Buku serat ini menceritakan tentang seorang tokoh bernama Jayengbaya yang ingin mencari kebahagiaan dalam kehidupannya dengan cara melaksanakan tugas sebaik-baiknya, dengan mencari jabatan tinggi, dan mengejar kedudukan yang terhormat. Dalam usaha ini, 47 macam cara kehidupan telah dicobanya, tetapi tidak ada satupun yang cocok baginya, karena masing-masing cara kehidupan tersebut selalu ada yang mengandung kekurangan-kekurangan dan tidak ada satu pun yang sempurna. Akhirnya, Jayengbaya memutuskan untuk kembali menekuni cara kehidupannya yang semula, karena hal itulah yang dianggap paling baik baginya.
Asmaradana:
Kidung kadresaning kapti
Yayah nglamong tanpa mangsa
Hingan silarja jatiné
Satata samaptaptinya
Raket rakiting ruksa
Tahan tumaneming siku
Karasuk sakèh kasrakat.
Yang secara umum dapat diterjemahkan menjadi:
Inilah nyanyian tentang ketabahan hati
Seakan berkicau tanpa mengenal waktu
Tanpa mengenal batas kesusilaan dan keselamatan,
Oleh karenanya kita harus selalu waspada
dalam menghadapi hukum alam
dan kuat dalam mengendalikan emosi
dan dalam menghadapi penderitaan yang dialami.
No comments:
Post a Comment