenggam daun tapak dara, 3 batang tapak dara, 1 akar tapak dara dicuci, direbus dengan 4 gelas air sampai air tinggal setengahnya. Ramuan ini untuk diminum 2x sehari.
Asma : 1 bonggol tapak dara dicuci, direbus dengan 1 liter air sampai airnya tinggal setengah. Lalu saring. Minumlah setiap pagi.
Anemia : 4 putik tapak dara putih dicuci, direndam dalam 1 gelas air. Letakkan semalamam diluar agar kena embun. Minumlah setiap pagi.
Luka bakar : 8 helai daun tapak dara, 1/2 genggam beras ditumbuk halus dengan diberi sedikit air. Tempelkan ramuan tersebut pada luka bakar. Balut dengan perban.
No comments:
Post a Comment