Ibnu Mas`ud r.a. berkata : ”Antara langit dunia (terendah) dengan langit berikutnya adalah lima ratus tahun, jarak antara setiap langit adalah lima ratus tahun, jarak antara langit ketujuh dengan kursi adalah lima ratus tahun, jarak antara kursi dengan air adalah lima ratus tahun, dan Arsy ada di atas air, sedang Allah berada di atas Arsy, tidak ada yang samar atas-Nya segala sesuatu dari amal-amal perbuatan kalian.” (HR. Ibnu Huzaimah dalam at-Tauhid hal 105; al-Baihaqi dalam al-Asma was Shifat hal 104; ad-Darimi dalam ar-Raddu `Ala al Jahmiyyah hal 26; dalam an-Naqd `Alal Murisi hal 73, 90, 105; at-Thabarani dalam al-Kabir no 8987; al-Khatib dalam al-Muwadhdhih, II/47)
Allah SWT berfirman, ”Maka Maha Tinggi Allah, raja yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, Tuhan (yang mempunyai) `Arsy yang mulia.” (Q.S. al-Mukminun : 116)
”Dan Dia adalah Tuhan yang memiliki `Arsy yang agung.” (Q.S. at-Taubah : 129)
”Yang mempunyai `Arsy, lagi Maha Mulia,” (Q.S. al-Buruj : 15)
Imam al-Qurthubi rh berkata : ”Allah SWT mengkhususkan penyebutan `Arsy karena dia adalah makhluk terbesar, hingga masuklah di dalamnya makhluk-makhluk yang lebih kecil darinya” (Tafsir al-Qurthubi, VIII/202,203)
Imam Ibnu Katsir rh berkata : ”Dan Dia adalah Tuhan yang memiliki `Arsy yang agung. Yakni, Dialah Pemilik segala sesuatu dan Penciptanya. Dikarenakan Dia adalah Rabb `Arsy yang agung yang merupakan atap dari seluruh makhluk. Seluruh makhluk seperti : langit, bumi dan yang ada di antara keduanya berada di bawah `Arsy tunduk patuh dengan ketentuan Allah SWT. Ilmu-Nya meliputi segala sesuatu, kekuasaan-Nya menembus segala sesuatu dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.” (Tafsir Ibnu Katsir, II/405)
Dari Abu Sa`id r.a. dari Nabi saw, beliau bersabda, ”Pada hari kiamat, manusia akan tersungkur pingsan, dan aku adalah orang yang pertama kali siuman. Maka ketika aku siuman, ternyata aku mendapati Musa sedang memegang salah satu tiang dari tiang-tiang `Arsy. Aku tidak tahu apakah dia siuman sebelumku, ataukah dia sudah diberi balasan dengan pingsan sewaktu di bukit Thur.” (Q.S. al-Bukhari 3217)
Allah berfirman, ”(malaikat-malaikat) yang memikul `Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta meminta ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan):”Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala.” (Q.S. Mu`min : 7)
Dari Jabir ibnu Abdillah r.a. dari Nabi saw, beliau bersabda, ”Aku telah diijinkan untuk menceritakan seorang malaikat dari malaikat-malaikat Allah yang memikul `Arsy, sesungguhnya jarak antara daun telinga dan pundaknya adalah sejauh perjalanan tujuh ratus tahun.” (HR. Abu Daud (4727))
Ibnu Qayyim rh berkata : ”Sesungguhnya jika Allah SWT adalah mubayin (berpisah) bagi seluruh alam maka bisa jadi Dia meliputi alam tersebut atau tidak meliputi alam tersebut. Jika Dia meliputi alam tersebut maka hal ini mengharuskan ketinggian-Nya atas alam tersebut secara pasti dengan ketinggian yang meliputi alam yang diliputi-Nya. Oleh karena itu karena langit meliputi bumi maka langit tersebut lebih tinggi dari bumi, dan karena kursi meliputi seluruh langit, maka dia secara pasti lebih tinggi daripada langit, dan karena `Arsy meliputi kursi maka dia secara pasti lebih tinggi dari itu semua maka dia lebih tinggi dari itu semua secara pasti. Hal tersebut tidak mengharuskan adanya kesamaan dengan sesuatu yang diliputinya, tidak pula menyerupainya dan mirip dengannya.” (As-shawa`iqul Mursalah, IV/1308)
No comments:
Post a Comment